- ngobrol-ngobrol

3.3K 406 31
                                    



Setelah mengerjakan beberapa makalah, juga membuat beberapa vidio untuk tugas minggu depan, Jimin akhirnya bisa bersantai di atas kasur. Rasa lapar menghampirinya, ia tak boleh telat makan.

Tadi siang sebelum pulang kampus, Hoseok menitipkan satu box chicken katsu, maka ia akan makan itu sekarang. Agak bosan juga setiap hari makan nasi, sayur, ayam, buah. Hambar pula.

"Hoseok baik banget deh, gue malu anjir. Guenya malah bucinin Yoongi." Gumam Jimin sembari menyuap perlahan makanannya.

Pintu kostnya diketuk dua kali, pasti bukan Yoongi. Yoongi kan tak ada adab pasti langsung masuk saja.

"Masuk, gak dikunci." Teriak Jimin.

"Aku beneran boleh masuk, Kak?" Suara Jungkook terdengar menggema dari luar.

Jimin berjengit sebelum berlari ke arah pintu. "Mau apa lo kesini? Dibilang gue gak mau ketemu lo. Batu banget sih." Rutuk Jimin, menahan pintu agar Jungkook tak masuk.

"Aku bawa healthy food Kak, kata Kak Yoongi makanan Kakak harus dijaga."

"Gue gak mau, lo beli pake uang haram kan?" Tuduh Jimin.

"Enggak Kak, pake uang aku kok. Aku cantolin di gagang pintu ya? Aku pulang Kak." Lalu decit sepatu terdengar menjauh yang mana membuat Jimin mengatur napasnya.

Akan sampai kapan ia seperti ini? Oh, tentu saja selamanya.

Jimin membuka pintu lalu meraih keresek putih. Sial, di dalamnya hanya ada sayur kentang, salad dan juga tumis jagung.

"Cih, dipikir gue mau diet apa?!" Walau tak pelak membawanya masuk dan menyimpannya untuk makan malam.

"Cih, dipikir gue mau diet apa?!" Walau tak pelak membawanya masuk dan menyimpannya untuk makan malam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jimin tak ingin percaya. Sebab, yang ia tahu setelah kejadian itu, Mamanya membencinya setengah mati.

••••

"Gue baru tau lo seumuran sama Kak Taehyung, maaf deh selama ini malah manggil nama." Ujar Jimin saat mereka tengah makan malam di salah satu restoran cepat saji.

"Santai aja kali, panggil nama aja. Geli gue kalo dipanggil Kakak." Jaeab Hoseok dengan senyumnya.

"Yaudah deh, btw anak tekhnik mesin nyantai mulu dah?" Tanya Jimin sekedar basa-basi.

"Mana ada nyantai, gue lagi skripsian nih." Balas Hoseok lalu terkekeh setelahnya.

"Loh? Sibuk dong, kenapa mantengin gue terus?" Jimin bertanya panik.

"Santuy aja kali mukanya, gue udah hampir selesai kok. Tinggal revisi." Hoseok mengibas tangan santai dan lanjut makan.

"Kalo ngerepotin bilang, gue udah gede kok, kalian aja yang lebay." Keluh Jimin.

Hoseok tersenyum dan mengusak rambut Jimin. "Lo gak pernah ngerepotin Jim, gue malah seneng."

"Eh btw lo kok udah skripsi aja sih? Perasaan Kak Taehyung masih ada satu semester lagi?"

"Jangan bahas Taehyung, ya?"

"Okay, sorry."

••••

"Kenapa lo suka Yoongi?" Random.

Jimin menoleh ke arah Hoseok yang terlihat serius menyetir.

Jimin mendengung. "Gak tau."

"Kok nggak tau?"

"Karna terlalu banyak hal yang bikin gue jatuh cinta sama dia. Jadi gue bingung alesan yang mana yang cocok buat mendasari rasa suka gue."

Hoseok tertawa, "bucin banget."

"Maaf ya?"

"Loh kok minta maaf?" Hoseok menoleh sebentar pada Jimin.

"Ya, maaf aja. Gue kesannya mainin lo doang. Pelampiasan lah istilahnya." Ucap Jimin sendu.

"Gak papa, gue juga belum capek berjuang kok." Sahut Hoseok kalem, seakan ia memang tak punya hati.

"Lo... kenapa putus sama kuntilanak?"

Hoseok mengerutkan kening, "kuntilanak? Oh... Jieun maksud lo?" Hoseok pun terkekeh kemudian.

Jimin mendelik, niatnya tak mau menyebut nama tu kuyang satu.

"Dia yang minta kok, katanya gue nggak ganteng. Padahal dulu dia rebutan gue sama si Seokjin, hahaha,"

Jimin malah ikut tertawa, membayangkan seorang Kim Seokjin beradu saing dengan Jieun. Pasti seru sekali.

"Buta kali si kuyang, modelan kaya lo gak ganteng katanya." Cibir Jimin.

"Yoongi lebih ganteng kali, makanya dia nyantol ke Yoongi." Jawab Hoseok, sembari terkekeh kecil.

"Yoongi emang ganteng, tapi lo juga ganteng kok. Ngadi-ngadi tuh manusia," Jimin senantiasa menjulidi Jieun dengan amarah yang menggebu.

"Makanya banyak yang gak suka Jieun karna dia seenaknya, Jim, modal tampang."

Jimin mengangguk setuju, lalu lanjut membicarakan hal random lain.

"Tau darimana Taehyung pernah masuk penjara?" Tanya Hoseok tiba-tiba.

"Tadi katanya nggak mau ngomongin Kak Taehyung."

"Gak papa, tau dari mana?"

Jimin menjeda sebentar. "Dari dianya sendiri."

"Tapi lo tau alesan kenapa dia masuk penjara?"

Jimin menggeleng. "Kak Taehyung belum begitu percaya kali ke gue," Jimin kemudian terkekeh bercanda.

"Dia keliatan sayang banget sama lo." Ujar Hoseok.

"Emang."

"Dan.. lo masih.. maksudnya, suka sama Yoongi disaat banyak orang yang mau berjuang buat lo?"

Jimin tersenyum. "Iya. Sama aja kaya lo yang tetep berjuang buat gue disaat gue sukanya sama orang lain."

••••

rumit banget ya?

it's okay to love your bestfriendWhere stories live. Discover now