3

556 62 15
                                    

Aku menaruh nampan makananku di meja setelah menemukan spot di sebelah jendela. Di meja panjang ini hanya ada 2 orang laki-laki dan 1 pasangan yang sedang berbincang berjarak 3 kursi dari kursiku. Aku memang selalu menyukai suasana kantin yang tidak terlalu ramai seperti ini. Apalagi bisa mendapatkan tempat di sebelah jendela yang langsung mengarah pada taman belakang sekolah yang luas. Taman ini sering sekali dijadikan sebagai tempat bermain apapun, juga tak jarang ada perkumpulan siswi yang menggelar tikar untuk berpiknik singkat selama jam istirahat.

Mengingat hal itu, tidak aku lakukan selama aku sekolah. Bukan tidak punya teman, hanya saja aku tidak pernah punya sahabat sedekat itu untuk saling berbagi makanan ataupun berbagi cerita. Bukan, bukan juga gadis kutu butu juga ataupun anti sosial. Hanya saja, aku tidak terlalu suka? Tidak tahu, aku tidak sesuka itu dengan perkumpulan gadis-gadis.

Isinya hanya tentang obrolan biasa yang sering aku lakukan dengan Ibuku di rumah. Iya, punya seorang Ibu sekaligus seperti sahabat di rumah adalah hal yang sangat aku syukuri. Sosok Ibu rumah tangga yang tidak pernah mengeluhkan anaknya ini yang selalu mengeluh padanya tentang apapun itu. Saat ini aku hanya punya Ibu yang menjadi tempat keluh kesahku, sahabat saja tidak ada apalagi kekasih?

Sedang melihat mereka di bawah sana yang sibuk dengan kegiatannya masing-masing sambil memakan makan siangku, aku dikejutkan dengan sebuah nampan lain yang langsung menempati tempat didepanku. Bersamaan dengan itu, aku mengangkat kepala dan hampir bola mata ku keluar melihat Jeonghan ada didepanku.

Iya, dia Jeonghan yang tidak pernah aku absen untuk melambai padanya.

Mine ; Yoon Jeonghan [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang