0.6

6.9K 901 49
                                    

Sorry for typo's'
.
.
.
.
.
.

Sedari tadi Yuta terus terus an mondar mandir tidak jelas di ruang keluarga. Kyungsoo yang kebingungan memutuskan untuk bertanya kepada Yuta apa yang terjadi.

"Yuta, kau kenapa? Apa baik baik saja? Kenapa mondar mandir begitu?" Kyungsoo berjalan mendekati Yuta dan bertanya apa yang terjadi. Yuta terlihat bingung akan menjawab apa. pasalnya Winwin, anak kyungsoo sendiri sedang dalam masalah besar.

"I-itu... " Yuta gugup ingin menjawab apa, ia takut kyungsoo akan pingsan atau kenapa-napa saat tau Winwin dalam masalah.

"Ada apa? Tenanglah.. Kemari duduk dulu" Kyungsoo menyuruh Yuta untuk duduk. Yuta menuruti kyungsoo, kyungsoo ikut duduk di samping Yuta.

"A-anu.. Winwin... Dia.. Dia.. Dia di culik... Im Seo jun-" Kata kata Yuta di potong oleh kyungsoo yang tiba tiba berteriak. "HAH APA?! W-WINWIN?! DI CULIK?!" Yuta mengangguk lemah sebagai jawaban lalu dia menjelaskan apa yang terjadi.

Kyungsoo menangis dengan keras. Winwin salah apa hingga dia harus di culik oleh Im SeoJun?!.

Tak lama kemudian jongin datang dan melihat Yuta sedang menenangkan istri nya yang sedang menangis tersedu sedu. Jongin merasa khawatir dia pun bertanya.

"ADA APA INI?!" Teriak Jongin.

"Hiks.. Win-Winwin.. Hiks.. Dia.. Di- di culik oleh.. Hiks.. Im SeoJun" Jawab Kyungsoo yang masih menangis. Yuta memberikan Handphone nya dan menunjukkan isi pesannya dengan Im SeoJun.

Jongin menggertakkan giginya menandakan bahwa dia sedang marah besar. Jongin menendang meja yang berada di ruang keluarga.

Brakkkk

"Im sialan SeoJun!! Akan kupastikan kau Mati di tanganku!! Sialan kau SeoJun!!! " Teriak Jongin. Jongin berjalan menuju kamarnya dan membanting pintunya dengan keras membuat Yuta dan juga kyungsoo kaget.

.
.
.

Disisi lain Winwin tengah tertidur. Keadaan nya masih sama. Bajunya sobek, lebam di mana mana, bekas darah yang mengering. Darah di kepala Winwin sudah tidak mengalir lagi, mungkin karena darah itu sudah bosan untuk keluar. Namun Rasa sakit masih tidak hilang.

"Eungh... " Winwin melenguh saat dia mulai sadar dari alam mimpinya.

"Bagaimana mimpimu? Indah? Kkkk semoga mimpimu tidak seburuk kenyataan mu... Dong.. Sicheng"

Winwin tertegun saat Tuan Im memanggilnya menggunakan Nama aslinya.

"Tenanglah.. Keluarga bodoh mu dan juga si Nakamoto sialan itu tak kan datang kemari.. Tidur lah hingga ajal menjemput.. "

Winwin mulai berkaca kaca saat mendengar keluarga dan Nakamoto. Jujur saja dia rindu pada keluarga nya dan juga Yuta.

"Kau senang disini manis?"

Winwin menggeleng dan meneteskan air mata. Dia terus terus an menunduk dan tidak mau menatap tuan Im. Dia tidak sudi menatap orang yang sudah membunuh kedua orang tua temanya itu.

"Kenapa tidak hm? Oh ya.. Kau baru beberapa jam disini.. Kkk kau harus beradaptasi dengan lingkungan bukan? Ah.. Jadi.. Kau harus membiasakan diri dengan semua pukulan, tusukan, tembakan, goresan, darah."

Rain - yuwin √Where stories live. Discover now