Enam | Sakit

56 13 3
                                    

Selesai mandi Nail mengenakan piyamanya yang bergambar koala, dan setelah nya ia keluar kamar untuk mengisi perut yang sedari tadi berbunyi.

Sementara yang lainnya sedang bersiap untuk melaksanakan sholat Maghrib berjamaah, dan Eza sedang meminjam baju Dika untuk ia pakai.

"Pake baju gue yang ini aja.." Dika menyerahkan bajunya. "Gausah di balikin juga gapapa." Lanjut nya.

"Iya bang, makasih ya." Eza mengambil nya dan memakai baju tersebut.

"Nah udah bereskan, yuk kita sholat bareng." Ajak Dika.

Dika dan Eza menghampiri yang lainnya, sesampainya di ruang tengah dika tidak melihat keberadaan Nail, ia bertanya ke adiknya Ulfah.

"Fah Nail mana? Coba panggil kita sholat bareng."

"Ka Nail lagi ganti baju bentar lagi juga kesini bang."

Tiba tiba Nail datang dari arah kamarnya, sontak yang lain pun melihat kearahnya.

"Bang Nail lagi ga... hacim... acim.." Nail bersin bersin. "Lagi ga sholat." Lanjut nya.

"Lo sakit?" Tanya Zeyn.

"Gue gapapa kok Zen, udah kalian sholat sana nanti waktu abis lagi... hacim...acim...hacim"

Yang lainnya segera sholat, tinggal lah nail dengan Biyan (adik nail yang paling kecil) di ruang keluarga, biyan berusia 3tahun, namun ia telah disekolah kan di PAUD karena kemampuan Biyan untuk belajar sudah cukup lebih baik jika harus di bandingkan dengan anak seusianya.

Orang tua Nail sebenarnya ingin mengajak Biyan pergi, tetapi Biyan tidak ingin meninggalkan sekolah nya, alhasil setiap pagi ada seorang pengasuh anak kecil yang menjaga Biyan dan mengantarkan nya ke sekolah.

"Kakak Nail kenapa tidak sholat?" Tanya Biyan.

"Kakak lagi mens, jadi ga sholat.." Nail mengelus rambut Biyan. "Kamu kenapa ga sholat bareng bang Dika dan ka Ulfah?"

"Aku kan ikutin kakak Nail, aku males sama bang Dika dia jail sama Biyan." Biyan berbicara dengan suara khas anak kecil.

"Lain kali gaboleh gitu ya, kamu kan laki laki kamu harus ikut sholat sama bang Dika, okey?" Nail menasihati Biyan.

"Iya deh kakak Nail."

*****

Mereka semua telah berkumpul kembali di ruang tamu, sedangkan Biyan telah pergi ke kamar nya. Dika dan yang lainnya bermain PS di ruang tamu, dan Nail kini sedang berada di dapur membuat susu hangat untuknya bersama Ulfah.

"Ka lu udah minum obat belum?" Tanya Ulfah.

"Udah kok, lagian cuma flu biasa nanti juga sembuh." Nail menghabiskan susu yang ia buat tadi.

"Janvan di sepelekan ka, yaudah istirahat gih biar mendingan." Ulfah menyuruh Nail untuk istirahat.

Saat Nail hendak melangkah menuju tangga, ia hampir saja terjatuh kalau tidak ada Zeyn yang memeganginya.

"Hei lu gapapa?" Tanya Zeyn masih dalam posisi yang sama.

"Eumm, gapapa kok Zen makasih ya." Nail melepaskan tangan Zeyn dan berpegangan pada tembok.

"Astaghfirullah ka Nail." Ulfah kaget ketika tahu Nail hendak jatuh.

Dika dan Daniz yang kebetulan berada tidak jauh dari dapur, menghampiri Nail.

Difficult Choice (Hiatus)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें