Prologue

263K 12.4K 1.2K
                                    


"Rebecca jangan kaku, ada apa kau hari ini?" perempuan yang dipanggil Rebecca itu hanya menyengir tak jelas saat ia dimarahi oleh seorang fotografer.

Dengan segera ia berganti gaya dan posisi untuk membuat pemotretan ini selesai lebih cepat.

Perkenalan sedikit. Namanya adalah Rebecca Athanasia. Dia adalah seorang model papan atas. Namanya cukup terkenal hampir ke pelosok negeri. Karena dia merupakan seorang gadis yang memegang dan mempertahankan posisi pertama sebagai wanita tercantik di dunia.

Tapi, harus kalian tau hidupnya taklah seindah yang kalian bayangkan. Hmm, mungkin dia selalu mendapat banyak cinta dan kasih sayang dari pria luar sana. Tapi, tidak untuk keluarganya.

Dulu, waktu Rebecca kecil ia mempunyai sebuah keluarga. Sebuah keluarga yang sangat bahagia. Tapi, semua kebahagiaan berakhir sejak hari itu. Hari dimana ibunya meninggal dan ayahnya mati matian membenci Rebecca karena menganggap Rebecca sudah membunuh istrinya.

Waktu itu kaki Rebecca terkilir dan ia hampir terjatuh ke dalam jurang. Tapi, ibunya datang menyelamatkan hidupnya bagai seorang malaikat. Namun, sebagai gantinya ibu Rabeccalah yang terjatuh ke dalam jurang tersebut.

Sejak saat itu, ayah Rebecca sangat dingin padanya. Rebecca, mencoba mengerti mungkin ayahnya melakukan itu karena ia hanya seorang suami biasa yang sangat mencintai dan merindukan istrinya.

Sudah beribu cara Rebecca lakukan agar ayahnya kembali menyayangi dirinya namun semua sia sia.

Dan beberapa tahun kemudian sejak kejadian kelam yang mengubah hidup Rebecca. Ayahnya menikah lagi. Dan disinilah penderitaan Rebecca bertambah.

Hari hari yang Rebecca lalui persis seperti cinderella. Hanya saja, cinderella masih mempunyai seorang ayah yang menyayanginya. Tapi, Rebecca tidak.

"Oke, kerja bagus. Baiklah kau boleh pulang." seru si fotografer. Rebecca meregangkan otot otot lengannya yang terasa kaku dan kemudian ia mengambil hp untuk menelpon seseorang.

Rebecca memasang nada nada imut ketika ia berbicara pada seberang sana "Tolong aku tampan, kakiku sangat sakit karena terlalu lama berdiri di pemotretan. Bisakah kau menjemputku hari ini?"

"...."

"Baiklah, aku menunggumu. Kau memang calon suami terbaik." Rebecca menutup teleponnya dengan berdecih di dalam hati.

Cih, membosankan. Apa tak ada seorangpun pria yang menolakku begitu. Hah, aku tak ingin mempunyai kisah cerita cinta yang selalu berjalan mulus. Itu tidak menantang. Ujar rebecca dalam hati.

Memang, untuk urusan fisik Rebecca tidak ada tandingnya. Sehingga membuat para pria tak berhenti mengejarnya baik itu pagi siang ataupun malam.

Ponsel Rebecca tiba tiba berbunyi menandakan ada sebuah pesan yang masuk. Ia memutar bola matanya malas saat dilihat notif pesan itu tak lain dan tak bukan adalah dari ayahnya sendiri. Liston.

Pesan itu berisi tentang ayah Rebecca yang memaksa dirinya untuk segera pulang ke mansion. Rebecca tidak akan mau, lagipula apa ayahnya lupa. Ia kan sudah diusir dari sana.

Dan juga, jika ia kembali kesana ia hanya akan menjadi seorang pelayan yang dipaksa untuk selalu menuruti perintah ibu tiri dan ketiga adik tirinya.

Rebecca mendongak menatap langit langit malam. Sejujurnya gadis ini sangat merindukan sosok ayah yang dulu sangat menyayangi dirinya. Rebecca juga sangat merindukan ibunya yang begitu lembut dan menyayangi dirinya melebihi apapun.

Helaan nafas terdengar, Rebecca hanya mampu tersenyum kecut mendapati takdir yang terasa begitu menyedihkan. Sekarang ia sudah sangat lelah dan menyerah jika menyangkut tentang keluarga.

My Lovely Evil QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang