18(21+)

2K 128 10
                                    

WARNING!!!
Seperti bisa Chapter ini tidak di peruntukan untuk kalian yang masih polos jika kalian belum cukup usia/kurang berkenan sebaiknya kalian skip aja.bijak ya dalam memilih bacaan ok.

•••

Semenjak kejadian yang mempermasalahkan kamar, terlihat Hinata mencoba untuk menghidari dirinya. Setiap pagi, Hinata selalu terlebih dulu bangun tanpa mencoba mebangunkanya, saat sarapan ia hanya disuguhi makanan yang sudah terhidang di meja dan setiap habis pulang kerja ia acap kali melihat Hinata yang sudah tertidur memunggungi nya. Saat ia akan mencoba mendekat, Hinata akan menghindar seolah akan melakukan kesibukan.

Seperti istri yang merajuk.

Malam ini kebetulan Hinata sedang mandi,karena terdengar gemericik air saat Sasuke membuka kamar mereka. Sudah dipastikan Hinata tengan melakukan ritualnya. Ia pun bergegas untuk menunggu Hinata dengan duduk di pinggiran ranjang, setelah cukup lama akhirnya pintu kamar mandi pun terbuka yang memperlihatkan seorang wanita dengan handuk putih yang minim melilit tubuhnya jangan lupakan rambut yang basah sepertinya ia sehabis keramas, sadar akan ada orang lain selain dirinya sontak Hinata pun sedikit terkejut. Namun, keterkejutanya tak berlangshng lama, ia pun kembali dengan wajah yang biasa tanpa mempedulikan orang yang di hadapanya memperhatikan dirinya.

"Kau menghindariku?" Sasuke terus saja memperhatikan Hinata.

"sebaiknya kau keluar dulu, aku akan berganti pakaian,"

"kau mengusirku? "

"Tidak," masih memilih pakaian yang akan ia kenakan tanpa mengalihkan pandangan ke pria yang ada bersamanya.

"Aku tidak suka jika aku berkata lawanku tak menatap, " Ujarnya, Sasuke pun mendekat pada Hinata yang tanpa di sadarinya sudah berada di belakangnya "tatapan aku jika aku berbicara" lanjutnya dengan penuh penekanan.

Hinata pun yang mendengar hanya menghela napas jika seperti ini, akan sulit untuk ia berganti pakaian.

"Apa?" tanyaya kesal,yang sudah berhadapan dengan Sasuke.

"kenapa kau menghindar,"

"Tidak"

"Bohong!Terlihat jelas kau berbohong!" Sasuke menatap tajam pada sorot mata Hinata.

"Kenapa? Kau marah,huh?"

"....."

"kau marah hanya soal kejadian itu? Bukankah apa yang aku katakan itu benar?" Hinata masih tak menjawab. Namun, dari sorot matanya ia hampir berkaca-kaca.

"Aku membayarmu dan sudah sepatuhnya kau melayaniku, bukankah begitu?"

"AKU MENGERTI!! TAPI BISAKAH KAU TAK MERENDAHKAN KU?" pecah sudah kesabaran Hinata yang sedari tadi ia bendung tak lupa dengan isakan tangis yang pilu.

"Aaaa!! "pekinya, Hinata terhempas di kasur yang berukuran king size. Dengan Sasuke yang mendorongnya cukup kasar membuatnya ia terpantul.

"begitu! Akan ku buat kau serendah-rendahnya dengan kenikmatan, " ucapnya menyeringai.

Sasuke terus memperjatikan setiap jengkal tubuh Hinata yang sintal di mulai dari bibir mungil merah yang sexy sedikit terbuka. Payudara yang penuh,bulat bahkan cukup besar untuk Sasuke genggam dengan naik turun sesuai dengan tarikan dan hembusan nafas Hinata,kaki jenjang Hinata yang terekspos memperlihatkan kulitnya yang putih mulus karena handuk yang Hinat kenakan cukup minim dan sedikit tersingkap. Sejujurnya sedari awal melihat Hinata yang keluar dari kamar mandi, Sasuke sudah merasa gerah dan saat melihat Hinata yang sudah tergeletak di atas tempat tidur dengan pose yang hot menambah bergairah terlihat dari sorot matanya yang sudah berkabut.

Baishunfu [売春婦]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang