Page 20

843 78 22
                                    

Tzuyu's POV

Saat ini aku sedang menjelajah di ruang tamu untuk memberi Mina privasi karena dia bilang mau ganti baju.

Tak banyak yang bisa kutemukan dalam penjelajahan ini, paling-paling cuma hiasan biasa dan perabotan saja. Yang jadi pertanyaan ku sejak awal, kenapa tidak terdapat satupun foto keluarga yang dipajang di rumah ini?

Ya bukannya bermaksud menjudge Mina hanya saja ini sangatlah aneh, aku merasa ada sesuatu yang disembunyikan.

"Sajangnim..."

Aku langsung berbalik badan ketika mendengar suara halusnya memanggil ku.

"Nee?..." sahut ku.

Mina menghampiri ku dengan gummy smile nya yang kupikir sangat imut, dia juga sudah berganti baju jadi piyama bergambar penguin.

"Sajangnim yakin ga mau nginap aja, sekarang sudah jam 12 kan ga ada taksi lagi.." ucapnya.

Aku menggeleng.

"Aku tak bisa Mina.."

"Apakah karena yang kubilang tadi? Tenang saja sajangnim tidak harus tidur sekamar denganku, aku punya kamar tamu kok.." balas nya.

"Bu-bukan itu cuma aku tak enak saja, apa kata tetanggamu nanti kalau mereka tau ada pria asing yang menginap di rumahmu...nanti kamu dicap jelek oleh mereka" ucapku.

Muka Mina langsung cemberut mendengar itu.

"Aku tak perduli dengan pendapat tetangga, keselamatanmu jauh lebih penting bagiku. Banyak orang-orang jahat berkeliaran di jam segini aku tidak mau hal buruk terjadi padamu..." saat mengucapkan itu ekspresinya berubah sedih.

Aku tersenyum kecut, tah kenapa hatiku perih melihatnya sedih.

"Heyy.." aku mengangkat dagunya tuk mempertemukan manik kami.

"Aku bisa melindungi diriku, jangan khawatir" ucapku sambil mengusap dagunya menggunakan jempolku.

Dia menggeleng.

"Pokoknya sajangnim tetap disini, aku takkan membiarkan mu pulang bila perlu akan ku kunci semua pintu biar sajangnim ga bisa keluar.." ucapnya.

Aku berdecak kesal, dia sangat keras kepala.

"Minaaa, sudah kubilang berapa kali aku tak mu nginap...kenapa kamu memaksa sekali sih?!" ucap ku sedikit meninggikan suara.

Mina tersentak ketika ku membentaknya tepat di muka, tiba-tiba saja ada air mata mengalir di pipinya.

"Hikkss.."

Ah sial, apakah aku terlalu berlebihan?

"Mi-mian..a-aku tidak bermaksud membentak mu..." aku berusaha menyentuh pundaknya yang gemetaran tapi Mina malah menepis tanganku dan langsung memalingkan wajah.

"Pergilah"

"Huh?"

"Aku bilang pergi! Aku tak mau melihat mu lagi!!!" dia menunjuk kearah pintu, memintaku keluar dari rumahnya.

Aku tertegun, dadaku terasa sesak Mina belum pernah meninggikan suaranya padaku sebelumnya, ini membuktikan bahwa aku sudah kelewat batas.

"Mina mianhae.." ucapku.

CraZy 4 ¡u! [ MiTzu ] - ContinueWhere stories live. Discover now