#7 - "No Glory"

2.4K 315 351
                                    

✴ ✴ ✴ ✴ ✴

🔞 WARNING! 🔞Rape, Drug UseMaybe you'll get sad or happy at the ending idk :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔞 WARNING! 🔞
Rape, Drug Use
Maybe you'll get sad or happy at the ending idk :)

NOTE!:
Guys, kalo bisa di vote + komen ya. Ifa rada sedih soalnya liat banyak yang baca tapi vote dan komennya sedikit.. karena udah ngetik panjang-panjang (hampir 9k di chapter ini
dan tanggapannya gini...
Bikin semangat ngetik jatuh :(
Aracchi? Enggak memaksa kok (pernahkah Ifa memaksa readersnim?), cuman... ya gitu
Ifa terkadang merasa
enggak dihargai...
Maaf ya kalo tersinggung :"



























































Sebelumnya...
17 Desember 2019
Pukul 02.27 AM
Berlin, Jerman

"Sial. Aku terlalu banyak berbicara denganmu. Tapi, terima kasih sudah mendengarkan seluruh omong kosongku. Aku harus pergi." Edel König, identitas baru dari Min Yoongi beranjak dari duduknya sambil mengambil tasnya dengan langkah tergesa-gesa.

"Kemana kau ingin pergi?" sebuah tangan menahannya. Edel menyipitkan matanya curiga pada Garrick dan mendengus.

"Aku akan pergi untuk menemukan hotel." Balas Edel dengan wajah dingin.

"Untuk berapa hari?" tanya Garrick memastikan.

"Sampai aku menemukan pekerjaan." Mendengar itu, Garrick tersenyum lebar.

"Mau ikut denganku? Aku punya pekerjaan untukmu. Kurasa." Edel menatap Garrick dengan tatapan tidak dipercaya. Melihat tatapan itu, Garrick dapat melihat kilatan paranoid di manik kucing Edel. Garrick mungkin belum pernah bertemu dengan pria brengsek dan keparat yang disebut Edel ini, tetapi jika pria yang lebih kecil terlihat begitu ketakutan, pria itu pasti sangat berbahaya.

Edel masih mengawasinya dengan tatapan curiga, aneh, dan tertarik. Terkekeh geli, Garrick mengangkat tangannya ke udara dan menyeringai polos. "Hanya jika kau mau."

Edel cemberut dan memilin-milin ujung hoodie Monokuma-nya dengan wajah mempertimbangkan. Akhirnya, Edel mendongak dan memasang seringai nakal. Mata hitam berkabut sejenak memandang wajah Garrick.

"Apa kau mencoba memanfaatkanku?" Godaan itu datang terlalu mudah dan Edel seharusnya menghentikan dirinya sendiri pada saat itu. Sial, sekarang bukan waktu yang tepat. Ia perlu mencari tempat tinggal sepencil mungkin, diam sebentar dan kemudian mencari pekerjaan. Tidak mengikuti orang asing yang berbicara dengannya ini.

"Jika kau mengizinkanku, Edel König." Garrick menyeringai cerah dan mengedipkan matanya.

"Dimana kau bekerja?" Garrick tersenyum seperti orang bodoh.

ANOMALY | TAEGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang