Lima | Cemburu

78 20 12
                                    

Sisi Zeyn, ia setelah pulang sekolah bergegas ganti baju dan istirahat sebentar, setelah itu Zeyn pergi lagi ke sekolah untuk latihan futsal.

Saat di perjalanan menuju sekolah, Zeyn mendapat Line dari Eza yang mengatakan bahwa ia tidak bisa mengikuti futsal sekarang, dan di susul dengan Line dari Daniz dengan isi pesan yang sama.

EzoyDwiP

Cuy sorry gue ga ikut latihan dulu.

Okey.

****

Kenapa kedua orang ini ga latihan ya, ah biarin aja deh masih ada yang lain, tapi gue penasaran apa alasannya Eza ga latihan, biasanya tuh anak gesit benget kalo latihan.

Gue cari bang Dika dulu deh sekalian nunggu yang lain, abis itu gue bilang deh kalo Eza sama Daniz ga biasa ikut latihan, nah itu dia orangnya gua cari.

"Bang Dika."

"Elu Zeyn yang lain mana?"

"Gatau nih bang gue aja baru dateng, udah di lapangan kali."

"Oh gitu, yaudah kita langsung kesana aja."

****

Zeyn, Dika dan anak anak futsal lainnya telah berkumpul di lapangan, hanya Eza dan Daniz saja yang tidak datang.

"Ini si Eza sama Daniz mana?" Tanya Akam.

"Mereka izin ga latihan." Jawab Zeyn.

"Oh, yaudah gapapa Sekarang kita adain seleksi aja." Ucap Dika.

"Setuju, itu ada pak Alex juga." Zeyn dan temannya setuju.

"Iya ada pak Alex, kita jadi tau siapa siapa aja yang mainnya bagus, dan cekatan." Terang Gavin.

Mereka semua akhirnya mengadakan seleksi siswa yang akan terpilih untuk mewakili sekolah nya. Siswa yang terpilih, sejumlah 10 siswa di tambah dengan Zeyn, Eza, Fikram, dan Azrien. Dolif dan Daniz hanyalah pemain pengganti saat di butuhkan saja.

"Yang terpilih bisa catat nomer telponnya disini..." Pak Alex memberikan selembar kertas kepada Zeyn. "nanti kita buat grup di WhatsApp jadi kalau ada apa apa semuanya langsung tau."

"Saya serahkan sisanya ke Zeyn."

"Baik pak." Ucap semuanya.

"Nah Zeyn jangan lupa kabarin Eza dan Daniz."

"Siap pak."

"Bapak tinggal dulu ya, kalian latihan lagi sama Dika, Gavin, Gibran dan Irfan."

"Iya pak." Jawab semuanya.

Pak Alex meninggalkan mereka semua dan saat ini Zeyn mengoper kertas yang tadi di berikan kepadanya.

"Jangan lupa tulis nama dan kelasnya." Ucap Zeyn.

"Udah mantep ini mah pengganti lu dik." Gavin bangga akan Zeyn.

"Haha iya jadi ga khawatir gue." Kekeh Dika.

Difficult Choice (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang