4. dapur

410 77 5
                                    

Happy reading

CEKLEK!!,

Suara pintu dibuka, langkah-langkah mereka tampak gontai, lalu mereka membanting tas yang setia dari tadi pagi disandang, melepas malas alas kaki, lalu langsung menelusup ke ranjang masing-masing.

Hening,, tanpa berganti pakaian mereka terlelap dengan posisi asal di ranjang, hingga rembulan membulat sempurna, tidak ada kapas-kapas pengganggu malam ini, sang purnama dengan terangnya bersinar sendirian, ya, tak ada bintang yang mau berteman.

Tiba-tiba angin dingin menusuk, seakan merayap ke tubuh pucat yang cukup kurus itu, ya, itu yoongi, ia terusik dengan dinginnya malam, membuat bulu-bulu halus di tubuhnya bangun.

Ia sangat terganggu, mencoba mencari selimut, tapi tak kunjung ia temukan, dengan rasa jengkel, ia duduk, menghela nafas berat, mencoba membuka mata, memperhatikan sekitar, lebih tepatnya mencari selimut.

Sekilas ia melihat seokjin sedang asik membuat sungai di wajahnya, namun sesuatu tiba-tiba terlintas di benaknya, semua jendela tertutup, dari mana anginnya masuk?,

Ia melihat pintu kamarnya terbuka, lalu ia pun berencana menutup pintu, berharap angin tak dapat mengganggunya lagi, juga ingin mengambil selimut di lemari.

Dengan kaki yang sedikit gemetar kedinginan, ia melangkah lemas menuju pintu, namun mata sipitnya melebar, lalu kembali normal lagi.

Ia melanjutkan langkahnya keluar kamar, menuju pintu depan lalu menutupnya, ya, sedari tadi pintu terbuka, karna itu angin bisa masuk, ia kira, pasti namjoon lupa menutup pintu.

(Btw kamar yoongjin itu paling depan, jadi langsung keliatan pintu kebuka).

Dengan santai ia kembali ke kamar, mengambil selimut dari lemari dan melanjutkan hobinya.

SREEKK!!,...

Sepeninggalan yoongi, makhluk bertubuh kecil  menyeret tubuhnya dan meringkuk di kolong meja.

...........


Jarum jam yang selalu berkejar-kejaran berputar bertiga itu, tidak pernah berhenti jika tidak dihentikan, mereka selalu kompak berdetak dengan irama yang sama, tak ada yang dapat mengganggu mereka malam ini, terus berputar hingga suara cicitan unggas kecil terdengar.

Seorang anak manusia baru saja tersadar karna terusik oleh sesuatu di tubuhnya, namja itu kira, ini adalah efek kedinginan, dengan sedikit merinding, ia turun dari ranjang, menjepit tangannya di selangkangan, dan berjalan cepat ke kamar mandi.

"Hhhsss ,,,, dingin banget" jungkook menggigil.

Hawa pagi, masih belum mengizinkan angin dingin untuk pergi.

CEKLEKK!!,...

jungkook keluar kamar kecil, Ia sedikit lega, karna sudah menyelasaikan urusannya, ia berencana kembali ke ranjang bersama namjoon, dan akan bangun jam sembilan.

Namun langkahnya terhenti ketika melewati dapur, ia menoleh sebentar dan mengubah haluannya, tangannya meraba-raba stop kontak lampu, dan tiba-tiba kakinya digigit semut.

"Aaaiiisshh,, appo" jungkook berjalan menjauh beberapa langkah, sambil mengusap-ngusap kakinya, jungkook menyalakan lampu.

CETEKK!,..

"HYUUUOOOONGG!!!" jungkook berlari ke kamar, dan menyeret tubuh namjoon yang masih terlelap, agar bangun.

"Apa?!"

"Itu... di dapur, banyak semut!!"

"Aaiisshh,, apaan sih, semut doang kan?!"

"Tapi, tapi hyung, ayo liat dulu" jungkook menarik namjoon keluar.

Namjoon tak sanggup melawan, tenaganya tertinggal di bantal, ketika jungkook keluar, ia sempat melihat pintu kamar lainnya.

Tertutup, tidak ada ya g bangun, padahal jungkook tadi teriaknya keras, jungkook mengabaikan pintu-pintu itu dan menarik namjoon lagi ke dapur.

"Ni hyung, liat" jungkook melepas tarikannya.

Namjoon yg melihat ini, hanya menarik nafas dalam, lalu menghembuskannya berat.

"Kook paling kucing yg ngacak-ngacak"

"Tapi hyung, mana ada kucing suka biskuit kelapa, mana plastiknya pada sobek gitu"

Ya, seperti yang mereka lihat, kantong plastik makanan yang berserak, tak lupa remah-remah menemani, dan yang menjadi aksen pelengkap adalah, kerumunan semut api, yang jika dilihat dari jauh seperti bercak-bercak merah.

"Auk ah, gw capek" namjoon pergi dari dapur.

"Tapi hyung, kooki laper" jungkook menyusul.

"Di tas jin hyung keknya, masih ada roti tuh" namjoon menunjuk ruang tengah.

Sepeninggalan namjoon ke kamar, jungkook berjalan menuju sofa di depan tv, di sana terdapat, banyak tas yang belum dikemas, jungkook pun, mengaduk-ngaduk isi tas seokjin.

Saat sedang asik mencari, jungkook melihat gerak gerik aneh dari kolong meja tv, tiba-tiba bulu romanya berdiri.

Dengan hati-hati ia mengangkat tas seokjin yang berat, dan langsung berlari ke kamarnya.

BRUKK!..

Suara tas di banting.

"Heh, ngapain di bawa kesini, ntar jin hyung nyariin"

"Hehe,,, ntar kooki bilangin kok hyung" jungkook ia tidak mau menceritakan alasan yang sebenarnya, ia takut di ledek penakut.

Ia pun menemukan roti tawar, cuman beberapa lembar, lalu melahapnya tanpa di beri apapun.

Setelah cukup kenyang, ia menenggak air mineral dari tas seokjin, lalu kembali masuk ke selimut.

..........

Pagi yang cerah, namun tak di manfaatkan dengan baik oleh pemuda-pemuda penghuni kosan ini, ya, karna mereka masih saja terbaring di ranjang, hingga matahari mulai menyombongkan diri, dan mempertinggi singgasananya.



TBC.

Jika anda menyukai cerita ini harao memberikan vote.

Double upp 😄😄...

Gimana, ada yg udah tau, apa yg ada di kolong meja?, siapa yg ngacak2 dapur?,....

~misochan
Revisi 2.4.21

MOMON (BTS Stealth Story) #TAMATWhere stories live. Discover now