5 ; Usaha yang Memaksa

1.8K 25 0
                                    

Playlist 🎶 :
Selena Gomez ft Marshmello - Wolves

_____________________

PEMBUKAAN

Author POV

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Author POV

Aluna terbangun dengan rasa tidak nyaman di perutnya. Saat seluruh kesadarannya sudah terkumpul, barulah ia tau jika ada sebilah lengan kokoh yang memeluk perutnya. Aluna menghela nafasnya dengan gusar saat tau jika Matthew lah si pemilik lengan kokoh itu. Setelah pengakuan cintanya satu minggu yang lalu, keesokan harinya Aluna mencoba untuk menghindari Matthew sebagai bentuk penolakan secara halus. Namun bukannya sadar, Matthew malah semakin mendekatkan diri kepada Aluna. Dengan cara yang beragam. Mulai dari memaksa Aluna untuk berangkat bersama, menjemput Aluna di sekolah, memaksa Aluna untuk menemaninya bekerja, hingga tidur di samping Aluna tanpa izin seperti ini. Sungguh sebuah usaha yang memaksa.

Apa Aluna kesal? Oh tentu saja ia kesal. Bukan hanya kesal, Aluna juga risih dengan semua yang matthew lakukan padanya. Tapi apa daya, penolakan Aluna sama sekali tidak berlaku apa - apa bagi Matthew. Sudah berulang kali Aluna menyuarakan ketidaksukaannya terhadadap semua perlakuan Matthew yang semakin hari semakin tidak wajar, tapi apa? Matthew mengabaikan semua perkataan Aluna dan menganggap itu semua hanya sebagai ocehan kosong yang tidak perlu di perdulikan.

Egois? Memang. Sejak kecil, Matthew sudah terbiasa mendapatkan semua yang ia inginkan. Dan hal itu juga berlaku untuk Aluna. Apapun dan bagaimanapun caranya, ia harus mendapatkan Aluna. Seutuhnya. Lagipula bagi Matthew, tidak ada alasan yang tepat bagi Aluna untuk menolak dirinya. Ia tampan, semua wanita mendamba akan dirinya. Untuk uang? Aluna sendiri sudah merasakan betapa berimpahnya harta kekayaan keluarga Dawrens, dan hal itu sudah tidak perlu lagi untuk dijelaskan.

"Mau kemana?" tanya Matthew dengan suara seraknya saat Aluna memindahkan tangannya dengan kasar.

Hal itu Aluna lakukan sebagai bentuk ungkapan rasa tidak sukanya akan kehadiran Matthew di atas ranjangnya.

"Mandi," jawab Aluna singkat dan sedikit ketus. Setelah itu, Aluna segera berjalan masuk kedalam kamar mandinya.

Di dalam kamar mandi, Aluna merengeut kesal mengingat semua pemaksaan yang Matthew lakukan padanya seminggu terakhir ini. Ia sudah tidak tau lagi harus melakukan apa agar Matthew berhenti bertinkah aneh seperti ini. Aluna rindu dengan masa lalu. Masa - masa dimana Ia dan Matthew selalu beriringan selayaknya sepasang kakak beradik yang saling menyayangi.

Setelah puas bernostalgia di bawah guruyan air yang menyegarkan, Aluna lekas meraih handuknya untuk menutupi separuh tubuhnya. Lalu meraih handuk yang ukurannya lebih kecil untuk membalut rambutnya yang basah. Aluna segera keluar dari kamar mandi dengan perasaan yang lebih segar. Namun setelah beberapa langkah ia keluar dari kamar mandi itu, barulah ia sadar jika Matthew sedang duduk sambil bersandar di kepala ranjang. Pria itu sedang menatap dirinya. Ah atau lebih tepatnya, menatap tubuhnya yang hanya dibalut sehelai kain.

Matthew & AlunaWhere stories live. Discover now