0.4

9.1K 994 241
                                    

.
.
.
.
.

Yuta sedang membereskan kamar nya yang akan ia tempati selama beberapa hari kedepan. Beruntung dia bertemu Winwin dan juga keluarga nya. Dan beruntung juga ayah Winwin adalah seorang polisi. Sekarang yuta jadi merasa sedikit aman.

Setelah selesai membereskan kamarnya. Yuta mengambil handphone milik nya. Dia tidak mungkin meninggal kan handphone nya di rumah bersama para mafia kejam itu.

Saat yuta sedang memainkan handphone nya Ibu Winwin, Dong Kyungsoo. Masuk kekamar yuta sambil membawa nampan berisi makanan. Yuta melihat itu segera membantu ibu Winwin untuk menaruh nampan itu di nakas.

"Ah, ibu membawa kan mu makanan nak.. Jangan lupa makanlah.. Kau terlihat sangat kurus.. Makan lah hingga gemuk seperti Winwin!" Suruh Kyungsoo.

"IBUUUU!! AKU TIDAK GENDUT TAUK!" Teriak Winwin dari ruang keluarga. Kyungsoo dan yuta yang mendengar itu hanya terkekeh pelan.

"Terimakasih tante" Kata yuta. Ibu Winwin merubah raut wajahnya menjadi kesal. "Hey aku ini masih muda tahu! Panggil aku ibu! Jangan tante! Itu terdengar sedikit eumh... Ntah lah!" Ibu Winwin protes karena yuta memanggilnya tante. Yang benar saja Kyungsoo masih muda tau!.

Yuta mengangguk pelan kemudian Kyungsoo berjalan keluar dan membiarkan yuta beristirahat di kamarnya. Yuta menutup pintu kamarnya dan memakan makanan yang diberikan oleh Kyungsoo.

Yuta tiba tiba teringat oleh rumah miliknya yang ada di Seoul. Rumah yang ia tempati sebelum ayahnya mengundurkan diri dari mafia dan juga rumah yang selama ini dia tinggali.

"Hah.. " Yuta merasa sedih saat mengingat itu semua. Kenangan bersama orang tuanya telah ia tinggal kan dirumah itu, bersama para mafia jahat.

Saat yuta sedang larut dengan kesedihan nya tiba tiba ada sesuatu yang dingin menyentuh pipi tirus nya. Yuta tentu saja terkejut. Saat dia menoleh itu ternyata Winwin.

"Jangan sedih.. Aku tau kau memikirkan rumahmu dan keluarga mu.. Tenang saja... " Winwin menaruh air dingin itu di nakas dan beranjak memeluk yuta. Yuta tidak menolak pelukan dari Winwin dia malah membalas pelukan itu dengan sangat erat.

Namun tiba tiba..

"Ekhem!"

"Win.. Kau tidak perlu modus seperti itu agar bisa memeluk yuta.." Ujar Jongin. Sejak kapan Jongin ada di sana?! Kenapa mereka tidak sadar?.

Winwin segera melepas kan pelukan nya dan menunjukkan pouty lips nya. "Ck siapa yang modus?! Aku sedang menenangkan yuta ayah!" Jawab Winwin tidak Terima. Tentu saja, niatnya baik untuk menenangkan yuta tetapi malah di fitnah oleh ayahnya huft itu membuat nya kesal.

"Kenapa ayah datang ke sini?" Tanya Winwin mengalihkan pembicaraan. "Oh ini.. Ayah ingin memberikan beberapa baju untuk yuta" Ucap ayah sembari memberikan kantong plastik besar berwarna hitam ke yuta. Yuta menerima itu dengan senang hati "terimakasih paman" Ucap yuta sambil menampilkan healing smile nya.

"Kkk kau sangat tampan ingin rasanya ku jodohkan dengan anak bodoh ku ini" Kata jongin sembari mencubit hidung Winwin pelan. Winwin kesal di katai bodoh dan tunggu.. Di jodohkan? Astaga Winwin tentu saja tidak mau!.

"Ayahhh!!! Aku tidak mau dijodohkan!!!" Teriak Winwin, jongin tetap tertawa dan berkata "tidak ada penolakan anak bodoh aku akan menjodohkan dirimu dengan yuta" Kata ayah Winwin sembari pergi meninggalkan yuta dan Winwin. Yuta tidak menanggapi jongin karena ia menganggap itu tadi hanya lelucon.

Rain - yuwin √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang