Chapter 12

566 67 8
                                    


Jisoo terbangun dari tidurnya dengan wajah pucat dan nafas tak karuan. Dadanya sesak, itu karna ia mengingat kembali kejadian paling menyakitkan dalam hidupnya. Ia langsung dengan cepat mengambil obat penenang. Ia mengeluarkan beberapa butir obat dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Namun saat ia hendak meneguknya, ia teringat kembali perkataan Soohyun, "Kurangi dosisnya, ya."

Ia kemudian membuang beberapa butir obat itu dari mulutnya dan menyisakan satu butir saja, kemudian meminumnya dengan air putih yang sudah selalu di sediakan di atas meja sebelah kasur miliknya.

Beberapa menit kemudian, Jisoo sudah mulai merasa tenang. Ia kemudian melihat ke arah jam dinding, sudah pukul 07.20. Ia kemudian langsung pergi ke kamar mandinya untuk mandi.

****

Jisoo menuruni tangga rumahnya, terlihat beberapa pelayan dan bodyguard sedang sibuk bertugas. Wewangian makanan lezat pun tercium dari sini, pasti itu ulah seorang chef rumah ini. Bahkan ada dokter pribadi juga. Ia sedikit bingung. Kemudian ia dengan cepat menghampiri mereka.

"Kenapa mereka ada disini? Bukankah seharusnya mereka di kamar mereka masing-masing?" Tanya Jisoo dalam hati.

"Selamat pagi, nona muda." Ucap semua orang serentak.

"Ah, pagi juga!" Sahut Jisoo.

"Bagaimana keadaan nona hari ini? Apa nona makan dengan baik kemarin? Perlukah saya periksa suhu tubuh nona?" Tanya dokter itu.

"Aku baik-baik saja, kok. Aku juga makan dengan baik kemarin." Kata Jisoo.

"Nona, apa anda juga perlu pengawal untuk pergi ke sekolah? Saya lihat akhir-akhir ini ada yang mengirimi anda pesan yang tidak pantas. Saya dan tim pelacak juga sudah melacak orang-orang yang berkomentar buruk di postingan instagram nona. Apa yang harus kami lakukan dengan orang-orang ini?" Ucap bodyguard itu.

"Tidak! Tolong jangan lakukan apa pun. Mungkin mereka hanya iseng saja. Biarkan saja mereka. Toh mereka juga tidak melukaiku." Jelas Jisoo.

"Baik, nona. Akan kami ingat itu." Jawabnya.

Jisoo berjalan menghampiri wanita paruh baya itu, umurnya sudah tua namun tetap cantik dan terlihat muda. Ia adalah salah satu orang kepercayaan ayah Jisoo di rumah ini, sekarang ia menjadi kepala pelayan atas permintaan Soohyun.

"Bibi. Ini tidak seperti biasanya, apa ini suruhan kak Soohyun?" Tanya Jisoo.

"Benar, nona. Maafkan kami. Selama seminggu penuh kami harus memperhatikan keadaan nona. Kami hanya mengikuti perintah." Kata seorang kepala pelayan.

Jisoo tersenyum tipis. "Tak apa, kok! Baguslah, hari ini aku makan enak! Ah... Tolong di bekalkan saja, aku sudah hampir terlambat." Katanya sambil terkekeh.

"Baik, nona."

Jisoo berjalan ke arah pintu rumah, ia berniat menunggu bekalnya di depan saja. Dua orang pelayan membukakan pintu itu segera saat Jisoo berada di depan pintu. Kemudian seorang supir pribadi Jisoo datang dari tempat parkir dan menyapanya.

"Pagi nona. Apa hari ini nona juga akan menaiki bus untuk pergi ke sekolah? Apa nona tidak lelah?'' Tanya supir itu.

"Iya, aku hari ini akan nak bus lagi. Aku benar-benar tidak apa-apa." Jelas Jisoo.

Sesaat sebelum Jisoo melangkahkan kakinya keluar, tiba-tiba ada dua pelayan berlari kecil ke arah Jisoo dengan membawa jaket musim dingin berwarna cream dan satunya lagi membawa tempat makan milik Jisoo.

Dua pelayan itu menyodorkan apa yang mereka bawa. "Silahkan, nona."

Jisoo mengambil bekal itu dan memasukkannya ke dalam tasnya. Kemudian ia mengambil jaket itu dan memakainya.

Bother MeWhere stories live. Discover now