Chapter 4

1.5K 91 18
                                    

||Aku hanya berpura-pura tegar agar tidak ada yang menganggap ku lemah||

Dira bangkit dari genggaman Adit. Novi dan Gesya yang melihat itu tau apa yang menjadi tontonan para murid. Dira maju mendekat ke arah Natasya. Banyak murid yang menyaksikan itu ingin tau apa yang akan di lakukan Dira kali ini, si cewek nerd yang paling berani dengan tukang bullying sekolah.

Adit dan teman-temannya juga masih berada di sana. Dira tersenyum devil. Kini hawa berubah menjadi dingin. Semua murid yang menyaksikan mengusap tengkuk mereka masing-masing. Natasya yang melihat perubahan sikap Dira kini mulai merasa takut.

"Sebenarnya Dira ini siapa? Kayaknya dia bukan nerd beneran" Tanya Gesya dalam hati.

"Kalau mau ayo kita selesaikan di lapangan" ajak Dira.

"Ayo gue gak takut" balas Natasya berusaha menutupi ke gugupan yang ia rasakan.

Mereka pun pergi ke lapangan di ikuti para murid yang ingin menyaksikan pertarungan ini. Kelompok Natasya berlima dan Dira sendirian. Meski sendiri ia tidak merasa takut karena sudah biasa menyingkirkan orang seperti ini.

"Dir gue ingin bantu lo" kata Novi menawarkan diri.

"Gak usah ini sebentar sama gue" balas Dira berbisik.

"Cewek nerd gue doain lo menang!" Teriak Satya dengan keras.

Sedangkan Novi dan Gesya saling menatap cemas. Dira sudah bersiap di posisi nya sambil memulai mengentengkan badan. Meski lagi gak enak badan tapi Dira masih bisa untuk menyingkirkan mereka berlima.

Mereka mulai menyerang Dira terlebih dulu. Dengan mudah Dira menangkisnya. Ia kembali menyerang mereka. Pertarungan terjadi begitu menegangkan. Meski sesekali Dira mendapat pukulan. Tapi ia bisa menjatuhkan mereka berlima. Yang terakhir dia hajar itu Natasya.

"Awww...sakit!" Kata Natasya merintih ke sakitan.

Tangan Natasya dipelintir oleh Dira. Lalu Dira menjegal kaki Natasya menggunakan kaki nya, hal hasil Natasya jatuh tersungkur ke tanah. Setelah itu Dira pergi dari sana meninggalkan mereka.

Semua murid yang melihat bertepuk tangan kagum. Mereka tidak menyangka Dira bisa menang melawan 5 orang sekaligus. Dira pergi ke ruang kesehatan untuk membaringkan tubuh nya yang lemah. Saat mata itu mulai terpejam gak berapa lama Novi dan Gesya datang.

"Dira lo gak papa? Ini makan roti biar ada isi perut lo" suruh Novi.

"Makasih" balas Dira lalu memakan roti pemberian mereka.

Kini Dira udah lebih mendingan. Dia kembali membaringkan tubuh nya. Novi dan Gesya duduk di sebelah ranjang itu. Gak berapa lama bel masuk berbunyi.

"Udah kalian balik aja ke kelas gue gak papa" suruh Dira masih memejamkan mata karena saat membuka mata semua nampak berputar.

"Beneran gak papa?" Tanya Novi.

"Iya"

"Yaudah kita duluan yah Dir. Kalau ada apa-apa telepon gue" perintah Gesya.

Dira pun membalasnya dengan anggukkan kecil. Setelah mereka pergi Dira ingin tidur tapi tiba-tiba pintu ruang kesehatan terbuka. Ada seseorang yang masuk. Dira pun membuka mata nya ingin melihat siapa yang datang.

"Lo sakit? Terus teman lo itu mana?" Tanya Adit.

Yang datang itu Adit. Dia ke sini ingin mengambil kotak obat karena ada yng terluka saat olahraga. Jam pelajaran Adit saat ini adalah olahraga.

"Gue gak papa" balas Dira.

"Tapi dari tadi wajah lo kelihatan pucat" balas Adit sambil terus mencari kotak obat di lemari.

The Queen Darkness [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang