08 - Hello Stranger

867 183 14
                                    

Happy reading 💙

Jika ditanya bagaimana kabar Anja setelah bertemu Felix kapan hari secara tidak sengaja, gadis itu tentu akan senyum-senyum sendiri. Memikirkan bagaimana Felix membantunya dan tidak segan mengatakan maaf, membuat Anja terkagum bukan main.

Felix itu baik, manis, sopan pula. Benar-benar tipe idaman Anja sekali. Ada hasrat dalam diri Anja agar bisa mengenal cowok aussie itu lebih jauh.

"Nggak! " itu ucap Haris, saat Anja dengan randomnya pergi ke kamar adik kembarnya itu hanya untuk minta di ceritakan bagaimana sosok Felix yang sebenarnya. Anja merengut sebal, emang kenapa sih??

"Lo kok gitu sih sama gue?? Kan cuma pengen tau! " Anja masih mengotot, tentu saja Haris malah sibuk menonton drama dan pura-pura tidak mengetahui keberadaan Anja.

"Yiiiiis!! " rengek Anja, mencoba mengelabuhi atensi Haris dengan merebahkan diri di depan laptop.

Haris bersumpah, jika ini bukan kembarannya, Haris ingin menendang Anja saat ini juga.

"Emang kenapa sih?? Lo takut Felix ngapa-ngapain gue ya? Lo khawatir? " tanya Anja, masih dalam mode ngotot. Haris menghela nafas pasrah dan mencoba sabar saat Anja menutup laptopnya seenak jidat.

"Nggak gitu, Anja. "

"Terus apa? "

Kali ini Haris memfokuskan atensinya pada Anja sambil bersedekap serius, sedangkan Anja di depannya menatap Haris dengan mata yang berbinar-binar menunggu jawaban dari kembarannya itu.

"Felix terlalu baik buat lo, itu masalahnya. Gue takut Felix lo apa-apain, asli dah. " ucap Haris dengan wajah julidnya. Anja dongkol bukan main waktu Haris berkata demikian, maka gadis itu segera merengut sambil menjambak rambut Haris cepat.

"HEH LEPASIN!! SAKIT ANJAA! "

"Gada akhlak lu sama kembaran sendiri, rasain nih RASAIN! " ucap Anja semakin beringas menjambak rambut Haris.

"AMPUNNN KAKAK! "

Mari berdoa semoga rambut Haris tidak copot dari kulit kepalanya.

※※※

Saat Anja badmood, gadis itu akan pergi ke supermarket. Cuma pergi doang, gatau mau beli apa ngga. Yang penting bawa duit.

Setelah gelut dengan Haris tadi, entah kenapa mood nya jadi berantakan.

Emang kenapa sih dia? Salah kalo naksir sama Felix? Felix jadi kenapa-kenapa emang kalo kenalan sama dia?

Jika dihitung sudah dua kali Anja menelusuri rak-rak supermarket saat itu, matanya melirik-lirik ingin membeli sesuatu tapi berakhir tidak membeli apapun. Mana dia jalannya sambil bersungut-sungut sebal dengan bibir mengerucut. Siapapun yang lihat pasti aneh. Beruntung pengunjung yang lain tidak peduli dengannya.

"Nja? Ngapain daritadi muter-muter mulu? "

Oh, rupanya ada yang merhatiin Anja muter-muter ngelilingin rak.

Felix mengerjapkan matanya bingung, sementara gadis di depannya tidak kalah bingung. Bahkan reaksinya seperti sedang tertangkap basah mencuri sesuatu.

Anja memutar otak, tidak etis sama sekali kalau Felix tau dirinya sedang uring-uringan karena habis ribut sama Haris perihal cowok di depannya ini.

"Gue? Gue lagi nyari vitamin nih haha. Wah akhirnya nemu! " ucap Anja mengambil asal vitamin yang kebetulan ada berada di rak sebelah gadis itu berdiri. Malu juga Anja, beruntung ada vitamin.

STEP OUT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang