6 : Pertemuan di Koridor Hogwarts

1.4K 282 67
                                    

Kelas ramuan berakhir dan cairan keberuntungan yang dijanjikan Prof. Slughorn-pun dimenangkan oleh Luna Lovegood. Luna bahkan tidak percaya, ia berhasil membuat ramuan yang ditugaskan oleh Prof. Slughorn.

Gadis itu berjalan melewati koridor hogwarts menuju asrama Ravenclaw. Ia menatap botol kecil yang berisi cairan keberuntungan yang diberikan prof. Slughorn.
"Setidaknya kau tidak terlalu berbahaya seperti ramuan cinta," bisik Luna pada botol yang dipeganginya sedari tadi.
"Selama kau digunakan di momen yang tepat, kupikir itu tidak apa-apa." Luna hendak memasukan botol kecil itu kedalam kantong dibalik jubah sihirnya. Namun baru saja botol kecil itu akan masuk kedalam jubah Luna, tiba-tiba gadis itu merasakan sebuah tubuh jangkung menghantam dirinya dan seketika botol yang hendak dimasukannya kedalam jubah terhempas dari genggamannya.

"Ahhh ramuan kecilku..."eluh Luna yang sudah tersungkur ke lantai. Walaupun gadis itu memegang dahinya, ia terlihat tidak menghiraukan kepalanya yang sakit, melainkan seketika berjalan merangkak sambil mencari botol ramuan yang terjatuh tadi.

"Aww..."erang lelaki bertubuh jangkung yang juga sedang tersungkur tepat dihadapan Luna, namun tampaknya tidak dihiraukan oleh gadis itu, Luna bahkan masih merangkak sambil mengusap-ngusap lantai koridor Hogwarts, mencari botol yang dianggapnya lucu itu.

"Astaga, Luna... kupikir kau siapa"seru anak bertubuh jangkung itu.

"Ah Neville! Senang bertemu denganmu hari ini,"
Seru Luna mengenali pemilik tubuh jangkung yang membuatnya merangkak di koridor hogwarts.

"sangat disayangkan hari ini ravenclaw tidak sekelas dengan Gryfindor," Lanjutnya, "aku jadi tidak bisa memberitahumu bagaimana serunya membuat ramuan hidup bagai mati-nya Prof Slughorn." Gadis itu masih saja mengusap-usap lantai. Mencari benda miliknya yang terhempas berkat Neville.

"Ohh maafkan aku Luna, aku benar-benar tidak melihatmu tadi." kata Neville sambil berjongkok di hadapan Luna dan ikut mengusap-usap lantai koridor. Kini mereka berdua terlihat seperti tukang bersih-bersih Hogwarts.

"Tidak apa-apa Neville, aku juga tidak melihatmu sedang berjalan tadi, bahkan kurasa aku yang telah menabrakmu tadi."

"Uhm, ngomong-ngomong apa yang sedang kau cari?" Tanya Neville yang berjalan jongkok menjauh sedikit dari Luna dan mencari benda yang bahkan tidak ia ketahui.

"Aku menjatuhkan botol ramuanku, sebuah botol kecil yang lucu. Pemberian Prof. Slughorn" Mata Luna tiba-tiba membesar. Kemudian tangannya memungut sesuatu.
"Oh ini dia!" Matanya berbinar-binar seperti menemukan sebuah harta karun.
Kini Luna sudah memegang botol itu di tangannya. Dia menunjukannya pada Neville.

"Apa itu?" Tanya Neville, menatap benda yang telah membuatnya dan Luna membersihkan hampir seperempat lantai Hogwarts.

"Ini adalah ramuan keberuntungan. Hadiah dari Prof. Slughorn karena aku berhasil membuat ramuan yang ditugaskan olehnya." Luna mengusap-usap botol kecil itu lembut.

"Ahhh ramuan yang kau bilang tadi bukan... eh ... hidup bagai.." Neville berusaha mengingat nama ramuan yang disebut Luna tadi, namun tampaknya ia menyerah.

"Iya Neville, kau benar. Namanya hidup bagai mati. Sayang sekali kita tidak sekelas tadi. Seru sekali melihat Anak-anak slytherin berlomba-lomba untuk membuatnya"

"kuharap juga begitu, ehm kau tahu? sebenarnya aku sedikit merindukanmu Luna."

"Kau apa?" Tanya Luna tersenyum mendengar perkataan Neville barusan, walau sebenarnya gadis itu merasa kaget.

"Iya, aku merindukanmu Luna... semenjak libur semester kita jadi tidak berjumpa, dan saat sekolah dimulai kita sudah jarang mendapat kelas yang sama."

Luna tertawa kecil. Sementara Neville menatap Luna dengan wajah polosnya.
"Kenapa kau tertawa?"

"Neville, kau sangat terus terang ya ternyata. Aku jadi salah tingkah." tawa Luna terhenti dan berganti dengan senyumannya yang khas.

"A.. apa aku salah bicara?" Tanya Neville gugup.

"Demi janggut merlin, Neville... kau sungguh Lucu, Tentu saja kau tidak salah apapun." Luna membuka jubahnya kemudian memasukan botol ramuan kecilnya ke dalam kantong.

"Aku... lucu?" Tanya Neville tesipu malu.

Luna yang mendengar pertanyaan Neville menjadi teringat dengan kata-kata Draco padanya pada saat di tangga hogwarts.
*KAU SANGATLAH LUCU*
Mengingat itu, pipi Luna tiba-tiba memerah. Ia tersenyum malu, membayangkan wajah pria berambut pirang platinum itu yang sedang tertawa.

Neville yang berada dihadapan Luna, sempat mengira gadis itu tersenyum malu karena dirinya. Baru saja Neville hendak membuka mulut untuk lanjut berbicara tiba-tiba ia dikagetkan oleh kedatangan Hermione yang ketika itu langsung menarik lengan jubahnya.

"Neville, aku sangat minta maaf jika mengganggumu sekarang, tapi ini sangat penting." Seru Hermione membuyarkan Sekaligus membuat kaget Luna.

"Ada apa Hermione, kau membuatku dan Luna kaget" Tanya Neville mewakili Luna yang kaget.

"Trevor!" Teriak Hermione,

"Ada apa dengan Trevor?!" Tanya Neville panik mendengar nama hewan kesayangannya
yang —selalu saja—hilang sejak pagi tadi. Ternyata Neville juga dari tadi sedang mencari-cari hewan itu, sehingga membuatnya berkeliling hogwarts sampai-sampai tidak melihat Luna dan membuat gadis itu tersungkur ke lantai.

"Peliharaanmu mengacaukan kelas Prof. Snape, membuat semua anak-anak di kelas berteriak dan bahkan Trevor memecahkan botol berisi ramuan yang baru saja selesai dibuat oleh Prof. Snape."
Hermione menarik napas legah setelah bicara panjang lebar tanpa menghirup napas sedetikpun.

"Habislah aku..." ekspresi Neville yang tadinya sedang berbunga-bunga seketika berubah drastis.

Neville pun segera berlari kencang diikuti oleh Hermione.

"Oh hai Luna! Maaf tapi kami tidak punya banyak waktu, Karena Prof. Snape sebentar lagi mungkin akan mengutuk Neville," Seru Hermione pada Luna sambil berlari mengikuti Neville.

"Oh ngomong-ngomong soal ramuan keberuntungan, kau sangat hebat!" Hermione melanjutkan setengah berteriak, sadar dirinya telah berada jauh dari Luna yang masih terdiam di tempat yang sama mereka meninggalkannya tadi.

Sementara Luna yang baru saja ingin menyapa Hermione jadi tidak sempat karena mereka yang terlihat sangat terburu-buru menuju kelas Prof. Snape. Luna jadi penasaran, darimana Hermione tahu kalau ia memenangkan ramuan keberuntungan dari Kelas Prof. Slughorn.

"Semoga Prof. Snape tidak memarahi Neville dan Trevor." Bisik gadis itu, dan baru saja ia melangkahkan kakinya seketika terhenti dengan tubuh jangkung lain yang tiba-tiba sudah Ada di depannya. Gadis itupun mendongakan wajahnya ke atas, menuju wajah pemilik tubuh jangkung yang tengah menghalangi jalannya itu.

"Tuan bayangan..." seru Luna mengenali pemilik wajah itu.

Baru saja ia tengah membayangkan Draco, pria itu kini —yang entah dari mana— tiba-tiba muncul dihadapannya.

"Apakah kau memang selalu begini?" Tanpa basa basi Pria berambut platinum pucat itu seketika melayangkan pertanyaan kepada Luna yang masih kaget dengan kehadirannya. Setidaknya beri Gadis itu napas terlebih dahulu.

"Ma.. maksudmu?" Luna terlihat sangat tidak mengerti dengan pertanyaan Draco barusan.

Draco membuat ekspresi yang tidak pernah dilihat Luna sebelumnya. Luna bertanya-tanya dalam hati apakah ada perkataan Luna atau pembicaraannya dengan Neville yang membuat pria berambut pucat itu terlihat marah. Luna bahkan bingung entah ekspresi apa yang kini tengah dibuat Draco.

"Ya, apa kau selalu begini?," tanya Draco kembali kemudian melanjutkan,

"Apa kau selalu Berkeliling di tiap-tiap koridor hogwarts dan berkata kepada semua murid lelaki bahwa mereka lucu atau bahkan... manis?"

Lovely Pale Hair [Slow Update]Onde histórias criam vida. Descubra agora