Prolog

10.8K 627 20
                                    

"Woy Bantet!" Teriak seseorang di tengah koridor panjang yang agak ramai.

"Setan lu! Ngaca, punya tinggi berapa emang?!" Sahut kawannya yang menghampiri dengan tergesa dan wajah kesal.

Ia terkekeh kemudian, "anter gue beli bunga yuk!"

"Kaga mau, pergi sama pacar lo sana!" Pemuda satunya mengibsakan tangan malas dan muak.

"Ya elah Jim, kalo gue pergi sama Jieun tar ketauan dong kalo gue mau kasih dua bunga."

"Nih denger ya Yoongles, gue hari ini mau pergi sama Kak Taehyung! Emang lo doang yang punya pacar?!" Jimin mendelikan mata malas sekali.

"Songong lu, emang Taehyung pacar lo? Bukan kan? Ngadi-ngadi." Desis Yoongi tak mau kalah.

Jimin cemberut, iya juga, Taehyung kan bukan siapa-siapanya.

"Ayo cepet anterin gue aja! Lu pergi sama Taehyungnya besok-besok aja lah!" Yoongi menarik pergelangan tangan Jimin agar segera beranjak dari sana.

"Ck! Untuk sayang." Gumam Jimin dengan pelan.

••••

"Menurut lo bagus yang mana?" Yoongi mengangkat dua jenis bunga dengan warna biru muda dan warna kuning cerah.

"Yang kuning." Jawab Jimin asal, lalu ia pura-pura sibuk memilih bunga lainnya.

"Kenapa kuning?"

"Karna gue suka kuning." Jawab Jimin dengan nada menyebalkan khasnya.

Yoongi menghela napas kasar, jangan lupakan poker facenya yang terlalu sering ia tunjukan. "Ini buat Jieun Jim, bukan buat lo."

"Gue tau kali." Balas Jimin.

"Yaudah yang kuning aja," Yoongi pun berjalan menuju kasir untuk dibuatkan sebuket bungan berwarna kuning itu.

"Yoongi bangsat, mana bisa gue suka sama orang kaya lo, hah?" Gumam Jimin sembari menatap haru punggung Yoongi.

••••

yeayy udah prolog!

Kritiknya dong?

it's okay to love your bestfriendWhere stories live. Discover now