dewasa

2.3K 107 1
                                    

Happy Reading!!!

Sampai pagi ini hubungan Raina dan Bumi masih belum membaik. Raina yang tak ingin emosinya terpancing, dan Bumi yang tak ingin salah bicara.

Setelah sarapan pun Raina masih belum membuka suaranya.

"Rain tunggu!" cegah Bumi saat Raina mulai menaiki anak tangga untuk menuju kamar. Mau tak mau Raina berbalik dan menghampiri Bumi.

"Ada apa kak?" tanya Raina.

"Ikut saya" perintah Bumi sambil mengenggenggam tangan Raina dan membawanya ke arah gazebo didekat kolam renang.

Raina pun tak menolak, ia tak boleh egois. Keduanya memang membutuhkan waktu untuk berbicara akan kejadian kemarin. Mereka tak boleh berlarut-larut dalam keadaan canggung ini.

Setelah sampai, Bumi mendorong pelan Bahu Raina untuk duduk. Ia kemudian berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan perut Raina, lalu membawa tangan Raina untuk ia genggam. Ia kemudian mendongak, tatapan mereka bertemu.

"Saya minta maaf. Saya tahu saya ingkar janji"

"Gapapa kak" potong Raina cepat.

"Saya tahu kamu marah, istri mana yang gak marah saat suaminya ingkar janji" sesal Bumi.

"Rain gapapa kak. Rain udah biasa sendiri" ujar Raina sambil mencoba melepas genggamannya.

"Lalu, kenapa kamu diam?" tanya Bumi menyelidik.

"Kak, Rain gak mau terpancing emosi. Gimanapun juga kita dua manusia yang berbeda pemikiran disatukan dalam satu ikatan. Rain gak mau egois, Rain menerima perjodohan ini artinya Rain udah siap nerima semua resikonya" ujarnya sambil menatap lekat manik mata Bumi.

"Rain tau kakak sibuk banget akhir-akhir ini" ujar Raina.

"Rain bingung harus suport kakak dengan cara apa. Mungkin dengan cara Rain yang ngertiin kakak yang sering sibuk bisa ngurangin beban kakak" jelasnya.

"Rain gak mau berdebat, buat apa? Kalah jadi abu menang jadi arang" lanjutnya.

Bumi terharu, ia kagum dengan pemikiran istrinya yang begitu dewasa dan mau memahaminya. Ia segera membawa Raina kepelukannya.

"Terima kasih, terima kasih Rain" ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Sementara Raina hanya diam tanpa membalas. Tatapannya lurus kedepan, ia tersenyum miris.

Mau sampai kapan?

Pendek bangaettttt

Oiya, author bakal ngasih petunjuk tiap chapter yang nantinya akan jadi konflik utama dalam cerita ini so tetap stay yaaa

Jangan lupa tinggalkan jejak 👣👣👣

RAINA (PROSES TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang