37. Kembali

413 26 6
                                    

HALOO APA KABAR SEMUA?, HEI MAAF BARU UP HUHU AKU SIBUK PAS GAIS.

Kangen gak?, kangen dong ya ga? wkwk, maaf ya baru up setelah lama. Sebelum baca aku mau ingetin jangan lupa vote dan komennya ya! langsung cus baca aja yuk.

Happy Reading!

☁️☁️☁️

"Rasa itu sudah berubah."

Arasya Stefani

Kaki cantik itu berhenti di depan sebuah gerbang besar yang sudah lama tidak ia lihat. Gadis berkuncir kuda itu menghela napas panjang dan menatap sekitar dengan senyum kecilnya.

Sudah lama sejak ia memutuskan pergi dari kota kelahirannya ini akhirnya ia kembali dengan keadaan yang sudah berubah. Ia rindu semua, ia rindu sekolah, dan ia rindu keluarganya.

Dia Arasya, gadis yang sudah bangun dari tidur panjangnya. Ia tidak pernah meyesal terlahir dari keluarganya meskipun bisa di bilang ia sangat tidak di inginkan dalam keluarga kecilnya, ia juga tidak menyesal terlahir sebagai orang yang memiliki penyakit, tapi karena itulah ia menjadi paham arti kehidupan yang sesungguhnya.

Karena dari itu semua ia tahu betapa berharganya kehidupan, dan betapa berharganya kesabaran, ia bersyukur menjadi dirinya sendiri. Soal hubungannya dengan Papa dan Mamanya semua itu sudah berubah menjadi hangat dan Arasya sangat senang itu, tapi Arasya masih belum bisa tinggal di rumah bersama, jadi Arasya masih tinggal sendiri dan masih bekerja di kafe tempatnya bekerja.

Kaki itu melanjutkan langkahnya menuju sebuah ruangan berbentuk persegi yang bertuliskan kelas 12 ipa 2. Ah Arasya rindu keributan kelasnya. Rindu keributan Adam dan Lola yang selalu mempermasalahkan masalah kecil, dan rindu perdebatan antara guru dan murid.

"WELCOME BACK ARASYA!" teriak seisi kelas ketika ia masuk ke dalam kelasnya. Arasya terdiam dengan mata berkaca kaca lalu terkekeh melihat tingkah konyol mereka semua.

"Yaampun makasihh semua!, pada kenapa sih kayak gue pergi lama aja lo pada. Lebay!" ujar Arasya sambil mengelap air matanya.

"Asya apa kabar?, baik-baik aja kan lo? anjir kangen banget sama lo cil!" ujar Adam menyerobot di tengah kerumunan lalu memeluk dan menjitak kepala Arasya. Arasya mendengus sebal namun tak urung ia juga tersenyum.

"Adam modus tuh Sya!" ujar Farhan sambil terkekeh.

"Diem lo upil bagong!" ujar Adam sebal.

"Asya gimana keadaan lo?, lo udah lama banget gak sekolah tau gak!" ujar salah satu murid perempuan di kelasnya.

"Baik kok gue." balasnya sambil tersenyum.

"Kalian semua yang apa kabar?" ujar Arasya sambil menatap mereka satu per satu.

"Kita baik." jawab mereka serempak.

"Yaampun Asya kangen banget sama lo!" ujar Amanda dan mendorong Adam agar menyingkirkan rangkulannya pada Arasya.

"Ah Lo ganggu anjir!" ujar Adam.

"Lo kan udah sering dateng ke sana masa kangen sama gue." balas Arasya sambil membalas pelukan Amanda.

"Lo kan gak bangun-bangun ya siapa yang gak kangen coba!" ujarnya lagi.

ARAGA (END)Where stories live. Discover now