32. Where Have You Been?

7K 633 23
                                    

JUNGKOOK menolehkan wajahnya seraya menatap lurus kearah sang istri yang kian tengah berdiri disisinya, Dengan pasti. "Kau yakin dengan keputusanmu ini?" Tanya pria itu untuk yang kesekian kalinya, Dan untuk yang kesekian kalinya juga Minji mengangguk pasti. "Aku yakin Jungkook." Jawab gadis itu sembari memperlihatkan senyuman hangatnya.

Jungkook menghela nafasnya berat, "Tapi kau terlihat tidak baik-baik saja sayang, Jangan dipaksakan jika belum siap. Kita tidak harus kemari-"

"Tidak Jungkook, Aku tidak apa-apa" Potong gadis itu, Ia meraih lengan Jungkook seraya menggenggam-nya erat. "Aku harus melakukan ini sekarang, Jika tidak, Entah kapan aku bisa melakukan-nya. Dan lagi.. aku lelah, Aku lelah harus menjadi boneka mereka. Aku ingin menjadi istrimu atas nama cinta, Tidak karena dorongan dan permainan mereka lagi." Jelas Minji panjang lebar, Jika sudah begini Jungkook bisa apa? Pria itu hanya tersenyum lalu mengangguk. Agaknya Jungkook telah benar-benar kalah dengan istrinya, Namun itu tetap tidak bisa menghilangkan dan menghempaskan perasaan takutnya. Ia takut Minji akan terluka, Bukan terluka fisik. Karena Jungkook sudah pasti tidak akan membiarkan itu terjadi, Tapi yang Jungkook takuti hanya satu. Ia takut hati Minji terluka.

Oh ayolah, Jungkook tidak tahan melihat gadis itu terluka. Entah sejak kapan, Melihat Minji menangis adalah kelemahan yang begitu besar bagi Jungkook. Hatinya terasa mencelos, Bahkan ketika pria itu teringat akan perilaku dan segala sikap buruk yang ia telah berikan kepada sang istri dahulu. Rasanya Jungkook ingin tenggelam, Ia tidak sanggup. Sungguh, Jungkook tidak sanggup mengingat segala kenangan pahit itu! Sekarang saja ia tidak tega jika melihat Minji kesakitan barang sedikitpun, Bagaimana bisa Jungkook membayangkan tega untuk memperlakukan Minji dengan kasar lagi? Ugh, Tidak.

Tanpa Jungkook sadari, Pria itu kini tengah mempererat genggaman tangan-nya dengan jemari sang istri.

Keduanya melangkahkan kaki-kaki mereka memasuki kediaman keluarga 'Song', Alias keluarga angkat Minji.

"Tuan, Nyonya. Nona muda dan Tuan muda Jeon menunggu anda diruang tamu. Mereka berdua datang dan ingin berbincang dengan an-"

"Apa katamu? Minji dan Jungkook?" Potong Jimin yang kian tengah hendak memotong rotinya, Kedua mata pria itu membulat. Saat melihat respon sang pelayan yang mengangguk, Reflek Jimin dan kedua orang tuanya bangkit seraya melangkahkan kaki-kaki mereka menuju ruang tamu dengan tergesa-gesa. Tentu saja, Minji. Gadis itu telah menghilang begitu saja tanpa kabar dalam beberapa bulan ini.

Dan kini ketiga orang itu tengah mendapatkan sebuah kabar bahwa gadis itu telah kembali, Dan kian datang bersama dengan sang suami. Menunggu mereka diruang tengah, Bersama dengan pria bermarga Jeon itu. Pria yang mereka ketahui selalu saja memperlakukan Minji dengan sangat buruk. Bukankah hal ini begitu mengejutkan?

Kedua sudut bibir Jimin terangkat dengan sempurna begitu netranya mendapati sang adik kian tengah duduk diatas sofa bersama dengan Jungkook yang berada tepat disisi kiri Minji, Pria itu melangkahkan kaki-kaki jenjangnga mendekat kearah Minji. Menarik dan mendekap tubuh gadis itu dengan erat.

"Kau dari mana saja?" Tanya Jimin saat pelukan keduanya merenggang, Minji tersenyum sekilas. "Refreshing.." Jawabnya yang membuat kedua manik mata Jimin memerah. Menahan tangis, Pria itu menyentil dahi Minji dengan jemari tangan kanan-nya. "Kau sangat jahat kau tahu? Aku begitu khawatir!" Protes Jimin kesal, Sedangkan Minji hanya terkekeh geli sembari menatap kearah Jimin dengan beribu kerinduan yang tengah ia tahan.

Jungkook yang melihat Jimin menyentil dahi istrinya reflek membulatkan kedua matanya, Pria itu menepis lengan Jimin dengan kasar sembari menatap bengis kearah pria itu. "Hei pelan-pelan saja, Dan lagi lepaskan. Tidak perlu kan berpelukan selama ini?" Sindir Jungkook kesal, Agaknya pria itu merasa cemburu. Sedangkan Jimin hanya membalas tatapannya kearah pria itu dengan tidak kalah sinis, Yang tentunya berhasil membuat Jungkook mengernyit tidak mengerti.

EDURANCE ✔️Where stories live. Discover now