Chapter 40

10.3K 727 247
                                    

JANGAN LUPA VETA DAN COMMENT!!

*****
Aira, Dara dan Zahra sedang makan di kantin bersama Zidan, Devan, Bastian, Rizal dan Farlin.

"Makan yang banya Ra, biar cepat tinggi." ucap Bastian.

"Iya. Masa udah SMA tapi badannya masih kaya anak SMP?" sahut Farlin sambil memasukan bakso ke dalam mulutnya.

"Iih Aira gak pendek, cuman belum tinggi aja," balas Aira kesal membuat mereka semua tertawa.

Tiba-tiba ada seseorang yang menggebrak meja kuat-kuat sehingga membuat mereka termaksud murid-murid lain terkejut.

Mereka menoleh dan mendapati Adrian sedang menatap mereka tajam terutama Aira.

"Eh duduk Yan," ucap Farlin tapi tidak di perdulikan oleh Adrian.

"Apa maksud lo cakar pipi Riska!" teriak Adrian membuat teman-temannya terkejut.

"Maksud lo apa sih?" tanya Rizal heran.

Adrian menarik Riska yang bersembunyi di balik tubuhnya dengan wajah menunduk.

"Gue gak nyangka lo bisa sejahat itu Ra," ucap Adrian.

"Jahat?" tanya Aira bingung.

"LO YANG UDAH CAKAR RISKA KAN!?" teriak Adrian membuat Aira terkejut termaksud semua penghuni kantin.

"Aira gak cakar Kak Riska," balas Aira dengan suara bergetar menahan tangis.

"Alah gak usah alasan, lo liat nih pipi Riska sampe tergores gini!" balas Adrian sambil menunjuk Riska yang sedang menunduk dengan mengeluarkan air mata.

"Sumpah Kak, Aira gak ngelakuin itu." Aira sudah tidak bisa menahan tangis. Kini air matanya sudah jatuh karena bentakan Adrian yang membuatnya takut.

"Gak usah pake sumpah-sumpah kalau lo bohong! Jelas-jelas Riska yang bilang gue kalau lo udah nyakar dia!" bentak Adrian semakin membuat Aira takut.

"Aira gak bohong Kak Kenzi," cicit Aira.

"Jadi maksud lo gue yang bohong gitu?" sahut Riska. "Adrian dia beneran udah cakar aku tadi, bahkan dia jambak rambut aku."

"Ih Kak gak boleh bohong, dosa tau. Beneran Kak Kenzi, Aira gak nyakar Kak Riska."

"BOHONG!" bentak Adrian membuat Aira terkejut bukan main. Cewek itu langsung menunduk dalam dengan air mata yang sudah berjatuhan.

BUGH!

"Gak usah main bentak-bentak bisa!?" tiba-tiba Rogi datang dan langsung membogem Adrian tepat di rahang cowok itu.

"Selingkuhannya datang," ucap Adrian sinis sambil mengusap sudut bibirnya yang berdarah.

"Gue bukan selingkuhan Aira!" bentak Rogi.

"Terus kalau bukan selingkuhannya apa?"

"Waktu di UKS itu lo salah paham!" balas Rogi.

"Salah paham lo bilang? Jelas-jelas gue liat sendiri lo pelukan sama cewek gue!" bentak Adrian dengan mata memerah.

Rogi menghela napas pelan berusaha untuk tenang tapi tatapannya masih sangat tajam. "Lo ingat waktu lo mukulin Madan di lapangan?" tanya Rogi sambil mendekati Adrian. "Aira datang buat misahin lo sama Madan. Tapi yang lo lakuin apa? LO MALAH DORONG DIA SAMPE TANGAN DIA LUKA!!" teriak Rogi membuat Adrian terdiam. Sementara murid-murid lain sudah mengerumuni mereka.

"Terus gue bawa dia ke UKS. Saat di UKS dia bilang sama gue kalau hati dia sakit banget sama sikap lo yang berubah ke dia, belum lagi semua orang udah benci dia. Gue berusaha untuk salalu ada buat dia, jadi tempat dia berbagi cerita, tempat dia mengeluh di saat orang yang dia sayang malah bersama cewek lain. Entah dari kapan, gue udah anggap Aira sebagai Adik gue sendiri." ucap Rogi panjang lebar semakin membuat Adrian terdiam.

ADRIAN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang