Shilla Dara Titiana

44 3 0
                                    


Untuk visual mbak Shilla aku pilih chaeyeon DIA. Doi teman sekelasnya jaehyun waktu Senior high school.

☔☔☔

Dikenal sebagai penulis novel yang karyanya sudah berhasil di angkat ke layar lebar tidak membuat Shilla mudah berbaur. Meski terlihat ramah saat acara penerbitan novel hasil karyanya. Dirinya masih canggung saat berada di tengah kerumunan. Tapi pekerjaan itu mengharuskannya agar tetap ramah suka tidak suka dirinya harus tetap menebar senyum.

Dia tidak punya banyak teman yang bisa diajak nongki-nongki cantik di Cafe hits Jakarta. karena, satu-satunya teman yang ia punya adalah Clarisa Dendelian. Teman yang bekerja di kantor penerbitan tempat di mana novel-novel karyanya terbit. Walau kadang jika tidak sibuk Risa akan menemaninya mencari inspirasi menulis atau sekedar menemaninya menulis di sudut salah satu  Cafe tempat mereka biasa makan atau sekedar ngopi.

Hobinya adalah membaca sejak kecil dia selalu suka membaca dongeng, majalah bobo, atau koran sekalipun. Dia selalu ingin seperti hidup di dongeng, dimana ketika putri bertemu pangeran tampan yang menyelamatkan hidupnya itu sangat menakjubkan. Di saat kecil ia selalu berharap agar pangeran menyelamatkan nya. Dari kedua orang tua yang selalu bertengkar didepan matanya. Seakan dirinya tidak terlihat sehingga di abaikan. Ayahnya yang selalu sibuk bekerja. Ibunya yang sibuk berselingkuh bahkan sampai mengajak selingkuhannya menginap di rumah, Saat ayahnya pergi keluar kota.  Sampai ayah mengetahui semuanya, mereka bercerai. Ayahnya menikah lagi dengan teman lamanya saat dirinya masuk Junior high school.

Hidupnya saat kecil penuh derita. Hingga dirinya memutuskan tinggal sendiri di Apartemen saat dirinya masuk Senior high school. Rasanya lebih nyaman tidak lagi mendengar pertengkaran kedua orang tuanya. Serta cacian ibu tirinya.
Sejak itu ia selalu suka kesunyian.

Mulai memutuskan untuk menjadi penulis sampai seperti sekarang novelnya selalu menjadi novel best seller sudah lebih dari 10 buku yang ia terbitkan dan 5 diantaranya berhasil di angkat ke layar lebar. Dia bersyukur setidaknya tidak ada cacian ibu tiri yang menganggapnya numpang hidup pada ayahnya.

Ia membuktikan bisa hidup sendiri tanpa bantuan ayah seperti tuduhan ibu tirinya. Meski ayah tidak mempermasalahkan hal itu sekali pun. Ia merasa tidak enak hati melihat keduanya- ayah dan ibu tiri harus bertengkar karena dirinya.

☔☔☔

Disinilah dia sekarang duduk dipojok salah satu Cafe di Jakarta Selatan. Tempatnya lumayan sepi pengunjung. bukan karena, makanannya yang gak enak melainkan ini adalah tempat yang memang sering digunakan untuk meeting. Menunggu kedatangan Clarisa sambil mengetik untuk cerita yang akan di publikasikan di salah satu aplikasi baca.

"Udah nunggu lama shil."  Clarisa datang dengan langkah buru-buru.

"Belum, sampai sejam masih 48 menit yang lalu kok santai aja."

"Lo nyindir gue, maaf jalanan macet parah. Lo lagi ketemuan di Jaksel malam Minggu gini ya macet ampun ampunan. Anak hits Jaksel pada keluar dari sarangnya tau gak" Clarisa membalas dengan nada nyolot khasnya.

"Hmm, tapi gak papa aku jadi bisa nulis cerita buat di Update besok. Karena besok Minggu dan itu jadwal aku update cerita di aplikasi baca online."

"Ada untungnya kan gue telat ide Lo jadi ngalir."  Clarisa membalas dengan nada bangga. Sambil menarik kursi untuk duduk.." tapi Lo ngapain si nyuruh gue kesini Lo mah Deket tinggal Jalan 10 menit bisa nyampe. Lah gue musti kejebak macet 1 jam lebih baru nyampe."

" Kalo gak macet 30 menit juga kamu nyampe." Cafe memang hanya sepuluh menit dari apartemen milik shilla. Jika di tempuh dengan jalan kaki.

"Eh tapi ini yang mau Lo omongin penting kan, Lo traktir gue kan. Awas kalo gak." Balas Clarisa bertubi-tubi

UmbrellaNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ