CANGGUNG

80 12 0
                                    

Untuk saat ini jangan dulu bertanya bagaimana perasaanku tentangmu. Jangankan dirimu, aku sendiri yang mempunyai perasaan itu pun tak tau.

Sintia_

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Dua remaja yang masih terlelap dalam tidurnya, dengan terpaksa mereka berdua harus mengerjapkan kedua matanya ketika mendengar bunyi jam weker yang sudah berbunyi.

Sintia mengucek kedua matanya. Dengan samar-samar ia melihat David yang masih tertidur pulas di sebelahnya. Karna kesal, ia mencoba untuk membangunkan lelaki itu.

Awalnya Sintia hanya menggoyangkan bahunya, tetapi sepertinya lelaki itu belum sama sekali ada tanda-tanda kehidupan. Sintia menatap kesal.

Gadis itu tersenyum miring lalu dengan tak berdosa nya ia mengguyur David dengan sedikit air dari gayung yang tadi Sintia ambil di kamar mandinya.

David terpelonjak kaget dari tidurnya ketika ia merasa wajahnya terasa dingin terkena air.

"De, kok lo siram gue si? Dingin tau ah," Ucap David kesal.

"Dibangunin nya susah si lo. Yauda gue sirem aja," Balas Sintia, lalu ia melangkah masuk ke kamar mandi meninggalkan David yang masih terduduk di kasur nya.

Setelah Sintia selesai mandi dan mengenakan seragam sekolahnya. Ia langsung keluar dari kamarnya dan turun dari anak tangga disusuli oleh David yang baru saja keluar dari dalam kamar.

"Mah, semalem Sintia tidurnya ngorok masa," Ucap David di sela-sela kunyahannya.

Sintia membulatkan kedua matanya menatap david. "Heh, enak aja lo!" Balas Sintia dengan nada kesalnya.

Sedangkan Rina dan Dimas hanya terkekeh melihat perdebatan keduanya. Mereka kembali melanjutkan kegiatan sarapan paginya dengan lahap.

Selesai makan, Sintia dan David buru-buru berpamitan kepada Dimas dan Rina untuk berangkat ke sekolah.

Beberapa menit diperjalanan akhirnya motor David berhenti di halaman sekolahnya. Sintia turun dari motor David lalu begitu saja meninggalkan lelaki itu di parkiran.

David menatap punggung Sintia jengkel. Bukannya berterimakasih, gadis itu malah mendahuluinya begitu saja.

Kini Sintia sudah berada di depan kelasnya, ia melangkahkan kakinya memasuki kelas. Ia mengerutkan keningnya melihat kedua sahabatnya tengah asik dengan camera ponselnya, ditambah tubuh mereka yang sengaja di goyang-goyangkan.

"Temen lo ngapain joget-joget gitu? Udah gak waras?" Tanya Sintia kepada Ipeh yang hanya duduk sambil memperhatikan kedua temannya malas.

Ipeh merautkan wajah tak sukanya ke Sintia. "Temen lo juga, gatau gajelas. Dateng dateng udah heboh pengen cepet-cepet bikin tiktok," Balas ipeh.

Sintia melongo mendengarnya. Sejak kapan kedua temannya itu berpindah profesi menjadi anak tiktok? Padahal ini masih pagi, dan dua orang itu sudah asik dengan dunianya sendiri.

"Ampun bang jago, tetetetetet!!" Seru Amanda dengan hebonya. Tak lupa pinggulnya yang ia goyang-goyangkan ke kanan dan ke kiri di depan camera ponselnya yang sudah ia senderkan di jendela kelasnya.

"Di depan orang tuamuu, kau malu kan diriku!!" Ujar Nubah tak kalah hebonya dengan kedua lengan yang sudah ia naikkan ke atas.

"Kau bandingkan aku dengan dirinyaaa!!" Sambung Amanda.

Sintia dan Ipeh memutar bola matanya malas mendengar suara mereka berdua yang sama sekali tidak ada bagus bagusnya. Karna kesal, Ipeh bangkit dari duduknya lalu dengan entengnya ia mengambil ponsel yang tengah di senderkan lalu ia masukkan kedalam saku rok nya.

Your Story [COMPLETED]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora