17. Hold My Lust

56.6K 3.7K 1.9K
                                    

Part ini panjang, mending bacanya malam aja ya, hehe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Part ini panjang, mending bacanya malam aja ya, hehe. Biar nyaman╯﹏╰

___________

Dengan waktu setengah jam, akhirnya Jungkook kembali membawa seporsi makanan untuk Jihan. Malam ini Jungkook terlampau senang, tahu lah alasannya kenapa. Tapi beberapa saat ia mulai bingung akan Jihan yang mendadak ingin diinapi, apa Jihan sudah mau begitu ya dengannya?

Jungkook sontak menggeleng. Mungkin saja gadisnya itu hanya butuh seseorang malam ini untuk diajak berbicara, yah perempuan kan memang seperti itu. Perasaan dan keinginannya sulit ditebak.

Ketika sampai di depan kos Jihan, laki-laki itu mematikan ponselnya sesaat karena sedaritadi ada saja yang menghubunginya. Pokoknya ia tidak mau diganggu malam ini.

Saat dirinya ditanya apakah mau menginap di sini, ya jelas ia mau. Suatu kemustahilan kalau Jungkook menolak ajakan menginap gadisnya.

Jungkook mengetok pintu sebelum masuk, ia melihat Jihan duduk di bawah ranjang lengkap sudah mempersiapkan meja makan kecilnya itu. Selapar itukah, sampai-sampai kedua manik kembar itu menatapnya penuh harap-ralat, maksudnya menatap ke arah kantung makanan yang ia bawa.

"Ssaem beli apa?"

Jungkook menaruh kantong plastik bawaannya di meja, "Jajangmyeon."

Mata gadis itu langsung berbinar senang, menunggu Jungkook membuka bungkus makanan itu. Sepertinya Jihan memang tidak mengharapkan Jungkook di sini. Atau mungkin ia menawari Jungkook menginap hanya karena ingin dibelikan makanan?

Terlihat jelas, perempuan itu lahap sekali memakan mi berbumbu itu, padahal tadi sempat menangis ketika melihat makanan jadi menghilang ekspresi sedihnya.

Jungkook hanya membeli seporsi untuk Jihan saja, karena memang ia sudah makan tadi. Jadi ia hanya memperhatikan bagaimana gadisnya makan. Lucu sekali.

Oke ini aneh, mungkin seharusnya Jungkook harus bertanya lagi untuk memastikan. "Jihan," Perempuan itu menoleh dengan mulut yang penuh akan makanan, "Untuk yang tadi itu ... jadi?"

Jihan sempat terdiam sebelum mengerti apa yang dibicarakan gurunya ini. Ia menelan makanannya terlebih dahulu. Padahal ingin sekali bilang, itu hanya bercanda tapi melihat raut wajah gurunya yang seakan mendamba ingin menginap di sini membuat Jihan berpikir lagi.

"Jadi .." Ia melirik ke arah ranjang dan karpet bawah bergantian, "Tapi ada yang tidur di bawah."

"Y-ya?" Jungkook tergelak usai Jihan bertanya seperti itu padanya.

"Emm ... soalnya Jihan sudah punya dua selimut. Nanti bed cover yang besar itu dipakai di sini, agar lebih hangat." Jihan menepuk karpetnya. "Kalau Ssaem keberatan, nanti Jihan yang tidur di bawah. Tidak apa-apa, kok."

Sport ✔Where stories live. Discover now