PROLOG

280 32 74
                                    


Kelahiran datang dengan satu cara. Namun, ingatlah! Karena kematian datang dengan berbagai cara.

•TIMELINE•

°
°
°
Berlyni_

“Bangsat!” Umpat seorang pria dengan hoodie hitam ketika sambungan dari panggilannya sudah berakhir. Lengannya ia kepal sangat kuat.

Serentak anak Ganavi menoleh pada pria tersebut. Bukan apa, seorang Kenzie Reinaldo Putra Alterio berkata kasar? Yah, untuk komposisi good boy seperti Ken, kata ‘bangsat’ sudah termasuk definisi kasar.
Bosqu, tadi lo bilang apa? Bangsat?! Wah wah wah....”

“Serius tadi lo bilang gitu, fix sih ini mah pasti ada masalah. Bilang sama gue what the problem?”

“Yoi, ini pasti ada hubungannya sama si upil landak, kan?!”

“Emang ngajak ribut tuh anak, minta di—“

“ANJIR! LO PADA BISA DIEM NGGAK  SIH!” emosi Ken memuncak. Dengan langkah cepat ia mengambil helm dan kunci motornya yang tergeletak di atas meja.

Anak Ganavi hanya bisa melongo mendengar kalimat yang terlontar dari pria yang sudah tidak terlihat jejak. “Sungguh ter la lu,” ucap mereka menirukan kalimat sang raja dangdut.

“Harus kita susul nggak nih? Kalo terjadi sesuatu gimana coba?” Tanya salah satu dari anak Ganavi seraya mengibaskan kerah bajunya sebab keringat sehabis bermain bascatball.

“Kayanya nggak usah deh, mungkin aja itu privasinya, kan. Makanya tadi dia seemosi itu.” Jawab wakil ketua Ganavi dengan anggukan setuju dari yang lain.

Pada garis waktu yang sama. Seorang gadis dengan hoodie putih tengah menunggu angkutan. Salahkan saja dirinya yang lupa membawa gawainya untuk menghubungi sopir pribadi. Wajahnya terlihat letih, matanya pun sedikit sayu, namun senyumnya terus saja mengembang. Gadis yang ramah, kan?

Angkutan yang ia tunggu ternyata tak kunjung datang. Hari yang sudah berganti malam juga jalanan sepi seakan menambah suasana takutnya. Namun, hal itu hilang ketika suatu benda berkelip kelip mengalihkan dirinya— gelang. Yah, bak anak kecil yang menemukan mainan. Matanya berbinar lalu ia menghampiri gelang tersebut.

“Sayang banget gelang seindah ini dibuang,” ucapnya tanpa ia sadar dirinya tengah berdiri ditengah jalan. Memang sepi, namun tiba-tiba mobil hitam menancap gas ke arahnya.

“Mau lo apa, hah? Emang udah gila yah, lo!!! Bangsat, diem lo!”

Pria berhoodie hitam itu berusaha menstabilkan mobil yang ia kendarai, lihat saja kelakuan seseorang yang sudah hilang akal. Ia terus saja membolak balikan setir mobil hingga tak menentu arah.

“Gue nggak peduli!! Yang gue mau harus gue dapet malam ini juga, termasuk lo! Enyahlah? Hahahahahah!” ucapnya penuh kemenangan karena setelahnya ia menancap gas yang sedari tadi memang sudah blong. Entah apa yang ada dalam otak seseorang itu. Sama saja dirinya mencari mati, bukan?!

“Awaaaaaaaas!!!”

Ttttt Ttttttt Tttttt

Bugh!!!!

Gadis berhoodie putih itu tersungkur pada jalanan. Kepalanya pun membentur pada trotoar hingga darah segar keluar sangat banyak. Lihatlah, mata sayunya itu sedikit memberat hingga menutup gelap. Siapa sangka pejaman mata itu tidak akan terbuka kembali?

“Ish,” pria berhoodie hitam itu meringis. Ada darah segar yang keluar kala tangannya memegang pelipisnya. Tidak parah, namun cukup pusing baginya. Setelah sadar, ia mencari seseorang yang membuat kekonyolan itu. Hasilnya nihil, dia menghilang? Dasar pengecut!

Tunggu, dirinya sudah menabrak seseorang tadi. Dengan langkah lunglai ia berjalan ke arah korban. Demi apapun, kali pertamanya ia melihat darah sebanyak itu. Tubuhnya mendadak lemas, salivanya ia teguk kuat-kuat. Jangan tanyakan tangannya, karena memang sudah bergetar sedari tadi. Apa yang harus ia lakukan sekarang?

Dengan perlahan ia menyingsingkan helayan rambut yang menutupi wajah penuh darah itu. Matanya membelalak, dan memastikan kembali bahwa orang yang sudah ia tabrak bukanlah—.

Ya Tuhan, dia...

Allah,

Ini lebih menyakitkan daripada apapun. Seakan ada sengatan listrik hingga persendiannya melumpuh. Dan ada pedang tajam menusuk ulu hatinya.

Innalillahi.... Tidak!!! Ya, Allah ini tidak mungkin!!!”

Dengan kekuatan yang ia punya. Pria itu hendak membopong gadis berhoody putih.
Namun, semesta mengundang seseorang untuk mengubah garis waktu.

Arghhh!!!”

Seseorang itu memukul keras belakang leher pria berhoodie hitam hingga membuatnya lunglai dan tak sadarkan diri.

Dan inilah kisahnya....

•••

Bismillah. Cuap-cuap author dulu.
Assalamualaikum warrahmatullah.

Gimana nih prolognya, penasaran sama kelanjutannya? Next jangan si?

Vote dan comment, boleh banget!
Semoga alurnya nggak ngebosenin deh, dan intinya cerita ini bakal berbeda dari kisah anak remaja biasa!
So, stand cus ok dilapak ini. And i hope, gak bakal digantung si🤣

Buah durian, buah kedongdong
Cukup sekian dulu dong.
Plak!









TimeLineWhere stories live. Discover now