Bukan Sahabat | 26 | Ulang tahun yang menyedihkan

79 9 0
                                    

"Hari ulang tahunku yang ke-16 adalah momen yang tak bisa aku lupakan."
- Cattleya Minerva.

***

Sudah seminggu berlalu dan Bara masih bersikap seperti sebelumnya. Kasar, pendiam, pemarah, makin posesif. Leya benar-benar sudah lelah menghadapinya, ingin sekali ia meninggalkan laki-laki itu, namun apa daya? Leya tak pernah bisa, dia masih belum bisa melepaskan Bara walaupun Bara selalu menyakitinya.

Besok adalah hari spesial bagi Leya karena ia akan menambah usia setahun dari hari ini. Ulang tahunnya sudah ada di depan mata, tinggal beberapa jam lagi. Namun, tahun ini tak begitu indah, Leya tak bersemangat, karena ia masih kepikiran masalah Bara dan juga Lusi.

Ngomong-ngomong soal Lusi, setelah pertemuan Leya dengannya. Hingga kini Leya belum ketemu atau komunikasi lagi dengan sahabatnya itu.

Yap benar, Leya masih menganggapnya sahabat, walau dia sudah menyakiti dan membuat hati Leya kecewa. Pada akhirnya Leya masih sayang dan peduli dengan Lusi.

Sekarang gadis itu sedang berada di perpustakan untuk mengumpulkan buku tugas Bahasa Indonesia. Selesai mengumpul dan memberikannya kepada guru Bahasa Indonesia, Leya berlalu pergi keluar perpustakan.

Baru saja ia membuka pintu perpustakan, pemandangan di depannya membuat Leya sedikit kaget.

Di depannya ada Lusi dan Bara sedang asik tertawa bersama entah karena apa. Sakit. Kenapa sangat sakit melihatnya? Leya bahkan masih berstatus pacaran dengan Bara. Baiklah mereka mungkin berteman dekat sama seperti Leya dan Dirga, tapi ingatkanlah kalau Lusi itu sangat menakutkan. Dia bahkan mengaku secara terang-terangkan di depan Leya dan memintanya putus oleh Bara.

"Bara," panggil Leya saat Lusi dan Bara melewari ruangan perpustakan tanpa menengok ke arah Leya.

"Bar!" panggil Leya dengan keras.

Bara berhenti begitu juga dengan Lusi. Bara dan Lusi sama-sama menengok dan memutar badannya ke arah Leya.

"Kamu kenapa gak ngabarin aku lagi? Udah seminggu kamu gini terus," kata Leya sendu.

"Bukannya udah dikabarin sama Dirga? Kenapa minta kabarin aku Ya?" balas Bara.

"Bar, ini udah seminggu dan kamu masih bahas tentang Dirga? Bar, kamu bisa tanya ke Dirga langsung, atau seenggaknya kasih aku arahan, kita ini masih pacaran Bar." Demi Tuhan saja, Leya bener-bener stres dan tidak tau lagi harus berbuat apa.

"Lo cemburu karena gue sama Bara sering jalan bareng? Tapi, lo sama Dirga juga 'kan sama Ya. Lo gak perlu khawatir kok, gue sama Bara cuman sahabatan kayak lo dan Dirga," sahut Lusi tiba-tiba.

Leya hanya menatap Lusi dengan tatapan tak bisa diartikan.

"Denger 'kan? Impas dong harusnya, kamu sama Dirga, aku sama Lusi," ujar Bara lalu pergi meninggalkan Leya begitu juga dengan Lusi.

Leya menatap punggung mereka dari belakang. Membuang napas beratnya sambil menundukkan kepalanya. "Seenggaknya kalau kamu udah gak ada rasa bisa bilang ke aku Bar, jangan kayak gini."

***

Leya sedang menyumbatkan telinganya dengan headset, aliran musik berjudul 'Cinta dan Rahasia' terputar di dalamnya.

Bukan Sahabat [Completed✔️]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن