[34] ENOUGH!!!!

9.2K 807 23
                                    

*Mansion Alexander
"Pertama, tendang ke atas kalau senjata api, dan tendang ke samping kalau senjata tajam. Kedua, pukul kepala atau perut lawan hingga dia kehilangan keseimbangan. Ketiga, ambil tangan atau kakinya, dan lempar ke tanah sekeras mungkin."

Alexa mendemonstrasikan cara melawan lawan yang bersenjata dengan salah satu alat latihan dari markas TBG.

Meskipun dari sisi keluarga hanya Charles dan Kenneth, surat perjanjian yang sudah ditanda tangani kelima muridnya berlaku hingga 1 tahun. Kesimpulannya, mau tak mau, mereka harus tetap menjadi murid Alexa dan Alexa harus tetap mengajar mereka hingga 1 tahun.

"Sekarang lo semua coba." Alexa mengambil papan ujian dan pena.

****
"Ok, hari ini sudah selesai. Nanti gue kabari kapan kelas berikutnya," umum Alexa, memakai kemejanya dan mengambil tas. "Gue duluan." Alexa hendak pergi, namun tangannya dicekal

"Mau kemana lo!? Ini sudah sore, pulang sekarang!"

"Lepas!" sentak Alexa, lalu menatap Reynold tajam.

"Lo jangan ke-geer-an, ini perintah dari oma-opa karena lo gak balik kemarin," ujar Reynold.

"Gue.gak.peduli." Alexa berjalan keluar.

"Udahlah, Rey. Anak itu memang gak tahu sopan santun." Leo menepuk bahu Reynold.

"Yo, lo lagi berantem sama Al? Biasanya lo..." "Pembunuh kayak dia gak perlu dibela!" Leo memotong ucapan Oliver.

"Jaga mulut lo!" Charles mencengkram kerah baju Leo.

"Lo berdua jangan berantem bisa gak sih!?" Oliver mencoba melerai kedua temannya ini.

"Ric bantu gu..." Oliver menoleh, ternyata Eric sudah tidak ada. "Eh? Kok gak ada?"

****
"Al!" Alexa berbalik dengan helm di tangannya.

"Kenapa?" Alexa meletakkan helm-nya di kursi motor.

"Makasih buat yang masalah keluarga gue," ujar Eric, Alexa mengangguk.

"Tapi gue mau tanya. Kenapa lo perlu repot-repot buat nya... Mmph!" Alexa membekap mulut Eric.

"Lo mau bongkar identitas gue apa!?" bisik Alexa, membuat Eric menggeleng.

"Oh, jadi ini karena ini lo gak balik kemarin? Lo sibuk goda-in Eric?" Leo menaikkan alisnya.

Eric menarik tangan Alexa dari mulutnya. "Yo, lo jangan salah paham dulu."

"Maksud lo apa Ric? Padahal Keisya juga ngejar lo dari dulu. Ok, gue akui kadang dia memang kelewatan. Tapi seenggaknya dia bukan pembunuh," ujar Reynold tiba-tiba.

"Lo berdua kenapa sih? Jangan bilang kalau Keisya yang buat lo berdua kayak gini," tebak Charles.

"Les, Keisya juga adek lo. Tapi kenapa lo gak pernah..." "Asal lo tahu Rey, sejak Keisya sama nyokap gue bunuh nyokap lo, mereka bukan keluarga gue lagi," potong Charles.

"Kalau nyokap lo masih disini, dia pasti kecewa sama lo, Rey."

"Lo..." Reynold tidak melanjutkan ucapannya karena Charles sudah pergi menaiki motornya.

"Awas lo!" Reynold menunjuk Alexa dengan jarinya lalu pergi bersama Leo.

"Al, sebenarnya cerita mana yang bener? Waktu itu Leo bilang nyokap Keisya sama Keisya yang salah, sekarang malah lo yang salah," ceplos Oliver.

"Kenapa lo gak cari tahu sendiri? Gue sibuk." Alexa memakai helm-nya lalu pergi.

.

.

The Redemption [TERBIT]Where stories live. Discover now