PART 7

4.4K 145 176
                                    

"Mas Varo udah Ashar shalat dulu yuk," ucap Zizi membangunkan Varo seraya menepuk pelan pipinya.

"Eh iya Zia," jawab Varo dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Mas mau shalat di Masjid atau di rumah?," tanya Zizi.

"Di rumah aja Zi soalnya kalau ke masjid ngga keburu keknya," jawab Varo seraya beranjak dari kasur untuk mengambil wudhu.

"Oke," ucap Zia seraya menyiapkan perlengkapan shalat untuk dia dan Varo.

"Zia Mas udah selesai,"

"Oh, iya Mas itu baju kokonya udah Zizi taruh di atas kasur," ucap Zizi seraya berjalan ke arah kamar mandi untuk berwudhu. Setelah itu mereka menjalankan shalat bersama.

Setelah shalat Varo berbalik badan menghadap sang istri. Varo menatap mata Zizi dalam. Masya Allah Bidadarinya, calon Ibu dari anak-anaknya kelak sangat cantik.

"Ya Allah, Ya Rabb terimakasih engkau telah memberiku sosok bidadari yang sangat baik dan cantik meski kami disatukan dalam keadaan dia menjadi pengganti calon istriku dulu. Ya Allah bantu aku untuk mencintai, menyayanginya sepenuh hati, menjaganya dengan segenap jiwa dan ragaku," batin Varo.

"Ya Allah Engkau lah sang Maha Pembolak-balik hati manusia. Bantu hamba untuk mengikhlaskan segala yang terjadi dimasa lalu, bantu hamba untuk mencintai dan menyayangi suami hamba, meski pada awalnya takdir ini menyesakkan untuk hamba namun hamba mencoba untuk menerimanya ya Allah," batin Zizi.

Setelah sadar fikiran masing-masing Zizi langsung mengambil tangan Varo dan menciumnya. Varo tersenyum dan menggerakkan tangannya ke arah ubun-ubun Zizi seraya mengucap doa.

      Allahumma inni as'aluka min khairiha wa khairi ma jabaltaha 'alaihi. Wa a'udzubika min syarriha wa syarri ma jabaltaha 'alaihi

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau tentukan atas dirinya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan yang Engkau tetapkan atas dirinya."        

(Ini doa yang biasa diucapkan suami abis akad gaes tpi disini aku pake pas mereka abis shalat aja yaa hehehe 😁)

Zizi menutup matanya dan mengamini doa sang suami. Setelah berdoa Varo mencium kening Zizi dengan lama. Tanpa sadar air mata Zizi turun. Zizi merasa terharu dengan apa yang Varo lakukan sungguh romantis sekali suaminya ini pikir Zizi. Melihat sang istri menangis Varo segera menghapus air mata Zizi.

"Zia kenapa nangis hm?," tanya Varo sambil membawa Zizi kedalam pelukannya.

"Gapapa kok Mas, Zizi cuma terharu," jawab Zizi.

"Udah ah jangan nangis lagi," ucap Varo seraya menghapus air mata Zizi.

"Mas maafin kak Kayla ya karena kak Kayla kabur kalian batal menikah dan Mas harus nikah sama aku," ucap Zizi seraya melepaskan pelukannya dan menunduk.

"Hei lihat Mas," ucap Varo seraya menangkup wajah Zizi dan membuat Zizi mendongak dan menatap mata indah Varo.

"Ini sudah takdir yang Allah swt tentukan untuk kita. Mas sudah mengikhlaskan segala yang terjadi. Sekarang waktunya kita melupakan semua yang telah lalu dan membuka lembaran baru, kita belajar untuk saling mencintai, menyayangi, dan saling percaya karena Allah swt. Sekarang hanya ada Aku, Kamu, dan Malaikat Kecil kita kelak," ucap Varo seraya menatap mata Zizi lembut.

"Iya Mas. Bimbing Zizi untuk menjadi istri yang baik untuk Mas dan menggapai Jannah Allah swt bersama," jawab Zizi.

"Ana uhibbuki fillah ya zaujati,"

"Ana uhibbuka fillah ya zauji,"

(Kalau ada yang salah kasih tau yaaa 😁)

                   🌿🍁🌿🍁🌿🍁

Setelah melaksanakan shalat Ashar Varo dan Zizi memustuskan untuk berjalan-jalan dan juga membeli beberapa hijab dan baju gamis untuk Zizi.

Saat ini terlihat Varo sedang duduk di ruang tengah seraya menunggu bidadarinya yang tengah bersiap-siap.

"Mas Varo ayok jalan," ucap Zizi yang saat ini sedang berjalan ke arah Varo.

"Ayok," ucap Varo seraya menoleh kearah Zizi.

Deg

"Masya Allah cantik sekali istriku sore ini," ucap Varo yang terpesona dengan penampilan Zizi saat ini. Iyaps Zizi telah memantapkan hati untuk berhijab menuruti kemauan suaminya. Lagi pula Zizi pikir seharusnya dia sudah memakai hijab dari dulu namun saat itu Zizi belum siap untuk berhijab dan masih ada keraguan dalam hati Zizi jadilah dia menunda-nunda. Namun mengingat permintaan Varo siang tadi membuat Zizi meyakinkan hatinya untuk segera berhijab dan seperti ini lah Zizi sekarang memakai hijab pasmina yang diberikan mamanya sebelum dia pindah kerumah Varo.

"Udah ih Mas jangan diliatin begitu Zizi malu," ucap Zizi dengan pipi yang telah merona membuat Varo terkekeh pelan.

"Ayo ayo mau kemana dulu?," tanya Varo seraya merangkul istrinya.

"Terserah Mas aku ngikut aja,".

"Okey gimana kalau kita ke taman dulu baru ke mall?," tanya Varo.

"Boleh juga,"

Dan mereka pun segera pergi ke taman menghabiskan waktu bersama.



Hai hai semuaaa
Gimana sama part satu ini? Baper ga hehehe

Makasih yaaa buat yang udh baca SP
Kalau ada kesalahan kasih tau author yaa

Jangan lupa vote dan commentnya makasih semuaaa

  

SANG PENGGANTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang