11 - Toxic Masculinity

947 206 12
                                    

Malam itu Haris terlihat berjalan memasuki markas dengan langkah yang santai. Sambil menenteng maket setengah jadi di lengannya.

Cowok yang sedang memakai kaos oblong putih dengan celana jeans blue light itu memang selalu menawan dalam keadaan apapun. Sampai membuat Aji, orang pertama yang melihat Haris memasuki ruang tamu sambil menyibak rambut itu berdecak kagum melihatnya.

"Gue kalo punya wajah kaya Ayis pasti bakal sombong banget. " celetuk Aji, sambil berdiri menatapi Haris yang mulai meletakkan maket dan tetek bengeknya.

"Nih ambil muka gue, biar lo bisa sombong. " balas Haris, memaju-majukan wajahnya pada Aji. Kemudian dengan bodohnya Aji meraup wajah Haris kemudian dia balur-balurkan remahan debu di wajah Haris itu ke mukanya sendiri.

They share the same braincell.

"Gimana, udah keliatan ganteng belom? " ucap Aji, cowok itu meringis menampakkan gigi rapihnya.

"Belom, sama aja." celetuk Haris, membuat Aji yang tadinya meringis segera mengatupkan bibirnya kemudian mendengus sebal.

"Udahlah, itu tandanya lo emang ga pantes buat sombong, Ji. " celetuk Mahesa dari dapur. Aji mendelik, denger aja sih Mahesa tuh.

"Udah-udah, gue mau ngisi podcast nih. Yuk ikut. " ucap Haris sambil merangkul Aji yang pasrah-pasrah aja itu menuju studio.

"Udah lama juga ya lo ngga ngisi podcast. " ucap Aji.

"Makanya, sekarang mau ngobrol biar mereka ngga kangen gue. " balas Haris dengan pedenya. Aji diam aja karena yang dimongin Haris bener semua.

"Gue mulai ya?" Kata Haris.

"Selamat malem semuanya!! Ketemu lagi nih bareng Haris. Long time no see ya hahaha.. sorry banget baru bisa ngisi podcast lagi karna gue sibuk banget huhu...

So, yeah, hari ini kita ngobrol ngobrol dulu ya. Yaampun kangen banget gue ngobrol bareng kalian.

Oh, ada dm yang masuk. 'Ka Haris gimana kabarnya? Maket gimana ka?' WAH PUJI TUHAN MAKET GUE BAIK BAIK AJA.

Kemaren tuh hampir kesenggol Anja, tapi untungnya ga jadi kesenggol. Kalo sampe rusak, bisa nangis gue 7 hari 7 malam, trus gue usir Anja dari rumah HAHAHA"

Haris terus membacakan pertanyaan-pertanyaan yang masuk ke DM Instagramnya. Sampai, satu DM yang masuk membuatnya terdiam cukup lama.

"Pertanyaan selanjutnya, 'Nama lo Haris Januar ya? Gue mau ngasih tau aja sih. Lo kan cowo ya, bisa ga rambut lo di gunting? Lo manjangin rambut dan lo cat terang kaya gitu, sumpah lo kaya cewe. Kan cuma cewe yang boleh di cat rambutnya.

Terus ya, gue liat lo sering banget endorse skincare. Lo beneran pengen operasi jadi cewe ya? Lo tuh harus coba jadi laki-laki. Lepas semua skincare lo, sering panas-panasan, terus main bola.

Sumpah ya, lo tuh lemah banget jadi cowo. Berlindung terus dibalik Anja. Ckckckck ditunggu jadi cowo beneran ya' "

Haris terdiam. Ia menarik nafas dan menghembuskannya beberapa kali. Pertanyaan ini cukup membuatnya sakit hati. Rasanya ia ingin menangis.

Haris sudah biasa mendapatkan hate comment, ya namanya netizen kan ya, ada yang suka, ada yang ga suka. Tapi komentar kali ini cukup membuatnya sangat sakit hati.

"Dengar.. Gue rasa komentar yang lo ketik terlalu kasar. Untung lo komennya ke gue yang biasa aja. Kalo lo komen ke orang yang insecure sama diri dia sendiri, apa yang bakal terjadi? Lo bisa tanggung jawab kalo mereka sampe kenapa-kenapa?

Lo harus inget, lo harus menjaga ketikan lo. Lo pernah mikir ga, ketikan lo bakal berdampak apa sama orang lain? Worst case scenario, lo komen ke orang, dan orang itu bener-bener mikirin komentar lo dan akhirnya dia bunuh diri.

Lo bisa tanggungjawab ga? Lo bisa gantiin posisi dia di keluarganya ga? Engga kan? Makanya ketikan lo dijaga. Sama kaya lo menjaga ucapan lo.

Kemudian, lo bilang gue kaya cewe karena punya rambut panjang, dicat, and using skincare. Lo tau ga kalo hal yang lo lakuin itu disebut Toxic Masculinity.

Gue tanya, emang ada larangan kalo cowo ga boleh punya rambut panjang? Kalo lo satu kampus sama gue, seinget gue dalam peraturan kampus, ga ada larangan untuk punya rambut panjang.

Terus, kalo emang ga boleh dicat, kalian cowo-cowo juga ga boleh cat coklat atau item dong? Kan katanya dicat itu buat cewe doang?

Lo tau ga, dibalik cowo dengan rambut panjang, atau cowo yang rambutnya dicat, ada individu yang sedang menemukan jati dirinya.

Ada individu yang mungkin sedang berusaha untuk berani mengambil keputusan, ada individu yang sedang dalam masalah. Dan mungkin ada individu yang sedang mencari kepercayaan dirinya.

Gue rasa, lo ga pantes ngomong kaya gitu. Karena, lo gatau alasan apa yang membuat mereka mau memanjangkan rambut atau mewarnai rambut mereka.

Kemudian soal skincare. Buat kalian para cowo yang menggunakan skincare, you got respect from me. Perawatan kulit tidak hanya diperuntukkan untuk wanita. Semua orang boleh menggunakannya.

Lo pernah baca berita ga kalo sinar matahari bisa menyebabkan kanker kulit? Cara menjaganya gimana? Ya pake perawatan kulit. Sekali lagi gua tegaskan kalau perawatan kulit boleh digunakan siapa saja, baik cowo dan cewe.

Lo tau alasan gue selalu endorse skincare adalah karena kulit gue sangat sensitif. Skincare yang gue endorse itu dari klinik tempat gue berobat. Lo tau ga, kulit gue kalo kena sinar matahari langsung merah dan muncul bintik-bintik merah.

Kalo gue ga pake skincare, kulit gue bisa merah semua. Jadi stop nyuruh cowo untuk berhenti melakukan perawatan kulit dengan alasan itu untuk wanita.

Dan terakhir, gue berlindung sama Anja? Mungkin karna lo liat gue clingy sama Anja ya? Ya terus masalahnya dimana ya? Anja kan kakak gue, ya ga masalah dong kalo gue clingy.

Gimana? Pertanyaan lo udah kejawab semua kan ya sama gue? Jadi gue tekankan sekali lagi ke lo dan semua pendengar podcast Eska. Lo berhak untuk jadi diri lo sendiri.

Selama pilihan lo ga melukai orang lain, selama pilihan lo tidak membuat orang lain terluka, jalani pilihan lo sendiri. Lakukan dan pilihlah jalan lo sendiri.

Lo cantik, lo tampan dengan cara lo sendiri. Lingkungan emang terkadang menekan kita untuk menjadi sesuai ekspektasi mereka.

Tapi, seperti kata salah satu member Mamamoo yang namanya Hwasa, ciptakan standard kecantikan lo sendiri.

Gue yakin lo bisa, dan gue mendukung lo untuk jadi lebih percaya diri dengan penampilan fisik lo.

Sekian podcast hari ini, maaf kalau ada perkataan gue yang salah atau menyinggung kalian. Semangat!!"













HAIIII!!! MAAF BANGET BARU BISA LANJUTIN STEP OUT LAGI HUHU 😭😭 Kita berdua lagi hectic banget, makanya belum sempet update hehe

Terlebih chapter ini. Aku awalnya ga ada niatan untuk bawa tema Toxic Masculinity, but sepertinya di negara kita, sedang marak terjadi Toxic Masculinity ya hehe..

Jadi, sekian pesanku kali ini hehe.. kalo ada yang mau tanya-tanya soal Toxic Masculinity boleh banget ketuk dm kita 😉

Selamat malam Stay 💙

STEP OUT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang