03. She is back

281 55 33
                                    

eits, sebelum baca vote sama comment yang banyak dulu💋

L A B A S A

Nana memegang dadanya sesak setelah menangkap basah kejadian berpelukan Ahnaf bersama wanita lain. Ralat di peluk, karena posisinya Ahnaf tidak membalas pelukan si cewek itu. Dirinya memutuskan untuk pulang dengan beralasan sakit hanya untuk menghilangkan bayangan kejadian barusan.

"AAA!" Nana berteriak sekencang mungkin mengeluarkan emosinya.

Danau memang tempat paling pas untuk kondisi hatinya sekarang. Dekat dengan Ahnaf membuatnya harus kebal segala rintangan.

"Susah emang kalo saingannya masa lalu." lirih Nana.

Diam bukan berarti tak tahu apa-apa. Nana tahu apapun itu tentang Ahnaf, termasuk kisah masa lalunya meski hanya setengahnya.

"Ga gitu, Na. Lo salah paham." Ahnaf datang dengan nafas memburu. Berkata pada Nana yang membelakanginya.

"Terus gimana? Mau jelasin apa? Semuanya udah jelas." tuntut Nana tak sabar.

Tanpa persetujuan, Ahnaf membalikan tubuh Nana lalu menjelaskan semuanya. Dan dengan bodohnya, atau karena saking cintanya, Nana langsung percaya tanpa bukti apapun.

Nana suka Ahnaf lebih dari kata teman.

"Dia bukan siapa-siapa. Gue ga kenal. Dan ga akan pernah jadi siapa-siapa." yakin Ahnaf mantap tapi, entah dengan hatinya?

Nana mengangguk mengiyakan dan tak memperpanjang kan. "Gapapa. Lagian cuma salah paham doang."

"Dan kita juga ga ada apa-apa. Dan gabakal juga jadi siapa-siapa. Kamu mau peluk dia juga itu hak kamu."

"Engga meluk." koreksi Ahnaf.

"Iya ga meluk, tapi di peluk."

Ahnaf terus menatap mata Nana yang menunduk kebawah. Bohong jika cowok itu tak tahu perasaan Nana padanya.

"Sejak kapan gue pindah jadi di bawah tanah?"

Nana langsung mendongkak mendengar sindiran Ahnaf.

"Bukannya bisa pulang sendiri?" Ahnaf bertanya ketus.

"Izin sakit taunya bolos. Gue khawatir, Na."

"Kan emang sakit." Nana berkilah cepat. Pikirannya begitu sadar mengenai kebodohan yang terjadi.

"Sakit hati."

Yang tadinya Ahnaf mau membuka suara menjadi di urungkan. "Iya, lo sakit harus istirahat biar cepet sehat." hanya itu yang di balas oleh Ahnaf, sekaligus untuk mengalihkan topik pembicaraan.

Nana tersenyum kecut sudah hafal respon ini. Memilih mengiyakan alur pembicaraan dengan mengajak cowok itu pulang. "Aku mau pulang.. Tapi beli batagor dulu di angkringan." cicit Nana yang langsung di setujui Ahnaf.

L A B A S A

Ahnaf menjatuhkan asal tubuhnya ke atas persegi panjang empuknya. Membiarkan tubuh bagian atasnya ter-ekspos indah menikmati sejuknya AC kamar.

LABASAWhere stories live. Discover now