22. Sweet Salty

46.9K 3.4K 2K
                                    

_____

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_____

"Mau bertemu dengan Gugeom, Jihan?"

Perempuan Kim itu menarik napasnya, ia masih khusyuk memeluk Jungkook. Berharap agar laki-laki ini tidak melakukan itu lagi. Bahkan Jihan mengeratkan pelukannya supaya Jungkook tidak bergerak sedikit pun.

Jihan mengusap wajahnya yang penuh air mata. Sekarang Jungkook mau apa lagi, Gugeom itu siapa? Jihan tidak kenal dengan orang itu.

"Gugeom-ku sudah sesak di bawah. Kau tidak kasihan?"

Jungkook hendak melepas diri, ia menatap lekat kekasihnya yang wajahnya nampak berantakan berada di pelukannya. Penuh peluh, basah semua pokoknya.

"Sakit, ya?" tanya Jungkook pelan, lalu kedua tangannya yang berada di sisi wajah Jihan mengelap air mata dan keringat yang mengucur deras di kulit sang gadis. Tak lupa ditiup-tiup, agar kekasihnya merasa lebih segar.

Mendapati Jungkook bertanya seperti itu, Jihan mengangguk pelan walau ia masih terisak kecil, "P-perih, geli juga." lirihnya, "Jangan begitu lagi, Ssaem .. "

"Aku tak yakin dengan permintaanmu itu." jawabnya, kasihan sih melihat Jihan lelah dan memohon begitu padanya. Tapi ia minta hari ini saja, hanya hari ini Jungkook tidak mau main sendiri di kamar mandi Jihan.

"Sayang, jangan lelah dulu, jangan menangis lagi, ya." Jungkook merayu, mengelus kepala Jihan penuh kelembutan, "Hari ini saja aku minta dimanja .."

Jihan yang masih dalam keadaaan bagian bawah tak terlapisi apa-apa itu terdiam dengan kedua mata berairnya menatap Jungkook yang memandang sendu. Apapun itu yang sempat dirinya tolak pada akhirnya pasti akan ia turuti kalau laki-laki Jeon ini sudah menampilkan raut wajah seperti sekarang.

"Kumohon, Sayang. Aku minta sekali saja dan ini pertama kalinya aku meminta padamu."

Dari perkataannya saja Jihan sudah tahu, Jungkook benar-benar ingin sesuatu. Jihan terus dipanggil dengan sebutan Sayang ditambah perlakuan laki-laki ini yang tiba-tiba melembut dari yang tadi, itu menandakan Jungkook ada maunya.

"Biarkan Jihan bernapas sebentar ..." Perempuan itu mendorong dada Jungkook agar sedikit menjauhinya, lama-lama Jihan pengap ditindih seperti ini.

Paham akan keadaan kekasihnya yang masih mengontrol napas, membuat Jungkook diam dan menunggu Jihan merasa lebih baik. Tahu, kan klimaks itu membuat seseorang kehabisan tenaga.

Beberapa menit menormalkan keadaaan, Jihan langsung ditarik cepat menuju ke bawah ranjang. Jihan bahkan sampai lupa pakaian keringnya yang sempat ia ambil di luar berhamburan kemana-mana di atas lantai.

"Aku ingin sesuatu," Jungkook yang duduk di pinggir ranjang itu menatap Jihan yang sekarang bersimpuh di bawahnya, lalu meraih sebelah tangan perempuan itu menyentuh sesuatu di pertengahan pahanya.

Sport ✔Where stories live. Discover now