43 : Masa Lalu Bayu

18.3K 1.1K 174
                                    

Warning! Bab ini memuat adegan dewasa yang eksplisit dan bahasa vulgar. Loncat aja bagi yang gak suka.

Ngomong-ngomong minta doanya temen-temen. Bapak saya sakit parah dah lama. Saya juga dah 3 hari sakit. Ini aja update memaksakan diri demi kalian :)

So, semoga saya dan keluarga saya bisa cepat sembuh supaya saya bisa menghibur kalian lagi. Kalian juga sehat di sana ya, jaga fisik jaga pikiran. Jangan sampe sakit karena sehat itu mahal.

Beberapa tahun yang lalu ...

#Bayu

"Dek ikut Aa yuk ke vila," kata Rendi, kakak kandungku.

"Kenapa saya mesti ikut? Itu kan acara temen-temen kamu, A," kataku malas karena aku sendiri sedang disibukkan dengan konten blog yang sedang aku buat biar mempermudah hafalanku soal materi olahraga.

"Tahu Elang, kan? Dia temen Aa, Dek. Kakak tingkat kamu di kampus."

"Tahu, A. Jurusan kami berdua kan sama."

"Iya dia pengen kamu ikut katanya, biar ada temen yang sesama jurusan olahraga soalnya di jurusan dia cuma dia aja yang ikut," ucap Rendi sambil memijit-mijit pundakku.

"Emang acara apa?"

"Cuma acara kumpul temen-temen seangkatan aja, Dek. 2 jurusan. Jurusan teknik sama olahraga. Acaranya beberapa hari sih. Kita ngundang band indie, bakar-bakaran, sama kalo Adek mau ... kita juga bakal pesta yang enak-enak hehe."

Mataku melotot. "Gak."

"Duh, Dek. Please ya." Rendi emang bukan cowok baik-baik. Dia terbuka sama aku soal masalah hidupnya, termasuk kehidupan seksualnya. "Soalnya kalo kamu ikut, Rini bakal diajak juga sama Elang. Rini kan sepupu si Elang."

"Lah terus apa hubungannya sama saya, A? Kok saya mesti datang ikutan datang? Aneh."

"Ya gak tahu. Mungkin si Elang biar ada temen kali, makanya dia bakal bawa sepupunya kalo kamu mau datang."

"Hadiah?"

Rendi tersenyum lebar. "Selama sebulan, apapun permintaan kamu bakal Aa turutin, Dek."

"Deal."

Ternyata memang benar. Pas hari H, ada band indie Efek Rumah Kaca dan beberapa band yang gak aku tahu apa namanya. Gak bikin tertarik juga. Aku kurang suka musik, tapi kalo didenger-denger ERK enak juga ya buat santai. Sorenya acara dilanjut dengan acara barbeku hingga malam.

Selama acara aku ditemani Elang, Kakak tingkatku di kampus. Jujur beberapa kali aku pernah ngobrol dengan dia namun gak pernah seintens ini. Maksudku, biasanya kan obrolanku di kampus persoalan tentang kuliah, sementara di sini mulai menjurus ke arah seksualitas.

"Tipe cewek kesukaan kamu yang kayak gimana, Bay? Apa yang bahenol pantatnya gede?" tanya Elang.

Karena aku kurang nyaman dengan bahasan kayak gitu, kujawab saja malas-malasan. "Yang biasa aja. Eh ini vila punya kamu ya, Kang. Gede juga ya."

"Lumayan, lah. Bisa nambah 2 kelas lagi buat have fun di sini." Aku mengangguk. "Oh iya, Bay. Sorry ya kamar kamu nanti barengan sama saya, Wahyu sama Dudi."

"Gak masalah. Sebagian besar gak nginep kan dan milih pulang ke rumah?" sahutku.

Elang mengangguk lalu tersenyum mesum. "Ya, sisanya yang pengen pesta besok malam hehe."

Aku geleng-geleng kepala. "Orgy? Saya gak ikutan ya, kagak mau diringkus polisi. Jadi rumahnya saya pengen terpisah. Di sana ada bangunan kecil, isinya kamar kan? Di sana aja."

Guru Seksi [MxM] [Re-make]Where stories live. Discover now