Putus

154 8 0
                                    

"Aku begitu percaya kamu milik ku namun pada akhirnya aku hancur tertampar kenyataan".

🐰🐰🐰

Di sini Ara sedang berdiri di balkon sendirian merasakan hembusan angin sore yg membuatnya sedikit damai.

Tok.tok.tok

"Ra, makan yuk". Vino ngetuk pintu kamar Ara,.

Karena tidak ada jawaban akhirnya Vino masuk ke dalam kamar Ara dan menemukan sepupunya sedang berdiri menatap kosong ke depan.

"Ra". Vino menepuk bahu Ara, dan membuat Ara terkejut.

"Eeh Alpin. Kapan di sini?". Tanya Ara sedikit serak.

"Barusan. Kamu ngapain berdiri di sini? Mana ngelamun lagi". Tanya Vino mengelus rambut Ara.

"Gak papa". Jawab Ara kembali menatap ke depan.

"Kamu gak ada niatan loncat dari ini kan Ra? Jangan deh nanti rumah ku jadi crepy". Vino bergidik ngeri membayangkan jika nanti rumahnya berhantu.

"Ya enggak lah!". Tepis Ara dan menyandarkan kepalanya di dada bidang milik Vino.

"Alpin". Panggil Ara.

"Iya kenapa? Moora mau apa? Es krim? Seblak? Mie ayam mercon? atau make up apa skincare hayuk beli sekarang". Tanya Vino.

"Kenapa ya pin kok gue selalu di sakitin terus-terusan gini. Padahal gue gak pernah ngerasa nyakitin hati cowok lain deh". Ara memulai sesi curhatnya.

"Bukan salah kamu kok,Mereka aja yg gak bisa ngehargain berlian kaya kamu". Jawab Vino.

"Gue capek pin, gue capek kalo terus di sakitin kaya gini". Air mata Ara meluncur bebas dari mata indahnya.

"Allah itu sayang sama Ara. Allah tau Ara wanita yg kuat jadi Allah kasih Ara sakit ini. Nanti juga Ara pasti dapet bahagia yg terindah deh". Vino menasehati sepupunya agar terus kuat menghadapi tantangan hidupnya.

"Iya. Makasih ya udah dengerin gue curhat".

"Sama-sama. Kita makan yuk, Aku udah bikinin nasi goreng seafood kesukaan kamu". Kata Vino.

"Ayok, Gue juga laper. Hehehe".

Ara dan vino menuju meja makan dan memakan nasi goreng seafood yg sudah di buatkan oleh vino.

Setelah selesai makan Ara mencuci piringnya vino membantu mengelap piring yg sudah di cuci Ara.

Ting nong. Ting nong.

"Lo ngundang siapa pin?". Tanya Ara.

"Aku gak ngundang siapa-siapa kok. Coba aku cek dulu ya. Kamu di sini aja". Kata Vino lalu berjalan menuju pintu depan dan membukanya.

Vino mengepalkan tangannya melihat siapa yg bertamu sore sore begini.

Dia Kevan, kekasih sepupunya.

"Mau apa Lo ke sini?!". Tanya Vino melipatkan tangannya di depan dada.

"Gue mau minta maaf sama Keyra Vin". Ucap Kevan.

"Percuma! Moora gak bakal mau ketemu sama Lo. Mending Lo pulang". Usir Vino.

"Vin gue mohon izinin gue nyelesein salah paham ini Vin". Kevan menangkupkan tangannya memohon pada Vino.

"Gu--".

"Mau apa?". Tanya Ara.

"Kamu ngapain keluar sih raa. Masuk aja sana". Suruh vino.

"Gak. Lo yg masuk aja, gue mau nyelesein semuanya". Kata Ara dg nada dingin.

"Oke aku masuk. Kalo ada apa-apa teriak aja aku di ruang tamu."

Setelah vino meninggalkan Ara dan Kevan . Ara menarik Kevan menuju taman depan dan duduk di bangku yg ada di sana.

Setelah sampai Ara duduk dan meminta Kevan ikut duduk di sebelahnya.

"Kenapa?". Tanya Ara.

"Key aku minta maaf. Maaf aku udah nampar kamu dan maaf aku udah hianatin kamu ak--". Kata kevan.

Ara memalingkan wajahnya ke arah lain dan tidak mau menatap wajah kevan.

"Gue udah maafin lo. Tapi--".

"Tapi apa key?". Tanya kevan.

"Tapi gue--".

"Apa key kamu udah maafin aku kan? Ya udah ayo kita jalanin hubungan ini lagi ya". Kevan memegang tangan Ara namun, Ara menepisnya.

Ara menghela nafas dan mengatakan

"Maaf gue udah gak bisa sama lo lagi". Ucap Ara yg masih melihat ke arah lain dan mencegah air matanya turun.

"Kamu bercanda kan? Aku minta maaf la. Pliss jangan gini ya". Kevan memohon sampai dia terduduk di bawah Ara dg memegang jari tangan Ara dan menangkupnya.

"Gue udah maafin lo. Tapi buat balik ke Lo lagi, gue butuh waktu."

"Luka yg Lo kasih, penghianatan yg Lo perbuat dan rasa kecewa yg Lo hadirin di hati gue buat gue bener- bener hancur". Kata Ara yg sekarang sudah menangis.

Karna sudah tidak sanggup menahan sakit yg ada di hatinya.

"Sekarang Lo pulang. Dan jangan pernah deketin gue lagi. Luka ini bakal lama sembuhnya".

Ara berdiri dan hendak pergi namun tangannya di cekal oleh Kevan.

"Kamu mutusin aku? Cuma karna salah paham Ra. Kamu gak tau yg sebenarnya. Aku-- eem aku".

"Apa? Udah kita sampe sini aja".

"Aku pernah begitu percaya diri kalo kamu milik aku. Tapi ,aku hancur tertampar kenyataan, kalo kamu lebih memilih orang lain daripada aku". Kata Ara dan menghempaskan tangan Kevan lalu berlari menuju rumah dan menutup pintu dg kasar.

Sedangkan di luar sana Kevan menangis, dia menyesali apa yg sudah di perbuat pada gadisnya itu. Karna kebodohannya dia harus kehilangan berlian yg selama ini ia jaga sepenuh hatinya.

"Aku janji key, aku bakal balik lagi setelah aku menyelesaikan segalanya". Batin Kevan.

Kevan meninggalkan rumah sahabatnya dan di balik pohon di depan rumah Vino. Seseorang gadis tersenyum kemenangan.

"Gue bakal bikin Lo lebih menderita daripada ini. Amoor Keyra William". Batin gadis itu.

.
.
.
Hallo guys aku up lagi nih. Gimana? Maap ya kalo kurang feel-nya. Jangan lupa vote and comment yaa❤️

Kevyra (END)Where stories live. Discover now