[38] Forget

8.9K 738 15
                                    

Drap!! Drap!!
"Dia ada disana!"
"Berhenti kau!!"
"Dia milikku! Sana cari orang lain!"

Alexa terus berlari secepat yang ia bisa. Napasnya berderu seiring dengan jantung yang berdetak kencang. Salah satu tangannya menggenggam erat pedang, sedangkan yang lain mengepal.

Sial! Sial! Sial! Padahal aku sudah mengambil di malam hari!

"Dapat kau!" seru seorang lelaki yang tiba-tiba muncul di hadapan.

"Minggir dari jalanku!" Crass!!
Alexa mengayunkan pedangnya. Ia menebas leher lelaki di hadapannya tanpa berpikir 2 kali.

GROARRR!!!!
Alexa terperanjat saat ada singa raksasa dengan sayap naga dan ekor kalajengking di hadapannya.

Manticore!!
Makhluk itu mendirikan dirinya dan meraung lebih keras. Cakar tajam dan besar ditunjukkan seolah akan mencabik. Sayap besar dan lebarnya yang dapat menerbangkan mangsa. Serta ekor kalajengkingnya yang siap menusuk korban tanpa ampun.

Disana!
Alexa berlari lebih cepat saat menemukan jalan keluar. Ia mengabaikan raungan makhluk itu dan ancaman yang dapat mengakhiri hidupnya.

Srrkk!!
Alexa meluncurkan dirinya di antara kedua kaki makhluk itu yang masih berdiri kokoh. Ia berteriak kesakitan dalam hati saat rerumputan panjang dan tajam menggores tubuhnya.

Berhasil!
Alexa segera membangkitkan dirinya dan memanjat tempat persembunyiannya, pohon yang kokoh dan rimbun.

"KYAAAA!!!!"
"Tolongg!!!"
"SAKITTT!!!!"

.

.

.

.

.

.

.

.

Hosh... Hosh...
Alexa terbangun dan mendudukkan dirinya. Ia memeluk dirinya yang gemetaran.

Aku tidak mau kembali ke sana! Aku tidak mau kembali lagi!
Alexa memejamkan erat matanya. Lalu membuka laci nakasnya.

Gulp...
Alexa mengambil obat penenangnya. Ia menelan 3 pil sekaligus dengan bantuan segelas air.

Tak lama, Alexa kembali normal. Tubuhnya berhenti bergetar, detak jantung dan napasnya kembali stabil.

Tengah malam...
Alexa melihat jam dinding. Ia lalu bangkit dan keluar dari kamarnya.

Pats!!
Alexa menyalakan lampu mansion. Tak ingin membangunkan yang lain, ia menuruni tangga dengan perlahan.

Alexa membuka pintu yang bertuliskan dilarang masuk. Ia menekan saklar ruangan itu.

Sudah lama aku tidak kesini.
Alexa melihat isi ruangan itu. Beberapa alat musik melodis, canvas lukisan, dan sebuah pedang asli yang dijadikan hiasan.

Hanya kau dan aku yang berhasil lolos saat itu. Padahal 2 tahun sudah berlalu, sampai kapan aku akan mengingat kejadian itu.
Alexa mengelus pedang itu dengan perlahan. Ia beralih pada piano yang terpajang di tengah ruangan.

Ting... Ting...
Alexa menekan tuts piano. "Sudah lama aku tidak bermain musik." Alexa menduduki kursi, lalu menarikan jarinya, dan menutup mata.

Jari gadis itu terus menari, mengeluarkan melodi indah yang memanjakan telinga.

Tak lama, Alexa langsung menghentikan jarinya. Ia menoleh ke arah pintu dan membukanya.

The Redemption [TERBIT]Where stories live. Discover now