tamu tak diundang

1.5K 104 1
                                    

Happy Reading!!!d

Sore hari adalah waktu yang tepat untuk menyiram tanaman. Membuang batang-batang mawar yang tidak berbunga dan memetik buah strawberi yang sudah matang.

Saking asiknya dengan apa yang dilakukan hingga ia tak menyadari suara high heels yang beradu dengan lantai.

"Oh ini yang jadi istrinya Bumi" ujar wanita berpenampilan menor sambil menilai Raina dari atas kebawah.

"Vanya?" tanya Raina terkejut. Pasalnya hanya orang-orang tertentu saja yang tahu akan kediamannya kali ini.

"Bumi mana?" tanya Vanya to the point.

"Dia belum-" ucapan Raina terpotong saat deru mobil mengalihkan perhatian keduanya.

Dengan sigap Raina melangkah untuk menyambut Bumi. Bumi yang melihat ada Vanya pun hanya memasang wajah datarnya.

"Sini tas nya" kata Raina sambil menyalimi tangan Bumi yang dibalas dengan kecupan didahinya.

Hal itu sontak saja membuat Vanya menggeram ditempatnya. Dengan langkah seanggun mungkin ia menghampiri Bumi dan bergelayut manja dilengan kekar itu.

"Kamu kan udah janji dari awal bakal selalu nemenin aku check up" katanya dengan nada semanis mungkin.

Raina hanya memalingkan wajahnya jijik. Benar kata orang 'cinta mengubah segalanya' Vanya saja yang dulu terkenal sebagai siswa pintar kini menurunkan harga dirinya untuk seorang suami orang.

"Masuk" titah Raina. Bumi hanya mengikutinya, namun lebih dulu dia menepis tangan kotor yang ada dilengannya.

Setelah 'tamu tak diundang' nya duduk manis di ruang tamu Raina menyiapkan minuman. Ya walaupun tamunya akhlakless tapi sebagai tuan rumah yang baik ia harus menyiapkan minum bukan?

"Bumi" panggil Vanya manja, Raina yang ada di dapur hanya diam saja. Ia akan menyaksikan drama ini dalam diam.

"Kapan ihhh?" tanya Vanya sambil merengek.

"Dia bukan anak gue" jawab Bumi setenang mungkin. Jika saja didepannya bukan seorang wanita maka ia bisa saja menjamunya dengan satu atau dua pukulan telak.

"Tapi orang tua aku taunya kan kamu" Ujar Vanya percaya diri.

"Beda lagi saat orang tua lo liat cctv apart lo" jawab Bumi tegas.

Selama ini Bumi selalu berusaha untuk mencari bukti akurat tentang kehamilan Vanya. Dan saat kemarin semuanya terjawab. Tapi ia tidak akan gegabah, ia masih ingin bermain-main dengan wanita satu ini.

Vanya menggeram ditempatnya. Dengan langkah kesal ia menghentak-hentakan kakinya sambil berlalu.

Raina pun sudah selesai bersembunyi dari tempatnya, ia keluar dapur dengan wajah sedatar mungkin.

"Rain" panggil Bumi halus.

"Cuci bajunya sendiri, Rain males nyuci yang ada ketempelan hamanya" ujar Raina.

Bumi pun menghela napas lega, setidaknya ia hanya disuruh mencuci tidak untuk tidur diluar. Namun ditangga ketiga Raina menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Bumi.

"Malam ini tidur diluar!" ucap Raina yang mampu membuat Bumi melongo.

"Nasib-nasib" ucap Bumi miris pada dirinya sendiri.

Sedangkan Raina sudah cekikikan sendiri dikamarnya saat melihat wajah Bumi yang biasanya datar kini terlihat pasrah.



Jangan lupa tinggalkan jejak👣👣👣

RAINA (PROSES TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang