S✨A✨T✨U

15.4K 1.6K 2K
                                    


"PAGI SEMUAAA—"

Teriakan Alder terhenti, tergantikan dengan suara yang tidak enak di dengar dari arah tangga.

Alder terjatuh dari anak tangga dengan posisi yang cukup menyedihkan. Bagaimana tidak? Alder mencium lantai yang sudah satu bulan tidak di pel.

"Mampus," ujar Rikhan, abang dari Alder.

"Nggak ada akhlak emang lo tuyul!" balas Alder jutek, kemudian ikut bergabung di meja makan.

"Ada yang sakit nggak Al?" tanya Amara, Bunda Alder.

"Nggak bun, Al kan udah biasa jatuh." Alder memakan sepotong roti yang disuguhkan Amara, kemudian melanjutkan perkataannya.

"Jatuh ke dalam got, jatuh dari tangga, jatuh dari perosotan, jatuh dari langit turun ke hati. Cuma jatuh cinta aja yang belum pernah."

"Makanya cari pacar," ledek Azkia, adik bungsu Alder yang masih kelas 4 sekolah dasar.

Pacar?

Eum ada yang aneh dengan kata pacar, tapi apa ya?

Oh iya, Alder kan kemaren baru punya pacar.

Alder jadi tertawa sendiri mengingat kejadian kemaren, tawa Alder mengundang rasa curiga dari keluarganya.

"Lo, kerasukan ya?" tanya Rikhan menyelidik.

Alder menoleh sambil tetap tertawa, "Kayanya iya."

Alder meminum susu yang sudah di sediakan, kemudian Alder beranjak pergi ke sekolah, tak lupa berpamitan pada Amara dan mencium kening Azkia.

Alder akan melangkah keluar, namun sebelum itu suara Rikhan mengehentikan pergerakan Alder.

"Lo nggak ada niatan mau cium gue gitu? Cipika cipiki?" tanya Rikhan usil sambil berekspresi sok imut.

"DIH NAJIS!"

🐼🐼🐼


Seorang gadis menatap jam yang ada di pergelangan tangan, kemudian melirik kiri dan kanan. Sudah hampir setengah jam ia berdiri di gerbang sekolah, yang ditunggu pun tak kunjung tiba

Gadis itu melihat sebuah motor berwarna hitam merah yang baru saja melewatinya, motor itu masuk ke dalam pekarangan sekolah dan langsung menuju parkiran.

Sang gadis melangkah menuju motor tersebut, di sana ada seorang cowok yang baru saja turun dari motor dan melepas helm-nya.

"Alder," panggil sang gadis, lantas Alder membalikkan badan.

Di hadapan Alder kini ada Cempaka. Alder mengernyitkan dahi, hari ini Cempaka terasa berbeda. Tak seperti biasanya, hari ini rambut Cempaka diikat menjadi satu, jarang-jarang lho rambut Cempaka diikat, karena biasanya gadis itu selalu membiarkan rambutnya tergerai begitu saja.

"Kenapa? Kangen sama gue lo?" tanya Alder dengan PD-nya. Sontak Cempaka berlaga seolah-olah ingin muntah.

"Ih! PD banget sih lo!" Kedua tangan Cempaka memegang tali tasnya yang berwarna tosca.

"Gue nggak mau pacaran sama lo," tutur Cempaka, pandangan matanya mengarah ke gerbang melihat para siswa yang mulai masuk ke perkarangan sekolah, ia tak berani menatap Alder.

"Kan lo udah nembak gue kemaren," sahut Alder santai. Cowok itu kini tengah menatap pantulan wajah gantengnya di kaca spion, sembari menyugar rambutnya.

"Ya tapi kan itu cuma dar–"

"Gimana? Cakep kan gue," celetuk Alder memotong perkataan gadis itu sebelumnya.

Gara-gara DareWhere stories live. Discover now