[30] Lost Trust

9.2K 795 23
                                    

"Miss?" panggilan anak buahnya, membuat Alexa berkedip.

"Ah, iya. Bawa dia bersama yang lain," sadar Alexa.

Gak mungkin, gak mungkin. Wanita itu hanya mirip, bukan mama. Mungkin karena aku sudah tidak tidur 3 hari ini.
Alexa memegang kepalanya lalu kembali bekerja.

****
"Itu yang terakhir," ucap Alexa.

"Terima kasih banyak atas bantuannya, Nona," ujar seorang polisi dengan logat Thailand sembari menjabat tangan Alexa.

"Sama-sama. Oh ya, ada satu anak yang akan kuantar pulang sendiri. Aku kenal keluarganya." polisi itu mengangguk.

"Aku akan datang menjemputnya nanti sore." Alexa berjalan pergi.

.

.

.

.

.

.

.

*Markas kepolisian
Alexa tiba di kantor polisi di sore harinya. Ia sudah berjanji untuk membawa Jessica ke Indonesia besoknya.

"Permisi, saya datang untuk menjemput," ujar Alexa pada seorang polwan.

"Silakan lewat sini." polwan itu mengantar Alexa.

"Jessica," panggil Alexa.

"Kakak datang!" senang Jessica, memeluk kaki Alexa.

"Ini ponsel kakak." Jessica mengembalikan ponsel Alexa.

"Terima kasih." Alexa menyamakan tingginya lalu menggendong Jessica.

"Kumohon aku harus pergi sekarang! Keluargaku sedang menungguku di Indonesia!" Alexa melihat seorang wanita yang berlutut memohon pada seorang polisi.

"Aduh, saya tidak mengerti apa yang anda ucapkan. Tolong berdirilah, nyonya," ucap polisi itu.

"Ada apa ini?" tanya Alexa menghampiri polisi itu.

"Begini Nona, wanita ini terus berlutut memohon. Tapi saya tidak mengerti bahasanya," jelas polisi itu.

"Aku mohon! Aku harus kembali hari ini juga, aku harus meminta maaf pada putriku, aku sudah melukainya!" mohon wanita itu lagi.

Alexa menatap wanita yang mirip dengan Reva. Ia lalu menggigit bibir bawahnya, merasakan gejolak di dada.

"Boleh saya tahu nama anda dan putri anda?" tanya Alexa.

"Nama saya Revalina Anderson. Putri saya bernama Alexa Revalina Anderson."

DEG!!!
Jadi ini bener mama... Selama ini mama memang masih hidup!

"Saya bisa mengantar anda ke Indonesia," ceplos Alexa, membuat Reva menatapnya.

"Saya kenal putri anda. Suami anda Fellix Anderson bukan?" lanjut Alexa.

"Iya benar! Saya harus kembali ke keluarga saya." Reva langsung berdiri.

"Biar saya yang memulangkannya, saya tahu di mana keluarganya," ucap Alexa.

"Baik Nona. Kalau begitu, saya permisi," ucap polisi itu.

"Em... Tante mau ikut saya? Saya akan ke Indonesia besok," ajak Alexa.

"Bolehkah?" Alexa mengangguk.

"Terima kasih." Reva menangis bahagia.

.

The Redemption [TERBIT]Where stories live. Discover now