PERMINTAAN MAAF

100 14 2
                                    

Kringgg kringggg

Jam weker milik gadis perempuan yang sedang tertidur berbunyi. Sintia membuka sedikit matanya lalu menguceknya, ia terbangun karna mendengar suara dari jam weker miliknya berbunyi.

Sintia mematikan jam wekernya. Lalu beranjak pergi kekamar mandi untuk membersihkan dirinya karna hari ini ia akan berangkat sekolah setelah kemarin libur.

Ia sudah siap dengan seragam sekolahnya. Lalu keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga. Ia menghampiri ayah dan mamahnya yang sudah duduk di meja makan menunggu dirinya.

"Pagi mah, yah." Ujar sintia tersenyum lalu duduk di kursi meja makannya.

"Pagi sayang, nih sarapan dulu." Balas rina sembari mengoleskan selai ke roti yang sudah ia siapkan.

Sintia mengangguk dan memakan rotinya. Setelah selesai ia langsung berpamitan ke mamahnya dan diantar ayahnya ke sekolah.

Kini mobil milik ayahnya berhenti tepat di depan gerbang sekolah. Sintia pamit dan turun dari mobilnya. Ia berjalan memasuki sekolahnya. Masih sepi atau mungkin ia terlalu pagi?

Sintia berjalan melewati koridor sekolahnya yang masih sepi. Hanya ada dua sampai lima orang di sini. Sintia memasuki kelasnya, ia hanya melihat ketua kelasnya dan yah satya.

Sintia menaruh tasnya di meja miliknya lalu ia duduk disebelah satya yang sedang asik membaca novel.

"Eh sin lo udah dateng?" Tanya satya.

Sintia mengangguk. "Lo lagi baca apa si sat? Kayaknya asik banget." Seru sintia.

"Oh ini gue lagi baca novel." Ujar satya sembari memperlihatkan buku novel miliknya yang berukuran lumayan tebal.

"Tentang apa?." Tanya sintia penasaran.

"Tentang perjodohan. Awalnya mereka bahagia banget karna mereka bisa bersama. Tapi takdir berkata lain. Si cowok dalam cerita ini malahan di jodohin wanita lain sama ayahnya sendiri." Ujar satya.

"Oh gitu, boleh gak kalau gue pinjam novelnya? Gue penasaran nih. Kayaknya seru banget." Ucap sintia dengan raut wajah memohon.

"Boleh dong, Nih ambil." Ucap satya sambil menyodorkan buku novelnya ke sintia.

"Makasi sat." Balas sintia dengan senyumannya.

Saat sedang asik mengobrol sintia melihat ketiga sahabatnya yang baru saja datang, dan langsung memasuki kelasnya.

"Tumben lo udah dateng. Kesambet apaan lo?." Tanya nubah yang baru saja menaruh tas nya dan duduk didepan sintia dan satya.

"Gue dateng siang salah, gue dateng pagi juga salah." Balas sintia kesal.

"Ya engga gitu juga, biasanya kan lo selalu terlambat." Ucap nubah.

"Jangan bilang lo belum ngerjain PR?." Sahut amanda.

"Aih lo tau darimana kalo gue belum ngerjain PR?." Tanya sintia penasaran.

"Ya kan gue mikir secara logika. Pasti ada alasan kenapa lo dateng pagi-pagi." Ujar amanda.

"Nah tu tau. Kayak cenayang dah lo. Awalnya niat gue gituh, dateng pagi mau nyontek ke elo. Tapi kalian belum dateng." Ujar sintia.

"Kebiasaan. Yauda nih buku gue aja!" Seru amanda sembari memberi bukunya.

Bel berbunyi tanda jam pelajaran di mulai. Siswa siswi berhamburan masuk ke dalam kelas dan langsung memulai jam pelajaran.

Selang beberapa jam akhirnya waktu istirahat yang ditunggu tunggu murid akhirnya berbunyi.

Your Story [COMPLETED]Where stories live. Discover now