PDC eps 5

3.5K 320 36
                                    

Author pov.

Setelah kepulangannya Jungkook, beberapa jam yang lalu. Kini Y/n hanya terus berjalan mondar-mandir diruang tamu, dengan pikirannya yang resah. Ia terus saja memikirkan bagaimana caranya dia bisa mendapatkan uang untuk biaya kuliahnya Jungkook. Sedangkan dia sendiri juga sudah tidak bekerja lagi. Meminta bantuan pada Taehyung? Itu sama saja dia bunuh diri. Sudah diijinkan makan dirumahnya saja, itu sudah sangat untung bagi Y/n.

"Bagaimana ini? Aku tidak mungkin memintanya pada Taehyung. Aku takut." Ujarnya, yang semakin resah.

"Ada apa denganmu? Kau membuatku pusing saja." Tiba-tiba suara Taehyung, berhasil mengejutkan Y/n saat itu.

"Eoh, a-anu Taehyung. Kau sudah pulang?" Tanya-nya gelagapan.

Taehyung tak menjawab perkataannya, dan hendak berniat untuk pergi. Namun dengan cepat, Y/n langsung menahannya. "Taehyung!! Apa boleh aku meminta ijin padamu?" Ucap Y/n sedikit gugup.

Taehyung menoleh, "Hemm, katakanlah!!" Ujarnya datar.

"Apa boleh aku bekerja?" Setelah mengucapkan kata itu, Y/n langsung saja memejamkan matanya, karena takut Taehyung akan marah dengan perkataannya barusan.

"Itu bukan urusanku." Ucap Taehyung datar. Namun itu berhasil membuat Y/n membuka matanya, dan menatapnya tak percaya.

"Eoh?, T-tadi siang Jungkook datang kemari. D-dia ingin meminjam uang untuk membayar SPP, kuliahnya. Jadi aku harus menolongnya." Jelas Y/n, ragu.

"Aku tidak peduli. Yang terpenting, kau harus menyelesaikan pekerjaanmu dirumah." Ucap Taehyung, yang kelewat dingin.

Walau-pun terkesan dingin. Namun bagi Y/n, itu sudah sangat membuatnya merasa sangat senang. Karena Taehyung ternyata tidak marah padanya.

"Ne, Taehyung-ah!! Gomawo. Aku janji... aku janji akan melakukannya dengan sangat baik. Sekali lagi terimakasih." Y/n berkali-kali membungkukan tubuhnya pada Taehyung. Namun pria itu hanya memberikan ekpresi datarnya. Dan berlalu pergi meninggalkan
Y/n disana.

Setelah Taehyung sudah benar-benar pergi, Y/n-pun berniat pergi juga menuju kamarnya, dengan suasana hati yang teramat senang.
...
.
.
.
.
.
.
Sesampainya Y/n dikamarnya. Ia langsung saja membantingkan tubuhnya kekasur, dengan senyuman manisnya yang tak lepas dari bibir cery-nya.

"Ah, aku sangat bahagia. Karena Taehyung ternyata, tidak marah padaku. Aku tidak peduli dengan sikapnya yang dingin seperti tadi. Pokoknya aku sangat bahagia, karena secara tidak langsung dia mengijinkanku bekerja. Haissss, saranghae, Taehyung-ah!!" Ocehnya begitu bahagia.

Tak lama kemudian, saat Y/n terus saja mengoceh didalam kamarnya. Ia pun berniat untuk mengambil benda pipihnya, yang tergelatak diatas nakas.

"Lebih baik, aku pinjam dulu uang-nya Yoongi. Dia pasti bisa menolongku." Gunyamnya, sembari mengetikan sesuatu didalam ponselnya.
...
.
.
.
.
.
.
.
.

Ditempat yang berbeda. Terlihat Taehyung yang juga sama hal-nya sedang terbaring dikasurnya. Ia termenung, sembari menatap langit-langit kamarnya.

Seperdetik, ia-pun mendudukan dirinya ditepi kasur, lalu mengambil selembar foto dilaci nakasnya. Ia tersenyum getir, ketika memandangi foto sang kakak yang terlihat sangat bahagia didalam foto tersebut. Tak ada beban dalam wajah tampan pria bernama Seokjin itu. Berbading balik dengan kondisinya saat ini, yang sangat jauh dari kata baik. Dan itu sungguh membuat hati Taehyung sangat hancur, jika dia mengingatnya kembali.

"Hyung, apa yang kulakukan ini sudah benar? Apa aku sudah berhasil membalaskan rasa sakitmu itu, padanya? Sejujurnya aku tidak tega menyiksanya terus menerus seperti ini. Tapi entahlah!! Setiap kali aku melihat wanita itu, rasanya aku selalu ingin melukainya. Mungkin dengan cara aku membiarkannya bekerja, itu bisa sedikit membebaskannya dari siksaanku. Aku juga tidak tau, apa yang kulakukan ini sudah benar atau tidak." Gunyam Taehyung, malam itu.
...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Keesokan harinya...
Pagi itu, terlihat Taehyung yang sudah selesai menyantap sarapan paginya, yang dibuatkan oleh Y/n, seperti biasanya.

PLEASE DON'T CRY [KTH S1/S2= TAMAT]Where stories live. Discover now