06 - Sibling Time

1K 214 11
                                    

Haris melajukan mobilnya dan sampai di rumah Mahesa. Disampingnya, kakak kembar Haris, yaitu Anja sibuk memainkan handphone nya.

"Lia pake baju biarawati? Ga mungkin kan?" tanya Haris. "Gak lah. Gue dah pinjemin baju gue buat Lia" kata Anja. "Ga kegedean tuh? Badan lo kan gembrot" kata Haris.

Anja menabok bahu Haris dan Haris pun kesakitan. "Lemes banget mulutnya" kata Anja. Tak berapa lama Esa dan Lia keluar dari rumah. Lia dengan pakaian milik Anja, dan Esa dengan baju santainya.

"Buset dah pangeran dan tuan putri lama amat. Dandan ye lu berdua?" kata Haris dengan nada julidnya. "Ka Ayis" kata Lia dengan senyuman manisnya. "Takut dah gue takut. Ntar gue digeret sama Lia ke ruang pengakuan dosa lagi" kata Haris sambil memutar kemudi mobilnya dan keluar dari pekarangan rumah Esa dan Lia.

Posisi di mobil saat ini ada Haris yang duduk di kursi kemudi, kemudian Anja di sebelahnya. Kemudian Esa dan Lia yang duduk di kursi penumpang.

"Li, lagi puasa daging ga?" tanya Anja yang dari tadi mencari restoran untuk makan. "Gak kok. Tenang tenang, aku siap untuk makan hari ini hehe" kata Lia. "All you can eat aja ka!!" seru Esa yang tiba-tiba memajukan dirinya dan berbicara tepat di samping telinga Anja.

"Buset dah bocil, santai. Kintan aja yuk" kata Anja. "Mentang-mentang baru dapet gaji, langsung kintan" kata Haris. "Yaudah mending lo turun disini, biar gue yang bawa mobil trus pergi ke kintan" kata Anja.

"Ka Anja, Esa masih mau hidup oke? Jadi biarin ka Haris aja yang bawa mobil" kata Esa. "HEH DASAR BOCIL!!" seru Anja.

¤¤¤

Setelah sesampainya di mall, kedua pasang saudara kembar ini langsung menuju kintan untuk makan besar. Karena hanya si bocil, alias Mahesa yang kemampuan masaknya diacungi jempol, makanya Esa memanggang daging untuk ketiga kakaknya itu.

"Sa, kamu makan juga" kata Lia. "Ntar.. Abis motongin daging ini" kata Esa. "Bawel. Buka mulut sini" kata Anja sambil menyodorkan sepotong daging ke hadapan Esa.

Esa dengan mulut cemberutnya melahap daging yang diberikan Anja padanya. Fyi, Esa memang lebih takut terhadap Anja. Alasannya, Anja galak. Berbanding terbalik dengan kakak kembarnya yang cenderung mengalah padanya.

"Lo tuh ya seumur-umur ga pernah nyuapin gue makan asaan" kata Haris. "Lo lebih rese soalnya. Beda sama Esa yang lebih gemes. Kalo bisa tukeran adek, udah gue tuker lo sama Esa" kata Anja.

"Ga ada, ga ada. Aku ga mau punya adek kaya ka Haris. Dramatis banget" kata Anja. Kemudian ketiganya tertawa ketika melihat wajah tertekuk Haris. "Canda ka Ayis. Ayo makan lagi" kata Esa sambil memberikan daging yang sudah dipotong ke piring Haris.

Setelah makan, keempatnya setuju untuk pergi ke miniso setelah rengekan Esa yang mau membeli plushie. "Sa, lo tuh dah gede. Masih demen boneka aja. Cari tuh cewe, bukan boneka" kata Haris.

"Ka Ayis berisik. Kaya punya cewe aja. Kalah sama Aji yang cupu tapi punya cewe" kata Esa. Anja pun tertawa kencang. "Mampus tuh diroast sama adek sendiri" kata Anja.

Saking puasnya Anja tertawa, tidak sengaja ia menabrak seseorang. Belanjaan seseorang itu pun terjatuh. "Aduh, maaf maaf. Saya ga sengaja" kata Anja.

"It's okay, i'm fine. Eh? Anja?" Anja menengok dan ternyata orang yang ditabraknya adalah Felixiano, salah satu circle pertemanan Eska, yang merupakan sahabat kedua adik laki-lakinya itu.

"Loh Felix?? Abis ngapain?" tanya Esa. Felix menunjukkan kantong belanjaannya. "Do my me time!! And my dad give me a discount voucher from converse and here i am" kata Felix.

STEP OUT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang