yîi sîp èt

535 67 7
                                    

Ayah sedang rebahan di sofa ruang tamu untuk menonton tv.

Bruggghhhh!!!!!

"Gyhaaaaa...!!! "

"Bocah gila! Apa kau coba membunuh ayahmu?" ayah terkejut dan terbangun saat Vee tiba-tiba sudah duduk di sampingnya dengan suara keras.

"Huhhhh jantung ini sudah tua, jika kau mengejutkanku seperti itu mungkin aku tak bangun lagi. Setidaknya ucapkan salam saat masuk rumah, kau sepertiii.... Vee.... apa yang salah denganmu?"

Vee yang duduk disamping ayah menyender pada sandaran sofa dengan lunglai dan menutup matanya. Terlihat air mata Vee mengalir dipipinya.

Ayah mengguncang pundaknya pelan, "Ada apa? Bicaralah pada ayah?"

Vee membuka mata, "Ayah, apa aku begitu buruk?"

"Omong kosong! Siapa yang berani mengatakan itu? Ayahmu ini orang hebat, bagaimana bisa putranya menjadi buruk?"

Vee tak menjawab, ia kembali memejamkan matanya.

"Vee... Apa kau bertengkar lagi dengan Mark?" Vee menggeleng.

"Lalu?" Vee masih saja diam.

"Vee katakan pada ayah, ayah tak tahu bagaimana membantumu jika kau hanya diam. Kau hanya bisa seperti ini jika itu berhubungan dengan Mark."

Vee kembali membuka matanya, kali ini ia duduk dengan tegak menghadap ayahnya, ia mengusap air matanya, menatap ayahnya.

"Ayah, aku hanya ingin bersama Mark, tapi kenapa itu begitu sulit? Aku sudah berusaha memperbaiki diri, tapi itu belum cukup, aku masih sangat buruk sehingga aku masih belum layak."

"Ayah... jika aku jadi anak baik, akankah Mark mau kembali padaku? Apakah mereka akan menerimaku?"

Ayah tersenyum, "Nak, berhenti menyalahkan dirimu untuk masa lalu yang buruk, karena waktu tak akan pernah kembali. Kau sudah dewasa, perhatikan tingkah lakumu, jangan lagi bertindak sembrono, pikirkan dampak baik buruknya, pikirkan orang-orang disekelilingmu."

"Kita yang orang biasa hanya bisa bekerja keras untuk mencapai apa yang kita inginkan. Jangan takut hasil buruk atau baik, setidaknya kau sudah berusaha dengan kemampuanmu secara maksimal. Dengan begitu kau tidak akan terlalu kecewa, apapun yang terjadi nanti.. Ayah akan ada disisimu." ayah tersenyum dan menepuk bahu Vee pelan.

"Jadilah anak baik yang selalu ayah dan ibumu banggakan."

"Apakah Mark juga akan menyukainya?"

"Anak ini! Apa kepalamu hanya ada Mark saja?"

"Ayahhh.... "

"Kau tak malu pada Mark masih merengek seperti itu pada ayahmu, huh?"

"Terimakasih ayah!" Vee tersenyum, memeluk ayahnya sebelum beranjak ke kamar.

"Kau mau kemana?"

"Aku harus menyiapkan barang untuk besok Yah."

Perusahaan tempat magang Vee adalah sebuah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang manufaktur, dimana fokus bisnisnya adalah membuat mesin-mesin berat untuk industri meskipun ada bagian yang melakukan produksi untuk spare part. Hari pertama ia lalui dengan perkenalan di seluruh departemen produksi, dari pengenalan personel, pengenalan pekerjaan dan tugas serta tata tertib perusahaan.

Pekerja di sana didominasi laki-laki meskipun ada beberapa perempuan di beberapa bagian yang lebih ringan dan membutuhkan ketelitian lebih. 

Saat jam kerja telah selesai para senior menyeret Vee ke sebuah resto sebagai sambutan untuknya yang akan bergabung selama beberapa bulan di departemen produksi.

Reconciled; Mechanic of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang