Dua-Lima

159 29 2
                                    

Selagi persiapan untuk MV (Music Video) pertama mereka, sekaligus merilis lagu karya Shzyne, Sheza tak pernah berhenti untuk mencari tahu tentang sebuah kebenaran yang telah ia siapkan hatinya untuk kembali merasa kecewa pada Lili Sang Bunda. Baik itu dengan meminta bantuan Si Kembar, hingga datang untuk menyelidiki langsung, seperti yang ia lakukan saat ini, meski ia tahu resikonya.

Tanpa berpamitan dengan Izhan, apalagi merundingkannya lebih dulu dengan Zacky dan Si Kembar, Sheza pergi ke sebuah kafe berkelas di kawasan elite Jakarta Pusat. Jeans biru langit malam, kaos putih garis horizontal hitam, sweeter rajut berwarna hitam, dan sebuah sling bag putih tempat ia menyimpan dompet, obat, dan power bank. Duduk sendirian di sebuah meja di sudut kafe, tak jauh dari tempat Lili duduk memunggunginya.

Dan, terjawablah alasan pertama Sheza meminta bantuan Si Kembar untuk menyelidiki hubungan Lili dengan Fajar atau Dreamcatcher Entertainment. Di seberang Lili, duduk seorang perempuan dengan dandanan yang tak kalah mencolok dari Lili. Pembicaraan yang elegan dan tanpa suara keras, sarat akan kerahasiaan. Tak perlu microphone ataupun penyadap lainnya. Sheza punya telinga dan mata lebih dari para intel. Ya, para makhluk halus.

Tak mau terlihat mencurigakan dengan sekedar duduk-duduk sendirian di kafe mewah, Sheza mengeluarkan Tablet miliknya dan kembali sibuk dengan gambar menggamar. Ia pun menggunakan earphone dan mendengarkan musik dengan volume kecil, sekedar untuk menghibur diri sambil terus mendengarkan penjelasan para makhluk halus di kafe ini.

Memang ia baru kali ini datang ke kafe ini, tapi ia berhasil mendapatkan makhluk halus yang bisa ia andalkan. Tentu gratis. "Kafe ini kafe saya, rumah saya, juga anak saya. Saya benci kafe saya dipakai untuk hal-hal tidak baik, apapun itu," ujar Sang Pemilik Kafe yang merupakan lelaki berdarah Amerika yang bicara dengan Bahasa Inggris pada Sheza ketika ia baru pertama datang. Dan, alasan Sheza ada di sana adalah alasan yang cukup untuk membuat Mr. Patrick mau membantunya sebagai perantara.

"My Lady," panggil Mr. Patrick setelah 10 menit berada di sebelah meja Lili dan rekan wanitanya. Sheza mengangguk tipis dan sedikit mengangkat kepala dengan menatap kedua mata Mr. Patrick yang berwarna hijau zamrud itu. "Apa yang ibundamu rencanakan tak ada hubungannya dengan impianmu. Namun, jika dibiarkan, saya memprediksi bahwa masalah ini akan melibatkanmu dan teman-temanmu."

Aku menaruh stylush pen di sebelah Tablet, lalu meraih gelas berisi Mango Yakult Smoothies. "Apa Anda tahu, Sir, rencana ibu saya?" Tentu Sheza tak perlu bicara lantang untuk berkomunikasi dengan 'mereka'. Bagaikan telepati.

Mr. Patrick mengangguk. "Jhonathan adalah pendiri dan CEO. Reynaldi, ayah tirimu, adalah pemegang saham tertinggi di perusahaan Jhonathan. Reynaldi bermaksud menggulingkan Jhonathan, lalu menjadikan Lili sebagai CEO."

Sheza membulatkan mulut sambil mengangguk-angguk. "Jika dibiarkan, maka karirku juga akan terganggu. Bunda pasti tidak suka dengan keputusanku ini." Mr. Patrick menanggapi dengan anggukkan kepala yang sangat tegas. "Lalu, siapa wanita satunya?" tanya Sheza.

"Namanya Arumia Julianty. Dia adalah adik istri Jhonathan, sekaligus kekasih Fajar yang kamu kenal."

Semakin bulat mulut Sheza. "Pengkhianatan." Gumaman Sheza ditanggapi anggukan tegas dari Mr. Patrick. "Bagaimana cara saya bisa mendapatkan bukti kerja sama mereka?" tanyaku.

Mr. Patrick menyondongkan tubuhnya ke depan, menatap Sheza dengan senyum culas. Padahal, Sheza kira ia benar-benar benci sesuatu yang berbau negatif. Tapi, tak disangka bahwa ia terlihat sangat menikmati alur Sheza. "Temui Gabriel, manajer yang kini menggantikan posisi saya sebagai CEO kafe ini. Katakan semuanya tentang alasanmu. Juga, beritahu padanya, bahwa kamu direkomendasikan oleh saya. Mengerti?"

Your True Colour [COMPLETED]Where stories live. Discover now