Chapter 9

1.3K 226 30
                                    

"Shimazaki-san!"

Kaiyo yang baru saja hendak masuk ke kelas menengok. Ia kemudian melihat seorang cowok dengan rambut hijau tua sedang berlari dan melambaikan tangan kepadanya. Kaiyo menaikkan satu alisnya.

"Selamat pagi—" Yamaguchi hendak menyapa.

"Hn. Ada apa?" tanya Kaiyo to the point.

"Rasanya baru kemarin dia mendingan dikit. Sekarang kok balik jutek lagi?" batin Yamaguchi. "Ah. Kau bawa jaketnya?" tanya Yamaguchi akhirnya. Kaiyo memandangnya heran. "Kok kamu bisa tahu jaketnya ada denganku?" tanyanya balik.

"Em, aku diberitahu oleh Takeuchi lewat chat." jawab Yamaguchi.

"Oh. Jaketnya masih di rumahku." ucap Kaiyo menjawab pertanyaan Yamaguchi sebelumnya. Kemudian melenggang masuk ke kelas diekori Yamaguchi. "T-Tunggu! Kok masih di rumahmu?" tanya Yamaguchi sambil meletakkan tasnya di meja.

Kaiyo mengangkat bahunya.

"Belum kering." jawabnya singkat.

"Belum kering?" Yamaguchi membeo.

Kaiyo mengangguk sebagai jawaban, kemudian mengeluarkan satu bungku permen karet dan memakannya. Jaga-jaga kalau Tsukishima datang dan mengajaknya bertengkar lantaran ia belum membawa jaketnya.

Tapi tidak.

Sudah lima menit lagi masuk, bahkan Kisa sudah datang, siluman sutet—julukan baru dari Kaiyo kepada Kei—belum datang juga. Kaiyo menatap heran meja Tsukishima yang berada di depannya. Jarang sekali cowok itu datang telat. Selama hampir dua minggu bersekolah di Karasuno, Kaiyo tidak pernah melihat Kei datang terlambat. Dia bahkan lebih sering hadir duluan di kelas sebelum Kaiyo.

Tidak tahan karena penasaran, akhirnya Kaiyo menghampiri meja Yamaguchi.

"Oi." panggil Kaiyo. Yamaguchi menoleh. "Kenapa?" tanyanya. Kaiyo mengusap tengkuknya sebelum berbicara, menimbang-nimbang sejenak. Karena sifatnya yang tsundere, akhirnya dia memilih menggeleng.

"Tidak jadi."

Yamaguchi menatapnya heran. "Ada apa sih?" tanyanya sedikit kesal. Siapa yang tidak suka ketika sudah penasaran saat dipanggil tapi tidak jadi? Tidak ada.

Gadis itu menggeleng, kemudian berbalik, hendak kembali ke bangkunya sebelum suara Yamaguchi mengintrupsi.

"Apa kau ingin bertanya soal Tsukki?" tanya Yamaguchi.

Plop!

Balon permen karet Kaiyo pecah karena ia tersentak. Refleks, ia berbalik. Pipinya sedikit bersemu karena ketahuan ingin menanyakan hal itu. Yamaguchi tersenyum simpul.

"Itu kan yang ingin kau tanyakan?"

"Bukan!"

"Tidak usah berbohong. Aku tahu. Tenang saja, aku tidak akan bilang pada siapapun." ujar Yamaguchi sambil tersenyum. Ia memiliki teman tsundere, sudah jelas mengerti bagaimana cara memperlakukan orang seperti itu. Dan lagi, Yamaguchi menilai bahwa Kaiyo dan Kei memiliki sifat yang sama.

Sama-sama tsundere, sama-sama salty, sama-sama jutek. Pokoknya banyak kesamaan diantara mereka berdua. Bahkan Yamaguchi pernah memikirkan apa jadinya ketika kedua orang ini menjalin hubungan? Mungkin isi chat mereka hanya berkisar satu huruf saja, atau yang lebih parahnya lagi, hanya satu tanda baca.

Melihat Kaiyo yang terdiam, membuat Yamaguchi yakin gadis itu memang ingin menanyakan keberadaan sahabatnya sejak SD itu. Yamaguchi menghela napas. "Tsukki hari ini tidak masuk. Kepalanya masih sakit, tapi dia bilang demamnya turun. Namun, aku sempat mendengar dia sempat bersin. Mungkin dia juga terserang flu. Jadi dia memutuskan untuk tidak masuk hari ini dan besok jika keadaannya tidak membaik. Lagipula tidak ada ulangan untuk dua hari ini." jelas Yamaguchi. Kaiyo terdiam. Bingung ingin menjawab apa. Lega karena demam laki-laki itu turun, artinya dia berhasil membuat Kei sembuh. Tapi mendadak ada perasaan khawatir karena mendengar Kei kini terserang flu.

Salty Caramel ; (Tsukishima Kei x OC/Reader)Where stories live. Discover now