14. Nyatanya Memang Begitu

835 132 37
                                    

baru update neh...
ramein dong hehe

Di dalam ruang kerja, Guanlin melamun sambil sesekali menenggelamkan wajahnya di meja ruang kerja. Setelah bertemu dengan Natta tadi siang, kejadian-kejadian beberapa yang lalu kini berputar di benak Guanlin dengan cepat.

Membuat dirinya tertekan akibat kejadian tersebut.

"Guanlin..."

"Kalo, semisalnya aku ga selamat. Tolong..."

"Tolong jaga anak kita berdua... Aku mau anak kita tumbuh dengan dewasa tanpa adanya kehadiran dari sang ibu, aku mau itu..."

"Jangan pernah sakiti dia, kalo kamu sampai sakiti dia. Berarti kamu juga sakiti perasaan aku..."

"Guanlin, aku pamit..."

Brak!

Dengan air mata yang bercucuran, Guanlin membanting laptop yang ada di hadapannya kesal, lalu menangis sambil menatap foto yang selama ini ia pajang.

Foto dimana sang ibu kandung telah melahirkan sang buah hati, ditemani Guanlin yang tersenyum haru difoto tersebut.

"Melodi, aku... kangen sama kamu."

Melodi adalah ibu kandungnya Nada. Yang telah lama meninggal karena kecelakaan beruntun. Dan kalian tau? Guanlin sangat terpukul dengan kejadian tersebut.

Guanlin hampir lupa, bahwa ia masih mempunyai Nada di dunia ini. Meskipun orang yang ia cintai selama ini sudah pergi, tenang di alam sana.

Nada yang mendengar ucapan Guanlin pun hanya menutup mulutnya tidak percaya.

"J-jadi? Selama ini, mama Nada udah meninggal?" Ucapnya bergetar lalu membuka pintu ruang kerja Guanlin dengan lemas.

Nada ga tau kalo dia anaknya Melodi, yang dia tau. Dari kecil, Nada sudah tinggal dan dibesarkan oleh Lia dan juga Guanlin di rumah ini.

"P-papah, m-mama mama dimana? Papah, ga asal bicara kan?"

Guanlin menoleh, dan bibirnya dipaksakan tersenyum sambil menggeleng pelan. Ya, semua itu faktanya. Hanya saja, Guanlin belum punya mental untuk memberi tahu bahwa mama kandungnya telah meninggal.

"Papah kenapa baru bilang sama Nada sekarang? Kalo selama ini, Nada punya mama yang udah ga ada. Kenapa?" Tanya Nada bertubi-tubi.

"Papah, belum siap bilang sama kamu Nada. Makanya papah diam—"

"Sekarang mama Nada dimana pah?! Mama Nada dimana!"

"Nada, dengerin papah dulu—"

"Engga! Nada mau ketemu mama! Pah, kasih tau sama Nada. Makam mama dimana!" Jeritnya lagi. Dan Guanlin tau ini akan terjadi.

"Tenangin diri kamu Nada."

"Engga mau! Nada cuma mau ketemu mama!"

"Nada! Jangan nekat! Di luar hujan!"

Tanpa memperdulikan ucapan Guanlin lagi, Nada berlari. Menuruni anak tangga rumahnya, untuk pergi mencari makam mamanya. Hati Nada sakit, bahkan lebih sakit daripada ucapan mama Lia kemarin.

Bruk!

"Nada!"

Karena jalanan yang licin, Nada terjatuh di atas aspal yang dingin. Dengan guyuran hujan yang begitu derasnya malam itu. Sejenak Guanlin memeluk anak semata wayangnya erat.

Racing 2 ; Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang