24

576 64 14
                                    

Saat ini mereka sedang berada di pusat perbelanjaan untuk membeli salah satu kebutuhan pokok,setelah malam yang penuh ketegangan entah bagaimana caranya mereka menjadi  lebih dekat tak seperti sebelumnya yang selalu saling serang  memperlihatkan ketidak sukaanya satu sama lain.

Seperti hari minggu ini Sasuke yang bersikeras mengantar Hinata untuk berbelanja kebutuhan pokok mereka, ia yang mendorong troli sedangkan Hinata yang memilih-milih kebutuhan mereka.

"Apa lagi yang harus kita beli?" masih berfokus pada salah satu selai yang ia genggam sepertinya ia bingung ingin membeli selai strawberry atau kacang. Melihat Hinata yang kebingungan lantas ia pun menarik kedua selai tersebut.

"Ambil keduanya, kita belum membeli tomat," pergi terlebih dulu mendorong troli untuk pergi ke stand sayuran.

Hinata hanya menghela nafas melihat kelakukan Sasuke dan memutuskan untuk mengikutinya. Namun,  saat akan beberapa langkah mengikuti Sasuke ia dihadang oleh seseorang yang ia tak kenal.

"Oh!bukankah kau Hinata?" ucap seseorang itu memastikan. Hinata yang mendengar tersebut hanya tersenyum untuk membalas sapanya.

"Astaga...kebetulan sekali! Aku tak percaya akan bertemu dengan primadona yang bahkan membuat rumah tangga orang lain rusak, " ia bahkan menekankan setiap perkataanya yang menimbulkan perhatian dari setip pengunjung swalayan.

"..."

Hinata hanya menundukan kepalanya tak dapat untuk berkata.

"Apa kau masih bekerja disalah satu klub malam terkenal itu?" gunjingan-gunjingan dari para pengunjung terus terdengar dari telinga Hinata menskipun mereka berbisik.

Menyadari wanita yang bersamanya tak mengikuti,ia mengedarkan pandangan disekitar saat melihat keributan dan tak sengaja melihat sosok wanita yang dicari berada disana sontak saja ia menghampiri.

"Sekarang sedang apa kau disini? Oh--apa kau sedang menemani pelangganmu? Atau kau sedang memerasnya untuk membelikan barang yang kau mau dengan imbalan tub--"

"DIAM!!!" teriakan Hinata cukup mengejutkan banyak orang, ia menangis pilu dengan tuduhan yang seseorang  lontarkan padanya terlebih di tempat umum.

"Kenapa?Apa Aku salah? Bukankah benar kau jal-"

"CUKUP!" suara baritone itu mengintrupsi keadaan,ia melirik Hinata yang menatapnya sembari sesenggukan dengan cepat ia menarik tubuh mungil Hinata dalam pelukanya.

"U-uchiha..." gumamnya tak percaya atas apa yang baru saja ia lihat.

"jangan pernah kau berkata kotor padanya,Robin" ucapnya penuh intimidasi.Sasuke jelas mengenal Robin Ia salah satu anak dari teman bisnis ayahnya. Namun, ia tak menyangka jika Robin mengenal Hinata.

"Bagaimana bisa?kau membela seorang jal-"

"ku peringatkan jangan kau sebut ia dengan perkataan kotormu jika keluargamu tak ingin dapat masalah"

"Perlakukanmu jauh lebih buruk dari pada sampah" ucapnya masih memeluk Hinata dan meninggalkan tempat tersebut. Namun sebelim itu ia melirik pada semuanya dengan tajam.

"Jika ada yang menyebar luaskan kejadian ini baik yang menontonya bahkan pusat perbelanjaan ini,akan ku tuntut dan ku pastikan kalian menyesal" ancamanya selepas itu ia pergi meninggalkan belanjaan yang belum ia bayar.

Mungkin ia akan menyuruh anak buahnya untuk mengnatarkannya ke apartement.

"Sialan!"

•••

Selama dalam perjalan hingga masuk apartement tak ada yang sedikit pun yang bersuara. Hinata yang terlalu terkejut dengan kejadian yang menimpa dirinya,Memikirkanya ia semakin terisak dengan pilu. Sasuke yang melihat tersebut langsung mendudukan Hinata yang berada di sofa ruang tamu mencoba menenangkanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Baishunfu [売春婦]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang