27

15.7K 1.5K 42
                                    

Terima kasih atas dukungannya.



Jika kalian menebak hubungan Jeffrey dan Rara semakin mesra setelah bulan madu, maka tebakan kalian tidak sepenuhnya benar.

Setelah kepulangan mereka satu bulan yang lalu dari labuan bajo, justru tidak ada hal yang spesial malah terkesan biasa-biasa saja. Hal itu juga di karenakan Jeffrey yang terlalu sibuk dan Rara yang sudah kembali bekerja.

Kadang Jeffrey pulang sedikit larut, dan pulang-pulang Jeffrey langsung tertidur, terkadang juga Jeffrey pulang lebih awal tetapi kepulangannya itu hanya untuk ia habiskan berkutat dengan laporan-laporan yang harus ia buat.

Rara sangat sadar bahwa komunikasi diantara keduanya sedikit merenggang, ia paham betul bahwa Jeffrey sangat sibuk tapi ia sangat merindukan lelakinya itu.

Rasanya sudah lama tidak larut dalam pembicaraan yang mendalam bersama Jeffrey, ataupun bertukar pikiran bersama suaminya.

Rara juga sudah melancarkan segala cara salah satunya memberikan libur untuk asisten rumah tangga nya selama 5 hari agar ia bisa berduaan dengan Jeffrey didalam rumah.

Percaya atau tidak? Tidak ada satupun cara yang berhasil untuk kembali bisa dekat dengan Jeffrey.

Mau tak mau Rara meminta solusi dari kakak iparnya.

"Hm gimana ya, Ra? Mba juga bingung, sebenarnya itu lumrah sih didalam kehidupan rumah tangga."

"Dia tu kayak jenuh gitu ya Mba sama Rara?"

"Bisa jadi sih, Ra."

"Ih Mba Gita, Rara jadinya kepikiran nih. Bantuin."

"Ekhm— gini, udah berapa lama kamu gak disentuh Jeffrey?"

"Mba, Astagfirullah nanya nya kok yang begituan?"

"Mba serius, Ra."

"Sekitar 2 mingguan lah."

"Sumpah? Itu lumayan lama loh."

"Mas Jeffrey gak minta."

"Ya kenapa kamu yang gak mancing, adek ku."

"Ish malu, Mba." Gita berjalan beberapa langkah mendekati lemari pakaiannya kemudian menggapai kotak merah maroon dan kembali menuju Rara yang sedang duduk diatas ranjang.

"Pake ini pas suami kamu pulang kerja, insyallah seneng, masak makanan kesukaan suami kamu dan satu lagi... cerewetnya di pending dulu. Okey?"

"Ini di pinjemin?"

" Ya nggak dong, Ra. Ini dikasi temennya mba tapi gak muat, jadi untuk kamu aja."

"Ih terbuka banget, Mba."

"Bagus dong, mending kamu pulang sana udah sore ini, terus jalanin yang udah Mba bilang ya?"

"Masih mau main sama Athifa, Athifa masih mau main sama Bunda kan?" Rara menoel hidung athifa yang kini tengah terbaring didepannya.

"Besok lagi, beneran deh. Laki-laki itu lemah sama nafsu, insyallah keadaannya bisa kayak semula, Ra."







Sesuai pesan dari kakak iparnya, Rara sudah memasak makanan kesukaan Jeffrey dan juga sudah standby dengan 'baju' dari kakak iparnya.

Jeffrey juga sudah mengabari akan sampai dirumah sekitar ba'da isya. Sembari menunggu Jeffrey, Rara  fokus pada drama yang tengah ia tonton diruang keluarga .

"Assalamualaikum." Rara sedikit tersentak, mungkin karena ia yang terlalu larut pada drama yang ia tonton sampai-sampai tidak mendengar deru suara mobil suaminya yang sudah memasuki pekarangan rumah.

Dilamar✓Where stories live. Discover now