SEAN-17

27K 1.7K 100
                                    

Author lagi insecure bgt sama cerita lain, Soalnya author ngerasa cerita ini bener bener ngebosenin,

makasih banyak buat kalian yang masih bertahan sama cerita ini🥺❤️

Author Double Up deh, khusus buat pembaca author yang sekarang lagi mantengin hp😂

*Mantengin: liatin
———————————happy reading

"Pengumuman Untuk para Murid kelas 11 Silahkan berkumpul di Gedung Serbaguna setelah istirahat. Sekian Terimakasih."

"Apaan nih, Kok disuruh kumpul segala." Ucap Rachel saat sedang asik asiknya makan bakso.

Sekalipun ini sekolah milik Laura. Tapi Laura sangat tidak tahu menahu tentang acara sekolah yang akan di adakan. Ayahnya sudah menyerahkan sekolah ini sepenuhnya kepada teman dari Dirga, Yaitu Om Oky yang dulu sempat pengangguran dan menjadi pemulung.

"Gue denger dari Alvi, sih katanya mau ada Study Tour ke pantai, Soalnya kita Udah akhir akhir kelas 11." Ucap Karissa sambil meminum Es Tehnya.

Fyi, Alvi itu Salah satu Osis di SMA Dirgantara ini.

"Lo deket Sama Alvi?" Tanya Laura

"Bukan deket sih, Cuma tiap hari chattan."

"Sama Aja bambang!" Ucap Laura sambil menoyor pelan jidat Karissa.

"Udah cepetan makan, Bentar lagi bel terus ke gedung serbaguna."

Mereka berjalan sambil membicarakan beberapa hal yang menurut mereka lucu. Hingga Rachel dan Karissa tertawa ngakak dibuatnya. Astaga, Benar benar humor anjlok.

"Rasanya, Anjing banget." Langsung saja Karissa kembali tertawa Ngakak sambil memukul Lengan Laura. Begitu juga dengan Rachel.

Sedangkan Laura hanya geleng geleng dan tertawa sewajarnya.

"Haduh, Sakit banget perut gue. Udah Ah harus kalem, Siapa tau ada Alvi."

Laura kembali geleng geleng dibuatnya. "Gue toilet dulu, Kalian masuk aja Jagain tempat duduk gue."

"Siap bos!" Ucap Keduanya lalu mereka terpisah karna Rachel dan Karissa harus lurus, Sedangkan Laura belok untuk menuju toilet Perempuan.

Selang beberapa menit Laura keluar sambil menghembuskan nafas lega. Lalu ia terkejut saat ada yang menarik pergelangan tangannya.

"Ck! Siapa sih." Gerutu Laura lalu mendongak dan mendapati Sean sedang berjalan dan mencengkram pergelangan tangannya.

"Sean Lepas! Gue mau ke Gedung Serbaguna!"

Sean tetap diam. Lalu saat sudah didepan tangga, Sean menggendong Laura Ala Bridal Style dan langsung menaiki Tangga dengan Gesit.

"Anjir! Sean! Turunin!"

"Semakin lo berontak, Semakin besar pula peluang kita untuk jatuh!" Sarkas Sean, Ia berusaha mati matian menjaga keseimbangan badannya saat Laura memberontak di gendongannya.

Laura Diam dengan mata terpejam. Tak lama kemudian ia merasa tubuhnya di turunkan. Laura membuka matanya. Astaga, Indah sekali. Pikirnya.

Terlihat Banyak kendaraan yang berlalu lalang dibawahnya. Lalu Laura mengedarkan pandangannya menemukan Sofa lengkap dengan Mejanya.

"Temenin gue disini." Sean duduk di Sofa yang ada disana.

"Ogah! Mendingan gue ke gedung serbaguna!"

Sean langsung bangkit dan kembali menarik pergelangan tangan Laura hingga jatuh terduduk.

"Kasar banget lo!"

"Lo nya aja yang gak dengerin kata suami!"

Laura memutar kedua bola matanya malas. Walaupun hatinya Jedag Jedug saat Sean mengucapkan kata Suami.

"Terus mau apa?"

"Temenin, Gue!" Tekan Sean.

"Emang temen temen lo kemana sih! Dari sekian banyaknya temen lo kenapa lo nyuruh gue!"

"Gue suruh mereka buat ke gedung serbaguna."

"Tapi lo malah santai santaian?!"

"Berisik, Nikmatin aja pemandangannya." Entahlah Sean kerasukan apa, Ia hanya ingin bersama Laura.

"Se." Setelah 15 menit Saling diam, Akhirnya Laura buka Suara.

"Hm?" Tanya Sean masih fokus pada pemandangan di hadapannya. Ia berusaha untuk tidak menghidupkan benda candu itu, Karna ia tau Laura tidak suka dengan Asap Rokok.

"Kasian ya Mirza." Sean menoleh menatap Wajah Laura yang ketutupan Rambut karna tertiup angin. Tangan Sean tergerak untuk menyelipkan Helaian rambut Laura, Ke belakang telinga.

Laura menoleh dan mereka saling adu mata. "Kenapa sama Mirza?"

"Ya, Dia gak tahu indahnya belajar, Indahnya masa SMA. Gue jadi pingin bilang Om Oky buat Masukin Mirza ke sekolah ini."

Sena mendelik. "Big No!"

Laura mendengus kesal, Laki laki disampingnya ini benat benar tidak punya hati.

Drrt Drrt

Ponsel Sean berbunyi.

"Halo bos, Informasi yang tadi di gedung serbaguna katanya Minggu depan ada Study Tour ke pantai untuk mengamati pekerjaan orang pesisir."

tut tut tut

Sean kangsung mematikan Panggilannya saat informasi  yang dia butuhkan sudah ia dapat.

"Study Tour ke pantai Mingdep."

"Hah?"

"Minggu depan ada Study Tour ke pantai Laura."

Laura manggut manggut benar kata Karissa tadi.

Mereka kembali terdiam Hingga Suara Sean membuat Laura hampir mengeluarkan Matanya.

"Gue pengen punya anak, Ra."

🔥🔥🔥

SEAN: Gang Leader Is My Husband (HIATUS)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt