akhir acara yang usai

54 8 1
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu, yang juga merupakan hari puncak dari segala yang telah mereka persiapkan sejauh ini. Acara demi acara telah dilewati dengan khidmat. Semuanya berjalan dengan lancar, hingga sampai penghujung acara. Tepatnya setelah penampilan anak kesenian z seharusnya ada penampilan penutup dari anak OSIS, tapi ini seperti ada yang berbeda.

"Eh lot, acarnya berjalan lancar sekarang. Aku seneng banget dan ini semua hasil kerja keras kita."

"Kai, ini masih di tengah lapangan loh, ngomong yang sopan kek. Kalo mau ngomong kaya gitu juga di belakang nanti. Bikin malu aja sih."

"Emang apa salahnya, aku cuman berbangga aja kok. Oiya lot, aku pengen ngomong sesuatu dengerin baik-baik ya."

"Kai, kita tutup dulu ini acaranya, ntar baru kita ngomong di belakang."

"Gak bisa lot, ini bagian dari acara."

"Sejak kapan yang beginian itu bagian dari acara? Jelas-jelas yang nyusun acara itu aku. Dan gak ada konsep aku yang kaya gini."

"Eh kamu pikir acara ini konsep kamu sendiri? Enggak lah, aku juga kerja keras disini. Secara aku itu ketuanya."

"Mampang doang namanya ketua, tapi nyatanya kamu itu gak ada apa-apa. Udah lah, ni ya, seluruh panitia juga tau kali siapa yang Paling banyak kerja, siapa yang paling banyak Mikir disini."

"O jadi kamu mau main itung-itungan gitu sama aku? Ha? Kamu pikir kamu udah hebat? Tadi niatnya aku mau bercanda tau gak. Tapi kamunya malah serius kaya gini."

Seluruh peserta sudah berbisik-bisik, apa yang terjadi dengan kedua MC yang notabennya adalah partner kerja ini. Masalahnya ini masih di dalam acara dan mereka masih di tengah lapangan. Semua orang menyaksikan adegan pertengkaran mereka berdua.

Dan tak lama, masuk beberapa panitia lain. Itu Sasa dan Ono.

"Duh kalian apaan sih, bikin malu aja. Ini masih di tengah lapangan, please deh. Baru aja acara kita di cap sukses tapi kalian malah kaya gini."

"Iya kalian apaan sih, mending tutup dulu acaranya baru terserah kalian mau ngapain di belakang nanti."

Lalu Ono dan Sasa berusahalah menenangkan dan memisahkan mereka berdua. Karena suasana hati Kai mungkin sudah panas, sampai tak sengaja dia memberontak dan mendorong Ono hingga ia terdorong beberapa senti ke belakang.

"Eh Kai, kalo gak suka jangan main kasar gitu dong. Niat aku baik di sini."

"Kamu tu yang biasa aja, mau jadi pahlawan di sini?"

Kalau beberapa panitia laki-laki pun masuk ikut memisahkan hingga akhirnya terjadi bentrok antar panitia itu sendiri. Dan saat bentrok Itu terjadi masuk anak baru yang mengambil dengan paksa mic yang dipegang Kai. Eh temen-temen, jadi ini kelakuan OSIS kebanggaan sekolah kita? Sebulan ini mereka ternyata cuman pencitraan ya. Heh, bisa-bisanya mereka bikin rusuh di tengah-tengah lapangan seperti ini. Gak guna tau.. 

"Maksud Lo apa? Lo pikir Lo udah Kebagusan banget ngomong kaya gitu? Anak baru aja songong."

Stop.... Aish berteriak sekencang mungkin, lalu setelahnya hiduplah musik yang merupakan sountrack film Dilan.

"Lot, semuanya rusuh gara-gara kita tau. Berarti acting kita berhasil ya."

"Iya dong, kita kan emang terbaik. Hmmm" Aish menjawab dengan penuh senyum di bibirnya.

Kai memegang tangan Aish, dan saat itu terjadi kondisi lapangan semakin riuh karena mereka berdua. "Ide kita berhasil udah bikin satu lapangan ini heboh, sekarang tinggal ide aku."

"Maksudnya?"

"Ide aku, aku mau nembak kamu di tengah lapangan ini. Jadi Gimana"

"Maksud? Apanya yang Gimana?"

"Ya itu, tadi kan aku udah nembak kamu. Jadi kamu gimana? Mau gak?"

"Mmm.....

"Eits udah, jangan dilanjutin." Sasa lebih dulu memotong pembicaraan mereka. Lalu drama pun berakhir. Mereka berhenti lalu mereka membentuk sebuah formsasi lingkaran, tapi menghadap ke luar. Dan disitulah akhir dari acara ini.

"Jadi temen-temen, jangan salah sangka dulu. Semua adegan tadi adalah setingan. Semuanya udah di susun, dan itu adalah persembahan dari kami anak OSIS. Kalo ada yang bingung tentang Fathur, dia hanya pemeran tambahan aja biar drama nya makin tegang. Bingung ya dengan apa yang kita buat? Jangankan kalian kita juga bingung. Iya gak kak Aish?"

"Iya, bener banget. Tapi dibalik gak jelasknya itu, disitu ada pesan-pesan yang berusaha kami sampaikan sama kalian. Ini pr ya, siapa yang tau jawabannya langsung kasih tau dengan cara DM aku Instagram OSIS sekolah kita tentunya. Apapun yang ada di pikiran kalian, bilang aja. Gak akan di marah kok."

"Okay, mungkin ini akhir dari segala kebersamaan kita selama sebulan ini. Selanjutnya kalian bakal sekolah seperti biasa, yang mau berorganisasi dan yang enggak. Semuanya terserah kalian sendiri. Itu tadi lah penampilan-penampilan yang dapat kami persembahkan untuk kalian. Mungkin ini juga kegiatan terkahir OSIS periode kami, dengan itu kami mengucapkan banyak terimakasih dan maaf jika ada salah-salah kata... 👉 Dan begitulah closing dari anak OSIS. Setelah acara Bubar, mereka pun bubar kecuali panitia tentunya yang harus membereskan segalanya.

"Gila sih tadi, mereka pada bingung tau dengan penampilan anak OSIS yang super gak jelas itu."

"Iya, bener banget. Aku liat banget tu muka-muka gak ngerti dari mereka semua."

"Ya gimana enggak sih, dari awal opening, penampilan demi penampilan itu bagus-bagus semua. Kita doang yang aneh sebenernya apa yang coba kita sampaikan juga aku gak ngerti."

"Tapi gpp lah, biarin mereka Mikir. Serah mereka mau jawab apa juga."

Bayu, Erwin, Ono, dan beberapa anak lain lagi asik membicarakan betapa gak jelasnya penampilan anak OSIS tadi. Sedangkan aku? Aku lagi duduk aja sih di depan ruang OSIS. Istirahat, capek dong abis sapu bersih alias balikin keadaan sekolah seperti biasa. Baru aja aku ngarep ada yang ngasih air dingin ini pasti bakalan seger banget, eh beneran Dateng tu air di depan muka. Kai datang dengan sebotol air purple yang sengaja di tempelkan ke pipiku. Nih..  ucapnya yang hanya kubalas dengan satu kalimat thanks.*

"Balik sekarang?"

"Emang udah selesai semua?"

"Udah kok. pembubaran mungkin tar deh pikirin lagi. Karena sekarang semuanya pasti pada capek, jadi mending pada pulang istirahat aja."

"Yaudah kalo gitu. Pulang lah, pengen cepet-cepet tidur. Gak capek sih, tapi rindu kasur aja. Semalam kan kamu kasih aku tugas sebanyak itu."

"Yah sorry deh." Lalu Kai berdiri merangkul pundak Aish dan bergegas pergi untuk pulang setelah berpamitan dengan anak-anak OSIS.

Sepanjang perjalanan dengan mereka yang seperti itu, mereka kembali menjadi pusat perhatian. Karena kondisi sekolah juga yang belum benar-benar sepi. Huh, Mereka terus saja membuat masalah. Lebih tepatnya bukan masalah, tapi gosip-gosip baru yang terus berdatangan tanpa penyelesaian.

.

Next or skip
@ nurhidayah202
Follow Ig.👆

Pria As-Syams(END)✅Where stories live. Discover now