ELZIRA | 21

2.3K 128 73
                                    

"Maaf,saya tidak sengaja" Ucap Elzira sopan ke orang tadi.

Namun keadaan berubah ketika orang dengan pakaian formal tadi membalikan badanya,tak pernah Elzira sangka jika orang itu adalah Gerald,ayah kandungnya.

"El-el-zira?" Gerald menjatuhkan tas berkasnya. Pria paruh baya itu melangkah pelan mendekat,mengangkat kedua tangan hendak memeluk putri kandungnya.

"Berhenti ditempat"

Dua kata yang baru saja terlontar dari bibir gadis sma itu sukses membuat Gerald menghentikan langkah dan menjatuhkan kedua tanganya lemah.

"Kenapa nak? Ini ayah sayang. Apa ayah gak berhak peluk putri kandung ayah sendiri?"

Dengan sendirinya,Elzira tersenyum hambar. "Ayah? Masih pantaskah saya menyebutnya setelah kejadian 10 tahun lalu itu?"

"Itu hanya masa lalu nak. Sudah tidak usah diungkit-ungkit lagi. Biarkan sekarang kita kembali seperti sebelumnya. Bahagia seperti semula"

"Hanya masa lalu? Hanya? Dengan mudahnya anda mengucapkan itu dan meminta saya untuk kembali? Saya tak sebodoh yang anda kira"

Gerald menghela napasnya pelan "Lupakan saja nak kejadian itu. Lebih baik lagi kalau kita bisa berkumpul seperti sebelumnya"

"Lupakan? Bagaimana bisa saya melupakan kejadian sangat sangat berharga itu? Kejadian dimana saya diusir oleh keluarga kandung sendiri hanya karena kesalahpahaman? Kejadian dimana diusia saya yang masih belia dan masih membutuhkan figur orang tua,namun saya sudah kehilangan semuanya? Kejadian dimana saya bisa menjalani hidup dengan penderitaan yang bahkan tak pernah anda ketahui? Dan kejadian dimana saya mencari kehidupan saya sendiri? Tidak,itu kejadian yang tidak akan pernah saya lupakan!"

"Penderitaan? Mengapa kamu tak pulang saja ke rumah nak. Memang selama ini kamu kemana saja?"

"Saya masih punya akal untuk berpikir. Jika jalan yang saya ambil itu pulang,bukan bahagia yang saya dapat. Melainkan penderitaan yang mungkin jauh lebih parah"

Gerald semakin dibuat kehilangan kata-kata oleh Elzira. Buah bibir yang putri kecilnya ucapkan dulu,bukanlah hanya sekedar omong kosong. Namun semua itu sudah jelas adanya,putrinya sendiri yang sudah membuktikan. Seperti janji yang Elzira ucapkan dulu, sekarang gadis itu sudah tak menginginkan sama sekali untuk kembali lagi.

"Tapi nak,Ayah ini ayah kandung kamu. Gerald Willsthon dan kamu Elzira Queensha Willsthon. Kemarin,sekarang,besok,dan selamanya akan tetap seperti itu. Ayah tetap ayah kandung kamu"

"Cukup anda tahu. Nama saya Elzira Quensha Greyson. Sudah sangat jelas jika marga saya Greyson bukan Willsthon"

Deg!

Greyson? Bagaimana bisa rekan kerjaku sendiri yang menjaga anaku. Dan bodohnya,mengapa aku tak mengetahui itu? Batin Gerald!

Jangan lupakan Elzira yang bisa membaca batin seseorang "Menjaga? Tuan Gelliam Greyson lebih dari itu. Karena keluarganya,saya mendapatkan kembali pelukan dan kasih sayang keluarga yang pernah hilang hingga saya bisa menghirup udara sampai saat ini"

"Sudah. Dengar,Saya ayah kandung kamu nak. Sudah lebih dari pantas jika ayah bawa kamu kembali dan berkumpul kaya dulu lagi"

ABOUT ELZIRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang