[selesai]
Kisahnya terdengar klasik bukan? Namun ini akan terdengar sedikit lebih menarik saat kau telah masuk ke dunia Jimin.
"Yoongi itu straight, tapi gue sayang."
"Jimin itu cowok, tapi gemesin."
⚠️ warn:
• Local AU
•bxb
•yoongi top! jimin bott!
Jimin menghela napas lalu masih bisa-bisanya berusaha tersenyum kecil. Memang, hanya nomor Mamah dan Jungkook yang tak ia blokir. Karna Jimin pikir, kedua orang itu tak ikut andil dalam kerumitan ini.
Yogya. Semoga menjadi tempat penyembuh paling baik untuk setidaknya membuat Jimin belajar.
•••
Yoongi bersumpah. Penyesalah adalah hal paling bangsat yang pernah ada setelah dikhianati. Ia baru paham sedalam apa makna kalimat "sesuatu akan terasa sangat berharga saat kau telah kehilangannya"
Dan saat ini, Yoongi sudah kehilangan Jimin. Untuk yang kesekian kali. Dan Yoongi tak yakin apa ia akan kembali mendapat kesempatan lainnya atau tidak. Ia terlambat menyadari jikalau perasaan yang selama ini ia namai takut dan khawatir adalah definisi dari cinta itu sendiri.
Ia hanya denial. Ia selalu mengira jika perasaan itu adalah wajar terhadap sahabatnya sendiri. Namun nyatanya tidak, ia kini paham, sesulit apa berusaha ingin tetap hidup saat orang yang dicintai tak pernah lagi peduli.
"Jim, lo nggak mau pulang?" Gumam Yoongi sembari memegangi polaroid usang yang mencetak gambarnya bersama Jimin.
Terhitung tiga bulan Jimin pergi tanpa jejak, tanpa permisi, tanpa pesan. Selama itu pula, Yoongi uring-uringan dan ingin mati.
"Jimin maaf. Iya tau iya gue goblok. Makanya lo balik, kita perbaikin." Yoongi menundukan kepalanya di atas meja yang berserakan gambar-gambar tak selesai.
Berat sekali. Seakan ia tak akan lagi melihat Jimin walaupun ia selalu pegang percaya pada kalimat bahwa Jimin akan kembali.
"Jim, gue kangen."
••••
"Gue yakin, kalo lo sukses, Jimin bakal pulang." Seokjin hanya berkilah, karna nyatanya ia juga tak tahu cara menbuat Jimin untuk kembali pulang.
"Oke. Tunggu gue sukses." Yoongi segera berjalan pulang dan mulai menata diri.
Jika ia sukses Jimin akan pulang kan? Lalu kenapa setelah satu tahun menjabat sebagai arsitek muda dan kaya, Jimin tak pernah pulang juga?
"Pembohong anjing!" Yoongi menerobos masuk kedalam apartemen Seokjin dan Namjoon.
"Ap–"
"Lo bilang kalo gue sukses Jimin pulang! Gue udah sukses Seokjin, nama gue udah besar dan mana? Mana Jimin?! MANA?!" Seruah fruatasi itu dilanjutkan oleh tubuh Yoongi yang luruh berlutut di lantai.
"Gue kangen Jimin." Lirihnya.
••••
Setelah setahun, Jimin ternyata masih tetap berada disana. Berada di titik dimana ia selalu merasa bersalah namun masih sangat mencintai Yoongi di waktu yang sama.
Jungkook mengiriminya pesan hampir setiap waktu. Namun tak pernah ada satupun yang Jimin balas.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.